Selasa, 25 Februari 2014

Korupsi Dana Simpan Pinjam, Mantan Ketua UPK Mojosongo Jadi Tersangka


dok.timlo.net/nanin

Boyolali — Kejaksaan Negeri (Kejari) Boyolali menetapkan seorang tersangka dalam kasus dugaan korupsi dana simpan pinjam bergulir Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM – MPd) pada Kantor Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Mojosongo. Penyidik kejaksaan menetapkan Supriyanti (37), karena diduga melakukan korupsi senilai Rp 1,2 miliar.
Penetapan Supriyanti mantan Ketua UPK Mojosongo sebagai tersangka, setelah melalui berbagai pemeriksaan. Menurut Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus), Haris Suherlan, dari hasil penyelidikan mantan Ketua UPK terbukti melakukan korupsi. Selama menjabat, Supriyanti terbukti telah melakukan tindak pidana korupsi dana simpan pinjam bergulir Program PNPM-MPd pada Kantor Unit Pengelola Kegiatan (UPK) kecamatan setempat.

Jumlah dana simpan pinjam PNPM-MPd 2011-2013 untuk kelompok masyarakat di sejumlah desa yang diduga dikorupsi itu, ditaksir lebih dari Rp 1,2 miliar. Modus yang digunakan tersangka, dengan cara membuat kelompok masyarakat fiktif penerima dana, kemudian mengajukan proposal fiktif atas nama kelompok itu.
“Kita akan segera panggil tersangka, sekaligus melakukan penyelidikan untuk mencari kemungkinan ada tersangka lain,” ungkap Haris, Jumat (21/2).
Sementara itu, tersangka kemarin belum bisa dikonfirmasi. Saat didatangi ke rumahnya di Dukuh Butuh, Desa Butuh, Kecamatan Mojosongo, tersangka tidak ada. Tersangka ternyata telah meninggalkan kediamannya sejak beberapa bulan lalu.
“Sudah pergi sebulan lebih. Saya tidak tahu pergi kemana. Pihak kejaksaan juga mencari ke sini (rumah –Red),” jelas Kristin, adik tersangka, saat dijumpai di kediaman tersangka.

Akhlak Rasulullah SAW Bukti Kenabiannya

Selama ini mukjizat Rasulullah SAW adalah mukjizat hissiyah. Beliau membelah bulan; batu mengucapkan salam; batang kayu menangis; air mengucur dari celah jarinya; makanan sedikit yang didoakan sehingga cukup untuk banyak orang; daging bakar berbicara; Abu Jahal terpaku saat hendak menjatuhkan batu saat Rasulullah SAW sujud, dan sebagainya lainnya.

Kita juga mengenal mukjizat beliau yang sangat agung, yaitu Al-Qur’an. Mukjizat ini menantang setiap orang membuat sebuah kitab dengan kehebatan seperti kehebatannya. Kehebatan kitab ini terletak di antaranya pada sisi bahasa yang sangat indah; menceritakan sejarah yang benar di masa lalu; mengandung hukum adil dan mudah diterapkan; isyarat-isyarat ilmiah dalam berbagai bidang; dan sebagainya.
Namun jarang di antara kita yang menganggap akhlak Rasulullah SAW sebagai sebuah mukjizat. Padahal Allah swt. berfirman:
وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar mempunyai akhlak yang agung.” [Al-Qalam: 4].
Akhlak beliau agung, berarti tidak ada seorang pun yang bisa mempunyai akhlak seperti akhlak beliau. Tidak ada yang bisa menandinginya. Hal ini bukan karena apa-apa, tapi karena beliau adalah seorang nabi. Berarti akhlak beliau adalah mukjizat, salah satu bukti kenabian Muhammad SAW.


Muhammad SAW Adalah Manusia Biasa
Rasulullah SAW adalah manusia biasa. Bukan manusia tuhan, atau setengah tuhan. Bukan malaikat, atau setengah malaikat. Beliau benar-benar manusia biasa, tapi dipilih oleh Allah swt. untuk mengemban risalah-Nya.
Ini adalah sebuah keuntungan bagi umat manusia. Bisa diteladani, karena kesamaan bentuk, karakter, kebutuhan, kecenderungan, dan sebagainya. Jika beliau berupa malaikat, manusia tidak akan bisa meneladani karena malaikat tidak makan, minum, berbuat dosa, dan sebagainya.
Tidak ada alasan untuk menolak ajaran yang dibawa. Kalau rasul berupa malaikat, banyak manusia yang menolak ajaran dengan alasan rasul bisa melaksanakan kewajiban karena dia malaikat, sedangkan mereka bukan malaikat makanya tidak bisa melaksanakan. Allah swt. berfirman:

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ
“Katakanlah: “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku.” [Al-Kahfi; 110].
Dakwah beliau juga berbeda dengan dakwah yang lainnya; dimenangkan dengan usaha manusiawi, bukan dengan mukjizat luar biasa. Para penentang dakwahnya tidak dikalahkan dengan banjir seperi kaum nabi Nuh as., dengan laut seperti Fir’an dan pasukannya. Tapi dikalahkan dengan strategi hasil pemikiran manusia. Bahkan ketika malaikat gunung menawari Rasulullah SAW membinaskan kaum Thaif dengan ditimpakan gunung kepada mereka, beliau menolaknya.

Akhlak Bukti Kenabian Beliau
Beliau terkenal dengan julukan Ash-Shadiqul Amin. Jujur dalam berkata; amanah dalam menjaga dan menyampaikan. Akhlak bisa dijadikan bukti kenabian, karena orang yang berakhlak mulia tidak akan berbohong ketika mengaku menjadi nabi, tidak akan mencelakakan kaumnya ketika memerintahkan sesuatu, dan akan berjuang dan berkorban untuk kebaikan kaumnya.

Hanya sedikit sahabat Rasulullah SAW yang masuk Islam setelah melihat mukjizat. Hampir semuanya masuk Islam karena melihat akhlak Rasulullah saw. Bahkan ketika orang-orang musyrikin meminta diperlihatkan mukjizat, mereka tidak beriman setelah benar-benar melihatnya. Allah swt. berfirman:

“Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat sesuatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: “(Ini adalah) sihir yang terus menerus.” Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya.” [Al-Qamar: 1-3].

Ibunda Khadijah ra. mengetahui benar bagaimana akhlak mulia suaminya, misalnya menyambung tali kekerabatan, menanggung beban keluarga, menjamu tamu, membantu orang miskin, membantu dalam musibah, dan sebagainya. Saat beriman, beliau belum melihat satu mukjizat pun pada diri Rasulullah SAW Bahkan beliaulah yang menguatkan hati Rasulullah saw. ketika bimbang saat didatangi malaikat Jibril as.

