Sabtu, 13 September 2014

Tips Mendapatkan Pekerjaan yang Anda Impikan

setiap kita pasti ingin mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan apa yang kita impikan. Namun, di tengah kondisi persaingan seperti saat ini, di mana jumlah pencari kerja dengan lowongan kerja yang terpaut jauh, hal itu sulit terealisasi.

Alhasil, banyak orang menerima pekerjaan yang mungkin bukan profesi impiannya. Tapi jangan khawatir jika berniat dengan sungguh-sungguh, Anda tetap bisa mendapatkan pekerjaan yang mungkin sesuai dengan impian saat merajutnya di masa bangku sekolah.

Tapi yang pasti, dari sekian hal masalah jaringan masih menjadi pintu utama jika seseorang ingin mencari pekerjaan. Lebih lengkapnya, inilah beberapa tips untuk bisa mendapatkan pekerjaan impian, melansir laman Fortune, Sabtu (13/9/2014):

1. Tentukan apa yang diinginkan

Sebelum mendapatkan jaringan, tentu saja Anda harus mengetahui terlebih dulu tujuan dan apa mimpi yang ingin dilakukan.


Kedengarannya mudah tapi para ahli mengatakan nomor 1 kesalahan pencari kerja, mereka tidak mampu mengartikulasikan apa jenis pekerjaan yang diinginkan.

"Banyak orang akan mengatakan, "Aku tidak tahu pasti, "berpikir mereka tidak akan pernah mendapatkan kesempurnaan itu," kata Patti Johnson, CEO PeopleResults, sebuah perusahaan konsultan yang memiliki klien seperti PepsiCo, Accenture, dan Microsoft.

"Anda harus mampu menggambarkan apa yang Anda inginkan. Jika Anda tidak dapat berbagi, Anda membuang waktu orang lain. Jika mereka pergi tanpa mengetahui bagaimana membantu, lupakan saja, " tambah dia.

2. Belajar untuk menjadi fleksibel

Pekerjaan impian mungkin tidak bisa didapat hari ini. Tapi bisa jadi pada esok hari, bahkan bisa 5, 10, atau 20 tahun dari sekarang.

Pastinya, Anda harus terbuka untuk apa pun perubahan yang datang. Dan perekrut akan menghargai Anda untuk itu. "Kenyamanan dengan ambiguitas," adalah salah satu yang paling dicari dalam kualitas  calon karyawan saat ini.

"Di masa lalu Anda mencari orang-orang dengan pedoman tertentu," kata Jeff Sanders, Wakil CEO perusahaan pencari eksekutif Heidrick & Struggles. "Sekarang Anda membutuhkan orang dengan pengalaman yang relevan dan pembelajar yang bisa beradaptasi dan cepat."

3. Ikuti perubahan 

Perusahaan tidak hanya menginginkan orang-orang yang dapat bekerja, mereka juga ingin orang yang dapat mempromosikan.

Individu yang mau melakukan investasi pribadi dinilai berharga karena mereka mau mencari umpan balik, belajar keterampilan baru, dan berpikir ke depan dan menampilkan diri sebagai seorang profesional.

4. Gunakan media sosial untuk menciptakan merek bukan promosi diri

Di era teknologi saat ini, sangat mudah untuk memperkenalkan diri kita. Di sini Anda memang diminta menciptakan imej yang baik tak sekedar menjual diri tetapi memberikan satu mereka bagi diri sendiri.

5. Temukan cara untuk lebih menonjol

Kenyataannya saat ini satu pekerjaan bisa diperebutkan lebih dari 3 orang. Itu sebabnya kita harus lebih pintar menonjolkan apa yang menjadi kelebihan. Orang-orang harus sangat lebih kreatif daripada mereka di masa lalu. Kini orang tak sekedar melihat resume yang diketik dengan komputer, tapi bisa jadi tulisan tangan akan lebih diperhatikan pencari kerja.

6. Jangan terlihat terlalu keras

Sekarang ada begitu banyak info tentang tenaga kerja potensial di dunia luar sana. Steven Knox, pemimpin pencari bakat global di General Electric, mengatakan perekrut seperti dia jauh lebih terfokus untuk menemukan "kandidat pasif" yang sempurna. Yakni orang yang melakukan pekerjaan dengan baik dan mendapatkan pengakuan seiring mereka tetap setia dengan pekerjaannya.

"Kami memanfaatkan platform media sosial untuk mengidentifikasi dan terlibat dalam percakapan yang berarti dengan calon. Anda tidak ingin seseorang yang bahagia dalam posisinya atau yang mengalami masalah kinerja. Mereka mungkin orang-orang yang aktif di pasar kerja," jelas dia

pasberita

Tips Mendapatkan Pekerjaan yang Anda Impikan

setiap kita pasti ingin mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan apa yang kita impikan. Namun, di tengah kondisi persaingan seperti saat ini, di mana jumlah pencari kerja dengan lowongan kerja yang terpaut jauh, hal itu sulit terealisasi.

Alhasil, banyak orang menerima pekerjaan yang mungkin bukan profesi impiannya. Tapi jangan khawatir jika berniat dengan sungguh-sungguh, Anda tetap bisa mendapatkan pekerjaan yang mungkin sesuai dengan impian saat merajutnya di masa bangku sekolah.

Tapi yang pasti, dari sekian hal masalah jaringan masih menjadi pintu utama jika seseorang ingin mencari pekerjaan. Lebih lengkapnya, inilah beberapa tips untuk bisa mendapatkan pekerjaan impian, melansir laman Fortune, Sabtu (13/9/2014):

1. Tentukan apa yang diinginkan

Sebelum mendapatkan jaringan, tentu saja Anda harus mengetahui terlebih dulu tujuan dan apa mimpi yang ingin dilakukan.


Kedengarannya mudah tapi para ahli mengatakan nomor 1 kesalahan pencari kerja, mereka tidak mampu mengartikulasikan apa jenis pekerjaan yang diinginkan.

"Banyak orang akan mengatakan, "Aku tidak tahu pasti, "berpikir mereka tidak akan pernah mendapatkan kesempurnaan itu," kata Patti Johnson, CEO PeopleResults, sebuah perusahaan konsultan yang memiliki klien seperti PepsiCo, Accenture, dan Microsoft.

"Anda harus mampu menggambarkan apa yang Anda inginkan. Jika Anda tidak dapat berbagi, Anda membuang waktu orang lain. Jika mereka pergi tanpa mengetahui bagaimana membantu, lupakan saja, " tambah dia.

2. Belajar untuk menjadi fleksibel

Pekerjaan impian mungkin tidak bisa didapat hari ini. Tapi bisa jadi pada esok hari, bahkan bisa 5, 10, atau 20 tahun dari sekarang.

Pastinya, Anda harus terbuka untuk apa pun perubahan yang datang. Dan perekrut akan menghargai Anda untuk itu. "Kenyamanan dengan ambiguitas," adalah salah satu yang paling dicari dalam kualitas  calon karyawan saat ini.

"Di masa lalu Anda mencari orang-orang dengan pedoman tertentu," kata Jeff Sanders, Wakil CEO perusahaan pencari eksekutif Heidrick & Struggles. "Sekarang Anda membutuhkan orang dengan pengalaman yang relevan dan pembelajar yang bisa beradaptasi dan cepat."

3. Ikuti perubahan 

Perusahaan tidak hanya menginginkan orang-orang yang dapat bekerja, mereka juga ingin orang yang dapat mempromosikan.

Individu yang mau melakukan investasi pribadi dinilai berharga karena mereka mau mencari umpan balik, belajar keterampilan baru, dan berpikir ke depan