Abu Bakar ra. adalah kawan karib Rasulullah saw. Tahu benar bagaimana kejujuran Rasulullah saw. Sehingga ketika mengaku menjadi nabi, Abu Bakar ra. langsung beriman dan mendakwahkan agama yang baru kepada musyrikin yang lain.

Raja Najasyi ra. Raja negeri Habasyah ini tidak pernah bertemu dengan Rasulullah SAW. Namun ketika mendengarkan sifat-sifat dan perjalanan dakwah beliau, Najasyi langsung meyakini bahwa Muhammad saw. adalah penerus Isa as.



Miris Pelajar SMP Masuk Bui gara-gar curi Sepeda Motor

BOYOLALI — Masih SMP tapi sudah berani mencuri motor. Itulah MAS, 13, warga Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, yang kini harus berurusan dengan polisi. Remaja yang masih berstatus sebagai pelajar kelas I SMP itu tertangkap tangan saat mencuri sepeda motor milik Mulyono, 50, warga Dukuh/Desa Brajan, Kecamatan Mojosongo di Dukuh Lemahbang, Desa Brajan, Senin (17/2/2014).
MAS tidak sendiri. Aksi tersebut dilakukannya bersama temannya, PR, yang juga masih berstatus sebagai siswa kelas IV SD. Namun untuk sementara ini, polisi baru menahan MAS. Sedangkan PR baru dimintai keterangan oleh penyidik.

Informasi yang dihimpun Solopos.com di Mapolres Boyolali, Jumat (21/2/2014), aksi pencurian itu bermula saat MAS dan PR, berboncengan dengan sepeda onthel, Senin lalu. Saat tiba di lokasi kejadian, keduanya melihat sepeda motor korban, Honda Supra berpelat nomor XB 6422 CIH, diparkir di tepi jalan.
Saat itulah timbul niat MAS untuk mencuri sepeda motor itu. Keduanya pun lantas berhenti dan kemudian membongkar kabel kontak sepeda motor tersebut. Kabel tersebut diputus dengan cara digigit oleh PR. Setelah itu, kabel disambung lagi untuk menyalakan mesin sepeda motor tersebut. Kemudian sepeda motor tersebut dilarikan MAS ke arah timur. Sedangkan PR pulang dengan menaiki sepeda onthel.
Apes bagi mereka, kejadian itu diketahui warga yang mengejar dan menangkap MAS. Setelah tertangkap, MAS kemudian langsung diserahkan ke Polsek Mojosongo berikut barang bukti sepeda motor korban. Kapolres Boyolali, AKBP Budi Haryanto, melalui Kasatreskrim, AKP Parwanto, menjelaskan hingga Jumat, pihaknya baru menahan MAS sementara PR baru dimintai keterangannya.
Atas perbuatannya, polisi mengenakan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan. Namun mengingat tersangka masih di bawah umur, ada perlakuan khusus sesuai Undang-undang (UU) Perlindungan Anak. “Ada batasan-batasan untuk proses hukum tersangka yang masih anak-anak atau di bawah umur berdasarkan UU tersebut,” terang Parwanto.
Kepada wartawan, tersangka MAS mengaku mencuri sepeda motor tersebut karena ingin memiliki sepeda motor. Dia mengakui niat untuk mencuri tiba-tiba muncul saat melihat sepeda motor korban diparkir di tepi jalan. Modus pencurian, diakuinya, dipelajarinya di bengkel saat ada yang membongkar kunci sepeda motor.

Kantor Bupati Lama bakal Dirobohkan diganti Hutan

Boyolali — Kantor bupati lama di Jalan Merbabu, rencananya bakal dirobohkan tahun ini. Bekas kantor bupati tersebut akan digunakan untuk hutan kota. Namun dari komplek tersebut, hanya rumah dinas dan pendopo yang tidak akan dirobohkan.
“Akan kita gunakan untuk hutan kota, tapi untuk pendopo dan rumah dinas tetap berdiri,” ungkap Bupati, Jumat (21/2).
Dia menggambarkan bahwa nantinya rumah dinas yang ada di dalam komplek kantor bupati itu akan dikelilingi pepohonan hijau. Bupati mengistilahkan istana pohon. Untuk mewujudkan itu, Bupati meminta kepada para kontraktor untuk memberikan sumbangan pohon yang nantinya akan ditanam di kawasan itu. Satu kontraktor diharapkan menyumbang minimal tiga pohon dan harus berasal dari 19 kecamatan dengan minimal tinggi lima meter. Untuk penanaman pohon sendiri, akan mulai dilakukan bulan ini, bertepatan dengan musim penghujan.

Kantor bupati lama sendiri sudah enam bulan ini ditinggalkan setelah komplek perkantoran pindah ke Kantor baru di Kemiri, Mojosongo. Untuk saat ini, di kantor bupati yang lama masih ada Kantor Unit Layanan Pengadaan (ULP), Kantor Bidang Informatika Dishubkominfo dan Kantor Sandi dan Telekomunikasi. Kemudian, Ruang Garuda yang ada di sisi timur pendapa juga masih sering di pakai untuk pertemuan kedinasan dan rapat.

KREATIFITAS PKS, MENGAGUMKAN

Rabu, 19 Februari 2014

Hujan Abu Gunung Kelud, Produksi Susu Sapi Boyolali Turun 15 Ton per Hari

Boyolali — Dampak abu vulkanik Gunung Kelud mulai dirasakan peternak sapi perah. Produksi susu sapi mengalami penurunan mencapai 15 ton/hari.
Dok.Timlo.net/ Nanin
Hal tersebut dibenarkan Ketua Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Boyolali, Kuncoro. Menurut Kuncoro, tingkat produksi susu Boyolali saat normal sebelum erupsi Kelud, mencapai 90-100 ton per hari. Namun, sejak terkena hujan abu, produksi mengalami penurunan sangat tinggi.
“Produksi susu sapi merosot atau turun sekitar 10-15 ton per hari,” ungkap Kuncoro, Rabu (19/2).

Penurunan produksi susu ini disebabkan berkurangnya rumput atau pakan hijauan yang diberikan kepada sapi perah. Pasalnya rumput hijauan yang ditanam petani seluruhnya tertutup abu vulkanik. Sehingga petani menghindari pemberian pakan hijau-hijauan ke ternak.
Peternak ketakutan memberikan pakan-pakan hijau karena terkontaminasi dengan abu vulkanik sehingga bisa mengakibatkan ternak sakit. Sehingga selama abu vulkanik belum bersih tuntas, kebanyakan peternak terpaksa hanya memberikan pakan selain hijauan, seperti kosentrat, katul, maupun ketela pohon.
“Sapi bisa sakit dan terkena batuk bila makan pakan yan terkena abu vulkanik,” imbuh Kuncoro.
Menurut Kuncoro, dampak abu vulkanik Gunung Kelud ini akan terus berlangsung hingga sekitar satu bulan paska erupsi. Sehingga produksi susu Boyolali diperkirakan kembali normal 100 persen pada bulan depan. Maka tak mengherankan jika turunnya hujan beberapa hari ini disambut gembira para petani maupun peternak. Air hujan diharapkan dapat membersihkan abu yang menempel sehingga mengurangi dampak tercemarnya pakan hijauan ternak.
“Produksi menurun, tapi untuk kualitas tetap tidak terpengaruh,” ungkapnya.
Terkait harga susu di Boyolali, Kuncoro menyatakan saat ini sudah berkisar antara Rp 4.400 hingga Rp 4.600 per liternya. Sedangkan produksi susu Boyolali selama ini dipasok ke industri pengolahan susu (IPS) besar di Jakarta maupun Salatiga.

Gunung Merbabu yang Misterius

Pagi itu Hariyoto tengah duduk-duduk di depan rumahnya di kaki Gunung Merbabu, Dusun Krajan, Desa Somogawe, Kecamatan Gegatas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, sambil menunggu sang anak bersiap berangkat sekolah. Namun tiba-tiba dentuman keras terjadi. Tak lama berselang, gempa pun menyusul.
Si Misterius Gunung Merbabu
"Ada suara kencang, terus rumah seperti diangkat, diturunkan, dibanting gitulah," kenang Ketua RT 03 RW 02, Dusun Krajan itu kepada Liputan6.com, Rabu (19/2/2014).Baginya, Senin pagi itu bumi seperti diangkat dan dijatuhkan kembali. Sejak dirinya lahir 62 tahun lalu, belum pernah merasakan gempa dan suara dentuman sebesar yang terjadi pada Senin 17 Februari lalu, sekitar pukul 06.00 WIB. Gempa yang terjadi cukup kuat hingga genting jatuh dan tembok rumah rusak. Setidaknya ada 50 rumah yang rusak.

"Sejak saya kecil baru sekali ini terjadi. Orangtua saya juga nggak pernah cerita semasa hidupnya Merbabu atau gempa seperti ini terjadi di sini."
Ketakutan yang sama juga disuarakan Suparman, warga warga Dusun Krajan. "Suara dentuman keras tadi pagi juga terdengar hingga beberapa kilometer dari Gunung Merbabu," kata Suparman kepadaLiputan6.com 17 Februari lalu.
Anehnya, hanya warga di Dusun Krajan saja yang mendengar suara dahsyat misterius itu. Sementarawarga di 3 dusun yang berbatasan langsung dengan Dusun Krajan, yakni Dusun Piji, Magersari, dan Pendingan Wates tak mendengarnya. Padahal, jarak antara dusun Krajan dan ketiga dusun itu hanya beberapa ratus meter saja.
Meski begitu, ketakutan akibat gempa dan dentuman yang diduga dari Gunung Merbabu menyebar hingga ke 3 kota lainnya. Warga di Salatiga, Magelang, dan Boyolali begitu khawatir, Merbabu bakal meletus menyusul letusan dahsyat Gunung Kelud.
Walaupun was-was, Suparman dan Hariyoto yakin, gunung setinggi 3.145 meter itu masih baik-baik saja. Lantas pertanda apa ini? Masih 'tidurkah' si Gunung Merbabu?
Bukan dari Merbabu
Wakil Bupati Semarang Warnadi menyatakan, gempa yang dirasakan Suparman dan Hariyoto itu diketahui berkekuatan 2,7 skala richter. Namun hingga kini belum diketahui darimana sumber getaran itu. Tapi yang pasti bukan berasal dari aktivitas Gunung Merbabu.
"Yang pasti itu gempa dengan kekuatan 2,7 skala richter," kata Warnadi 18 Februari 2014 lalu.
Sementara itu, Kepala Pusat Badan Geologi Surono menjelaskan, guncangan yang terjadi di sekitar Gunung Merbabu merupakan gempa tektonik biasa. Dia memastikan, gempa tersebut tak akan membangunkan Gunung Merbabu yang sedang 'tidur'.
"Itu gempa tektonik biasa. Jadi nggak perlu dikhawatirkan,"
Pakar gempa Danny Hilman Natawidjaja menduga, dentuman misterius dan gempa itu berasal dari amblesan tanah. Suara dentuman diprediksi berasal dari rongga di dalam tanah saat terjadi amblesan.
"Suara dentuman tak lazim dalam gempa tektonik. Namun kalau di dalam tanah ada rongga, maka terjadi resonansi. Atau kemungkinan lain gempa itu berkaitan dengan aktivitas vulkanik," ucap Danny kepadaLiputan6.com.
Yang menarik, beberapa pekan sebelum terjadi gempa dan dentuman misterius, kera-kera liar menyerbu bagian lain lereng Merbabu. Ketua Asosiasi Petani Tembakau Lereng Merbabu, Teguh Sambodo menyatakan, ada dua Kecamatan di lereng Merbabu yang diserbu kawanan kera liar.
"Yang pertama adalah Kecamatan Cepogo yang ada di sisi timur laut Gunung Merbabu dan Musuk. Di 2 kecamatan itu, kebun sayur warga diserang kawanan kera liar," kata Teguh kepada Liputan6.com.
Masih Aktif

Meski nampak 'tertidur', namun Gunung Merbabu tetap harus diwaspadai. Gunung itu masih tergolong aktif, meski tak seaktif Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur yang meletus Kamis malam 13 Februari 2014 lalu.
Hanya saja, Gunung Merbabu masih 'malu-malu'. Kepala Badan Geologi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono memaparkan, letusan Merbabu tak bisa dikenali sejak berabad-abad silam.
"Masih tergolong aktif, tapi lebih aktif Kelud. Sekarang statusnya normal," terang Surono kepadaLiputan6.com.
"Letusannya (Merbabu) tak dikenal sejak tahun 1600."
Dia menjelaskan, ciri-ciri gunung aktif, yakni adanya gempa dan asap dari fumarol (tempat keluarnya gas vulkanik). "Gunung aktif, ada gempa, ada ngebulnya, ada asapnya."

Lebih Dekat Bersama Moh. Basuni, S.Ag.

Boyolali - Pak Bas, panggilan akrab Moh Basuni, S.Ag. merupakan Anggota DPRD Kab. Boyolali dari Fraksi PKS yang sudah menjabat sebanyak dua periode (2004-2009 dan 2009-2014). Saat ini Pak Bas kembali maju dicalonkan oleh partainya sebagai calon anggota legislatif naik ke tingkat provinsi, yaitu maju melalui Dapil V Jateng yang meliputi Boyolali, Solo, Klaten Sukoharjo dengan nomor urut 4.

Lahir di Boyolali, 28 Juli 1967 dari sebuah keluarga yang taat beragama pasangan Bapak Muhammad Bakin (Almarhum) dan Ibu Hj. Sutinah. Mengenyam pendidikan dari TK Bhakti Sawahan, MI Al Akbar Sawahan, MTsN I Surakarta, MAN I Surakarta dan Fakultas Agama Islam Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Suami dari Ida Rachmawati yang berprofesi sebagai bidan ini tinggal di Kampung Sawahan RT 05 RW 01, Sawahan, Ngemplak, Boyolali dan telah dikarunia 4 orang anak: Fawwaz Dhiyaaul Haq, Wafiq Majdy Al Husaini, Faiha' Hanan Hakimah dan Najma Naila Al Falihah.

Pak Bas sampai sekarang masih aktif sebagai anggota DPRD Kabupaten Boyolali (Periode 2004-2009 dan 2009-2014). Berbagai jabatan penting pernah diembannya saat menjadi anggota dewan diataranya sebagai Ketua FPKS DPRD Kab. Boyolali dari 2004 sampai sekarang, Sekretaris Komisi IV, Anggota Badan Musyawarah dan Anggota Bandan Anggaran hingga sekarang.

Tidak mengherankan jika aktivitas Pak Bas sedemikian banyak karena sejak remaja sudah terbiasa aktif dalam kegiatan organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan. Hal ini tidak terlepas dari didikan keluarganya yang juga keluarga aktivis. Ayahandanya, Muhammad Bakin (Almarhum) juga seorang aktivis Hizbulloh, Masyumi, PPP dan Muhammadiyah. Beliau juga dikenal vokal sebagai pengurus Perkumpulan Petani Tebu Kec. Ngemplak. Sedangkan sang Ibu, Hj. Sutinah, juga pernah aktif sebagai Ketua Aisyiah ranting Desa Sawahan dan Pengurus TK Aisyiah Sawahan.

Berikut ini beberapa testimoni tokoh, kolega, rekan kerja dan teman-temannya tentang Pak Basuni:

"Pendapat saya tentang pribadi Mas Basuni merupakan pribadi yang bisa diajak menjadi teman walaupun secara politik berbeda pandangan. Disamping itu, beliau teguh dalam pendirian, punya prinsip dan komitmen yang kuat." Agus Purmanto (Wakil Bupati Boyolali)

"Sejak saya mengenal Paki Basuni di DPRD, beliau memang punya kelebihan dalam wawasan, utamanya tentang Tupoksi sebagai anggota DPRD. Kritis dalam menyikapi kebijakan dan tidak lupa memberi solusi alternatif untuk penyelesaian masalah. Beliau juga mudah berteman dengan siapapun, humoris tetapi juga tetap konsisten dengan pendiriannya. Beliau termasuk anggota DPRD yang aktif turun ke lapangan untuk Sidak dan menyerap aspirasi masyarakat." S. Paryanto (Ketua DPRD dan Ketua PDI Perjuangan Kab. Boyolali).

"Banyak memberikan saran/masukan dalam setiap perencanaan pembangunan di Kecamatan Ngemplak baik secara formal (dalam Musrenbang) maupun non formal. dalam rapat-rapat kedewanan aktif dan kritis terhadap rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dan senantiasa mengakomodir usulan masyarakat." H. Setyo Wibowo, S.Sos (Setwan DPRD Kab. Boyolali dan Mantan Camat Ngemplak).

"Sosok Mas Basuni yang selama ini menjadi wakil rakyat, menurut saya termasuk kategori aspiratif dalam menerima keluh kesah rakyat. Secara kapasitas saya kira mumpuni dalam menjalankan fungsinya sebagai wakil rakyat karena fakta riil termasuk cerdas mengelola isu strategis yang harus segera diketahui oleh publik. Kami berharap kedepannya tatkala terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi, lebih progresif menjalankan fungsinya sebagai wakil rakyat di tingkat provinsi." Bramastia (Aktivis Pro Demokrasi Boyolali, Ketua LPPM Universitas Boyolali, dan Mahasiswa program Doktor Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta).

Tidak lupa, Pak Bas memohon doa restu dan dukungan warga dapil V Jateng (Boyolali, Solo, Sukoharjo dan Klaten) agar dimudahkan selama pencalonannya. Dengan tagline"InsyaAllah siap mengemban amanah kembali untuk bersama membangun Jawa Tengah" Pak Bas optimis menatap Pemilu 2014 dan insyaAllah memenangkannya.

Dibuka Kamis, Bandara Adi Soemarmo Sudah 90 Persen Bebas Abu Kelud

Bandara Adi Soemarmo di Solo direncanakan beroperasi kembali Kamis, 20 Februari 2014. Untuk itu, otoritas bandara, hari ini, Rabu 19 Februari 2014, bekerja keras membersihkan sisa abu vulkanik letusan Gunung Kelud yang menutupi bandara.
Petugas membersihkan abu vulkanik di Bandara Adi Soemarmo.

Proses pembersihan debu vulkanik kini telah mencapai 90 persen. “Masih tersisa 10 persen. Kami berharap hari ini bisa rampung dan besok bandara bisa dibuka sesuai jadwal,” kata Asisten Manajer Operasional Bandara Adi Soemarmo Solo, Rini Tri Rahayu Hastuti, Rabu.
Kondisi terakhir pagi ini, pembersihan di landasan pacu sepanjang 2.600 meter telah selesai dilakukan. Pembersihan kini difokuskan di bagian jalur taksi dan tempat parkir pesawat atau apron yang masih tertutup abu Kelud. “Runway sudahclean. Tinggal pembersihan di taxiway dan apron,” ujar Rini.

Pembersihan abu vulkanik di Bandara Adi Soemarmo dilakukan oleh Tim Sapu Jagad yang merupakan gabungan dari petugas bandara serta anggota TNI AU Lanud Adi Soemarmo Solo.
“Jumlah total petugas yang membersihkan abu di bandara ada sekitar 700 orang, terdiri atas 500 personel TNI AU serta 200 orang dari petugas bandara,” kata Rini.

Selain membersihkan arena landasan pacu dan apron, sejumlah petugas juga terlihat membersihkan lantai dan dinding gedung bangunan utama di bandara. Bangunan itu di antaranya terminal kedatangan, terminal keberangkatan, dan penjualan tiket.

Warga Ampel Tewas Gantung Diri di Pohon Kopi


ilustrasi gantung diri (JIBI/Solopos/Dok.)

BOYOLALI — Seorang perempuan berusia 55 tahun, Siponse, warga Dukuh Asri Mulyo, Candisari, Ampel, Boyolali, Jumat (31/1/2014), nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Dia ditemukan tewas oleh anaknya sendiri Slamet Suwarno, 30, dengan kondisi leher tergantung di pohon kopi dekat rumahnya.
Slamet pun langsung melaporkan kejadian yang menimpa ibunya itu ke Mapolsek Ampel. Polisi yang segera datang dan melakukan pemeriksaan menyatakan tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban.

Kendati demikian, belum dipastikan motif dari aksi nekat Siponse tersebut. Informasi yang dihimpun Solopos.com, korban menghadapi beberapa permasalahan salah satunya masalah ekonomi. Tetapi ada pula yang menyebutkan bahwa yang bersangkutan pernah mengalami gangguan jiwa.
Kapolsek Ampel AKP Marjoko tampak datang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian bersama petugas Puskesmas Ampel 1. Diketahui korban memakai sehelai kain selendang berwarna biru sepanjang tiga meter untuk melakukan aksi bunuh diri itu.
“Karena tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan jenazah korban langsung diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,” kata Marjoko, Sabtu (1/2/2014).

Hujan, Kwalitas Durian Jeblok, Omset Anjlok

Boyolali — Sejumlah pedagang durian mengeluh omset mereka turun drastis menyusul hujan yang tidak kunjung reda. Kondisi ini membuat kwalitas durian turun, kebanyakan durian tahun ini rasanya kurang manis dan berair.
Salah satu pedagang durian, Nuri Surantini (38), warga Dukuh Slembi, Desa Jurug, Kecamatan Mojosongo menuturkan, tahun ini kualitas durian menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tingginya curah hujan menjadi kendala utama bagi citra rasa durian.
“Curah hujan tinggi menyebabkan buah durian jadi berair sehingga kualitasnya menurun, rasanya kurang memuaskan,” tutur Nuri, Selasa (18/2).
Kadar air yang tinggi menyebabkan buah durian tidak terasa manis. Bahkan banyak buah durian yang rasanya hambar atau sepa. Selain itu karena kandungan air tinggi sehingga daya tahan buah tidak terlalu lama. Kondisi ini pun membuat masyarakat yang hobi durian untuk membeli karena takut salah pilih. Apalagi harga durian juga tidak murah. Imbasnya, omzet pedagang pun menyusut drastis dari tahun sebelumnya.
Dok.Timlo.net/ Nanin
Dijelaskan, tahun sebelumnya saat musim durian dirinya mampu menjual hingga 400 buah durian dalam sehari. Namun kali ini, rata-rata penjualan hanya sekitar 100-an buah durian saja per hari. Untuk menyiasati kondisi ini, pihaknya harus memilih durian yang bagus. Durian yang bagus bisa dilihat dari jenis pohonya. Selain itu, dirinya juga menghindari membeli durian yang masih muda.

“Biar tidak mengecewakan pembeli, biasanya saya rasakan dulu, kalau enak saya bilang enak, kalau kurang manis ya saya bilang apa adanya,” ungkap Nuri yang mengaku tidak pernah kehilangan pelanggan.
Yulianto (46), salah satu penggemar durian warga Boyolali mengatakan, durian Boyolali rasanya cukup khas. Sehingga dia lebih suka berburu durian ke Kota Susu.
“Tapi tahun ini kurang manis, mungkin karena sering hujan,” imbuh dia.

Hujan, Kwalitas Durian Jeblok, Omset Anjlok

Boyolali — Sejumlah pedagang durian mengeluh omset mereka turun drastis menyusul hujan yang tidak kunjung reda. Kondisi ini membuat kwalitas durian turun, kebanyakan durian tahun ini rasanya kurang manis dan berair.
Salah satu pedagang durian, Nuri Surantini (38), warga Dukuh Slembi, Desa Jurug, Kecamatan Mojosongo menuturkan, tahun ini kualitas durian menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tingginya curah hujan menjadi kendala utama bagi citra rasa durian.
“Curah hujan tinggi menyebabkan buah durian jadi berair sehingga kualitasnya menurun, rasanya kurang memuaskan,” tutur Nuri, Selasa (18/2).
Kadar air yang tinggi menyebabkan buah durian tidak terasa manis. Bahkan banyak buah durian yang rasanya hambar atau sepa. Selain itu karena kandungan air tinggi sehingga daya tahan buah tidak terlalu lama. Kondisi ini pun membuat masyarakat yang hobi durian untuk membeli karena takut salah pilih. Apalagi harga durian juga tidak murah. Imbasnya, omzet pedagang pun menyusut drastis dari tahun sebelumnya.
Dok.Timlo.net/ Nanin
Dijelaskan, tahun sebelumnya saat musim durian dirinya mampu menjual hingga 400 buah durian dalam sehari. Namun kali ini, rata-rata penjualan hanya sekitar 100-an buah durian saja per hari. Untuk menyiasati kondisi ini, pihaknya harus memilih durian yang bagus. Durian yang bagus bisa dilihat dari jenis pohonya. Selain itu, dirinya juga menghindari membeli durian yang masih muda.

“Biar tidak mengecewakan pembeli, biasanya saya rasakan dulu, kalau enak saya bilang enak, kalau kurang manis ya saya bilang apa adanya,” ungkap Nuri yang mengaku tidak pernah kehilangan pelanggan.
Yulianto (46), salah satu penggemar durian warga Boyolali mengatakan, durian Boyolali rasanya cukup khas. Sehingga dia lebih suka berburu durian ke Kota Susu.
“Tapi tahun ini kurang manis, mungkin karena sering hujan,” imbuh dia.

Selasa, 18 Februari 2014

Gempa Sekitar Gunung Merbabu Rusak Puluhan Rumah

Semarang - Warga Dusun Krajan, Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah yang tinggal di sekitar Gunung Merbabu dikejutkan dengan gempa bumi dan suara dentuman, Senin pagi (17/2/2014). Puluhan rumah warga rusak akibat gempa bumi itu.
Warga setempat Suparman kepada Liputan6.com mengatakan bahwa suara dentuman keras juga terdengar hingga beberapa kilometer dari Gunung Merbabu. Dia mengatakan bahwa juga terlihat kilat dari arah Gunung Merbabu lalu disertai suara ledakan keras.
"Dentuman keras tadi pagi juga terdengar hingga beberapa kilometer dari Merbabu," katanya.
Dampak gempa tersebut 45 rumah warga rusak dan temboknya retak. Bahkan sebuah rumah milik warg Suwarji (51), genteng rumahnya rumahnya rontok, kaca jendela pecah, dan tembok retak.
BPBD Jawa Tengah mengatakan tidak ada korban jiwa akibat gempa itu. BPBD Jawa Tengah beserta SKPD terkait menyatakan melakukan kesiapsiagaan sebagai antisipasi apabila terjadi bencana.

Kepala BPBD Jawa Tengah Sarwa Pramana mengatakan dentuman tersebut bukan berasal dari Gunung Merbabu. Dia mengatakan pihaknya belum mengetahui asal suara dentuman, akan tetapi suara lain tapi bersamaan dengan gempa bumi terjadi. Hal itu disampaikannya setelah langsung berkoordinasi dengan pos pemantau Gunung Merapi dan Merbabu.
"Mungkin suara lain tapi bersamaan dengan getaran," kata Sarwa.
Gunung Merbabu adalah gunung api berada di wilayah Kabupaten Magelang di lereng sebelah barat dan Kabupaten Boyolali di lereng sebelah timur dan selatan, Serta Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang di lereng sebelah utara.

Dua Rumah Warga Cepogo Tertimpa Longsor

Boyolali — Dua buah rumah milik warga Dukuh Ngargosari Desa Cabean Kunti, Cepogo, rusak berat akibat tertimpa talud yang longsor. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Namun kerugian diperkirakan mencapai belasan rupiah.
Dok.Timlo.net/ NaninGuyuran hujan yang terjadi sejak pukul 10.30 wib diduga menjadi penyebab longsornya talud milik Cokro Rejo (70). Talud yang longsor menimpa dinding rumah kedua tetangganya, Wirotinoyo (70) dan rumah anaknya, Sutomo (38) . Rumah milik Wiro Tinoyo nyaris roboh. Pasalnya, rumah dengan dinding terbuat dari kayu itu mengalami rusak parah. Sementara rumah milik Sutomo, dinding kamar tidur, kamar mandi, dan kandang kambing jebol. Sebagian atap dan genteng rumahnya ikut runtuh.
Sutomo saat ditemui, mengaku hampir seluruh perabot rumah tangganya hancur. Bahkan dua ekor kambing yang berada di kandang belakang sempat terjepit reruntuhan fondasi yang roboh. Beruntung kambing itu selamat. Sementara istri Sutomo, Satemi (27), mengaku masih trauma, saat kejadiaan berada di dalam kamar depan. Tiba-tiba terdengar suara grobyak, setelah ditengok ternyata rumah bagian belakang ambrol semua.

“Tadi suara grobyaknya keras sekali, saya kira petir, sempat mau lari tadi,” ungkap Satemi.
Sementara, Wiro Tinoyo dan istrinya, saat kejadian sedang menyalakan api di dapur karena cuaca dingin. Keduanya tak kalah terkejut dengan suara gemuruh yang tak jauh dari rumahnya. Setelah ditengok, ternyata fondasi tanah sebelah rumah telah roboh.
”Untung tadi bapaknya saya suruh melipat tikar untuk Salat tidak mau. Lha kalau mau, sudah jadi apa. Saya bersyukur masih selamat. Terpaksa malam ini saya numpang tidur di rumah anak saya,” jelas Ny Wiro Tinoyo.
Sementara Kapolsek Cepogo AKP Bambang Rusito beserta anggota langsung meluncur ke lokasi begitu mendapat laporan warga. Petugas kemudian melakukan oleh TKP dan pendataan kerusakan. Dari hasil pengecekan, panjang pondasi yang roboh sekitar 20 meter, ketinggian 1,5 meter.
“Diperkirakan kerugian materiil sekitar Rp 15 juta, beruntung tidak ada korban jiwa,” tandasnya.

DPRD DKI Desak KPK Usut Pengadaan Busway

JAKARTA (Pos Kota) – DPRD DKI mendesak KPK mengusut indikasi korupsi dalam pengadaan ratusan armada busway dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB). Utamanya terkait pajak impor yang telah dibebaskan terhadap penyediaan angkutan tersebut.
Ketua Komisi B DPRD DKI, Selamat Nurdin, mengatakan indikasi pengemplangan pajak impor (bea masuk) ini muncul karena telah diajukan pembebasan biaya tersebut ke Kementerian Keuangan.
“Kabarnya permintaan tersebut disetujui. Artinya harga Rp3,7 miliar perunit apakah sudah termasuk biaya pajak impor atau belum inilah yang harus ditelisik. Jangan sampai ada penyelewengan pajak dalam proyek ini,” tandas Selamat, Selasa (18/2).
Hal ini, kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini harus dilakukan mengingat dana yang dikucurkan untuk pembelian bus yang berjumlah sekitar 702 unit Transjakarta tersebut menghabiskan dana kurang lebih Rp3 triliun.
TIDAK LAYAK
Sementara itu untuk mengantisipasi kasus karatan, pengadaan Bus Transjakarta sebanyak 170 unit diawasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Hingga saat ini dari jumlah tersebut baru sekitar 50 persen yang telah sempurna dan siap pakai. Sementara sisanya masih ada yang harus diperbaiki di beberapa komponennya.
indikasiko
Direktur Pusat Teknologi Industri dan Aistem Transportasi BBPT, Prawoto mengatakan, pengadaan bus Transjakarta dan bus sedang terdiri dari 14 paket. Enam paket di antaranya di bawah pengawasan BBPT atau sekitar 170 unit.

Dikatakan Prawoto, untuk diperbolehkan jalan harus melewati dua tahapan, yakni uji fungsi dan uji tipe. Jika keduanya telah lolos baru dinyatakan sempurna dan diperbolehkan untuk beroperasi
TRANSJAKARTA TERBAKAR
Sementara itu di tengah sorotan, pelayanan busway ternyata masih jauh dari harapan warga. Selasa (18/2) bus Transjakarta koridor I (Blok M-Kota) terbakar di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat tepatnya di depan SPBU Gajah Mada arah Harmoni.
Menanggapi kejadian ini, Perum Damri selaku operator Bus Transjakarta koridor tersebut, menegaskan bus itu berasap dan bukan terbakar. Direktur Damri Divisi Transjakarta, Joni Hendri menjelaskan, terjadi kerusakan di turbo. “Tidak ada yang terbakar, yang terjadi adalah turbo mesinnya macet, kemudian ada oli yang keluar karena turbo macet, oli yang menetes terkena panas mesin, ya jadi berasap,” ujar Joni. 

Sampah Pasar Ampel Membeludak


Pengendara melintas jalan keluar Pasar Umum Ampel yang sebagian badan jalan sudah dipenuhi sampah, Kamis (6/2/2014).(JIBI/Solopos/Hijriyah Al Wakhidah)

BOYOLALI–Tumpukan sampah di Pasar Umum Ampel semakin membeludak. Selain memakan sebagian badan jalan keluar pasar, tumpukan sampah tersebut juga mulai menimbulkan polusi.
Dari pantauan solopos.com, di lokasi Kamis (6/2/2014), tumpukan sampah baik sampah basah dan kering juga mulai meluber ke jalan utama Ampel-Boyolali. Sementara, satu bak truk sampah yang berada di lokasi justru tidak dipakai.
Tumpukan sampah di Pasar Umum Ampel itu tidak hanya di satu titik lokasi. Pengelolaan sampah yang kurang baik membuat pedagang membuang sampah sembarangan dan menjadikan setiap sudut pasar sebagai tempat pembuangan sampah.

Salah seorang sopir angkutan kota yang setiap hari mangkal di depan Pasar Umum Ampel, Eko, menyampaikan sampah di depan pasar sudah sangat mengganggu pengunjung. “Tidak hanya bau dan pemandangan yang kurang sedap, tetapi juga berpotensi mengganggu kesehatan pengunjung pasar,” kata Eko, Kamis.
Keluhan yang sama juga disampaikan pedagang kaki lima yang juga berjualan di depan pasar, Eko Purwanto. Pihaknya berharap dinas terkait bisa segera mengatasi sampah yang sudah over load itu. “Baunya yang tidak sedap mulai tercium kemana-mana. Bagi saya pedagang makanan minuman, kondisi sampah ini bikin tidak nyaman.”
Kepala UPTD Pasar Umum Ampel, Teguh Siswanto, menyampaikan pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas terkait seperti Dinas Perindustrian, Perdagangan (Disperindag), Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM (DPU dan ESDM) terkait pengelolaan sampah di Pasar Umum Ampel.
“Memang dalam koordinasi itu, sampah di Pasar Ampel ini jadi sorotan utama,” kata Teguh, ditemui terpisah.
Dia mengatakan, sebenarnya selama ini sampah di depan pasar itu sudah rutin di ambil oleh truk sampah milik Disperindag. Setiap periode lima hari, sampah itu diambil dua kali untuk dibuang ke TPA Winong. Hanya saja, volume sampah itu memang tidak secara signifikan bisa berkurang. Karena, yang membuang sampah di pasar tersebut tidak hanya pedagang di Pasar Ampel bahkan dari luar daerah, seperti Sruwen dan Tengaran banyak yang membuang sampah di Pasar Ampel.
“Jadi kalau hanya satu truk, dengan tenaga minim, paling sehari buang hanya bisa dua kali bolak balik. Maka dari itu, kami telah berkoordinasi dengan DPU agar nanti ada armada kontainer yang lebih representatif untuk mengangkut sampah sebanyak itu.”
Hanya saja, lanjut Teguh, untuk realisasi armada dam truk sampah ini kemungkinan baru bulan April. Akan tetapi, tumpukan sampah itu harus segera ditangani tanpa harus menunggu April. Sehingga dalam waktu dekat pihak UPTD Pasar Umum bersama DPU ESDM dan pihak kecamatan akan bekerja sama membersihkan depan pasar dari sampah liar itu.
“DPU akan menyediakan armada, kecamatan bantuan dana dan kami akan sediakan tenaga bersih-bersih.”
Camat Ampel, Suharto, membenarkan sampah di Pasar Ampel itu harus segera ditangani. “Kami sudah berkoordinasi dengan DPU ESDM, Disperindag dan UPTD terkait. Dalam waktu dekat akan kami tangani.”

Bandara Adi Soemarmo masih belum Beroperasi

Boyolali: Bandara Adi Soemarmo Solo di Boyolali, Jawa Tengah, belum beroperasi sejak hujan abu vulkanik letusan Gunung Kelud lima hari silam. Sementara calon penumpang telanjur datang dan mengira bandara sudah beroperasi pada Selasa (18/2).

Sebelumnya, otoritas mengatakan Bandara Adi Soemarmo buka mulai pukul 07.00 WIB. Calon penumpang pun datang sesuai dengan jadwal pemberangkatan mereka. Namun ternyata, bandara batal kembali beroperasi. Petugas masih menutup layanan karena masih membersihkan endapan abu vulkanik di area bandara dan landasan pacu.



Para calon penumpang pun akhirnya melakukan refund atau pengembalian uang tiket. Ada juga yang melakukan penjadwalan ulang penerbangan atau reschedule. Tiga maskapai yang melayani refund dan reschedule yaitu Kalstar jurusan Solo-Balikpapan, Lion Air, dan Garuda Indonesia.

Otoritas bandara mengaku area itu sudah tampak relatif bersih. Namun otoritas mengaku belum dapat mengoperasikan bandara. Sebab mereka masih menunggu koordinasi teknis dari Kementerian Perhubungan.

metrotv

Empat Pengedar Sabu Dibekuk Petugas


Ilustrasi | Foto: Ari Kristyono

BOYOLALI – Polres Boyolali berhasil menangkap empat pelaku diduga pengedar narkotika jenis sabu-sabu yang sedang melakukan transaksi di Objek Wisata Umbul Pengging Banyudono dan kawasan komplek kios Teras.
Kepala Polres AKBP Budi Heryanto melalui Kasat Narkoba, AKP Anak Agung Gede Oka, Rabu (22/1/2014) mengatakan, keempat tersangka yang diduga pengedar sabu-sabu tersebut kini sedang menjalani pemeriksaan di Polres Boyolali, untuk proses hukum.
Menurut Anak Agung Gede Oka, keempat tersangka yakni Dj (27) dan AN (43), keduanya warga Jebres Solo itu, ditangkap di depan pintu masuk objek wisata Umbul Pengging Banyudono, pada Sabtu (18/1/2014) sekitar pukul 19.00 WIB. Sementara dua tersangka lainya, kata Gede Oka, yakni AB (28) dan AW (33) semuanya warga Pajang Laweyan Solo, ditangkap di kawasan komplek kios Teras, Sabtu (18/1/2014), sekitar pukul 21.30 WIB, dan bersama barang buktinya.

Gede Oka menjelaskan penangkapan keempat tersangka tersebut berdasarkan informasi masyarakat, bahwa akan ada transaksi sabu-sabu pada kedua lokasi tersebut. Polisi langsung melakukan penyelidikan di lokasi objek wisata Pengging, dan menemukan seseorang yang mencurigakan mencari-cari sesuatu di bawah pohon beringin. DJ kemudian ditangkap setelah mengaku mengambil paket sabu di bawah pohon itu.
Polisi langsung melakukan penggeledahan dan ditemukan satu pekat sabu dibungkus bekas bungkus rokok. DJ mengaku barang itu dari temannya, yakni AN yang sedang menunggu di depan pintu masuk objek wisata itu.
“Kami langsung menangkap keduanya bersama barang bukti, kemudian dibawa ke Polres. Sedangkan, AW dan AB juga ditangkap oleh petugas, saat kedua sedang transaksi di sebuah kios di Teras,” katanya.
Atas perbuatan keempat tersangka tersebut dijerat Pasal 114 ayat (1), Pasal 112, Pasal 127 ayat (1), Undang-Undang RI Nomor 35/2009, tentang Narkotika.

Sabtu, 15 Februari 2014

Pembangunan Jalan Rusak Juwangi Diprioritaskan


dok.timlo.net/nanin

Boyolali – Sepanjang 80 km jalan di Boyolali yang kondisinya rusak berat, termasuk yang paling parah di kawasan utara menuju Kecamatan Juwangi. Prioritas pembangunan Pemkab Boyolali. tahun ini yaitu jalan menuju Juwangi, baik dari Wonosegoro maupun Kemusu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Energi Sumber Daya Mineral (DPU ESDM) Boyolali , M. Qodri, mengungkapkan anggaran untuk infrastruktur jalan di dinasnya mencapai Rp 72,6 miliar. Diharapkan alokasi tersebut dapat memperbaiki atau membangun sepanjang 80 km jalan yang rusak tersebut. Untuk prioritas pembangunan,di antaranya meliputi pembangunan jalan sekitar Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo, tempat komplek perkantoran terpadu, serta merata di 19 kecamatan.

Qodri juga menekankan, kondisi jalan rusak berat di wilayah utara tahun ini perbaikan akan diteruskan. Hanya saja mengingat kondisi tanah yang labil, sehingga pembangunan dilakukan secara cor beton. Meski biayanya lebih mahal dibanding menggunakan aspal, namun lebih awet untuk struktur tanah labil.
“Hitung-hitungannya kalau diaspal biasa Rp 1 miliar bisa untuk 1 km jalan, tetapi kalau dicor paling banter Rp 1 miliar hanya bisa untuk 600 m saja, memang butuh anggaran yang besar di sana,” ungkap Qodri, Selasa (11/2).
Lebih lanjut menurut Qodri, pembangunan jalan Kemusu-Juwangi tahun ini dilanjutkan, yakni sekitar 1 km jalan rusak. Sedangkan untuk wilayah Wonosegor-Juwangi masih tersisa 5 km jalan rusak, dan akan diperbaiki secara bertahap. Proyek pembangunan jalan akan dilakukan setelah musim penghujan selesai.

Mandi Kembang hingga Wiridan Dilakoni Caleg di Boyolali


Umbul Ngabeyan di Kawasan Wisata Umbul Tirtomarto Pengging, Banyudono, Boyolali, menjadi salah satu tempat yang kerap didatangi pejabat termasuk caleg, untuk melakukan ritual mistis. Foto diambil Kamis (30/1/2014). (Septhia Ryanthie/JIBI/Solopos)

BOYOLALI — Demi menjadi wakil rakyat, pelbagai upaya ditempuh para calon anggota legislatif (caleg) pada tahun politik, 2014 ini. Tak puas dengan mendekati konstituen, mereka juga mendatangi tempat yang dianggap keramat untuk ngalap berkah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sejumlah tempat kerap didatangi kalangan pejabat, termasuk caleg untuk ritual tersebut. Sebut saja di antara adalah Umbul Ngabeyan yang berada di Kawasan Wisata Umbul Tirtomarto Pengging di Kecamatan Banyudono, makam Kyai Singoprono di Gunung Tugel di Kecamatan Simo, dan Sumur Pitu di Kecamatan Cepogo.
“Menurut pengalaman pemilu-pemilu yang lalu juga seperti itu. Kalau sudah mendekati, baru jumlahnya banyak.”
Ritual mistis yang kerap mereka lakukan adalah tirakat kungkum atau berendam, mandi kembang, hingga wiridan. Tujuannya tentu saja meminta berkah untuk melancarkan peruntungan, karier, hingga rezeki.

Pengelola Umbul Tirtomarto Pengging, Wardoyo, ketika ditemuiSolopos.com di kawasan wisata air itu, akhir Januari 2014, membenarkan tempat tersebut, khususnya Umbul Ngabeyan, kerap didatangi pejabat, termasuk caleg. Salah satunya, lanjut dia, untuk melakukan ritual tertentu, misalnya kungkum. “Mungkin ya tirakat. Biasanya mereka datang ke Umbul Ngabeyan ya malam hari, sekitar pukul 23.00 WIB hingga dini hari,” ungkap Wardoyo.
Menurut Wardoyo, pejabat atau caleg yang datang ke umbul tersebut untuk ritual tertentu tidak hanya berasal dari wilayah Kabupaten Boyolali, melainkan juga dari luar wilayah tersebut. “Bahkan ada yang juga dari Jakarta, jadi tidak hanya dari sini,” imbuhnya.
Rombongan Ganjil
Untuk saat ini, aku dia, jumlah caleg yang mulai melakukan ritual di Umbul Ngabeyan belum terlalu banyak. “Kalau saat ini baru satu-dua [caleg]. Mungkin nanti kalau pelaksanaannya [Pemilu 2014] sudah dekat, bisa lebih banyak jumlahnya. Sebab menurut pengalaman pemilu-pemilu yang lalu juga seperti itu. Kalau sudah mendekati, baru jumlahnya banyak,” katanya.
Pejabat ataupun caleg tersebut, imbuh Wardoyo, ada yang datang sendirian, bersama keluarga atau rombongan dengan rekan-rekan mereka. Sementara itu, menurut sumber Solopos.com yang enggan disebutkan namanya, beberapa tempat yang dianggap keramat di Kabupaten Boyolali memang kerap menjadi favorit bagi para pejabat dan caleg untuk melakukan berbagai ritual mistis tersebut. Warga Kecamatan Cepogo itu mengaku pernah melihat sejumlah pejabat, termasuk caleg melakukan ritual mistis tersebut.
“Selain kungkum, mandi kembang, ada juga yang wiridan di musala kosong di Sumur Pitu Cepogo,” ungkapnya.
Sumber Solopos.com tersebut menyebutkan untuk mengenal mereka yang melakukan ritual mistis tersebut, ciri-cirinya di antaranya datang rombongan dengan jumlah ganjil, seperti tiga, lima atau tujuh, salah satunya sebagai guru ritual. “Biasanya mengenakan celana hitam atau sarung, pakai kopiah hitam,” tuturnya.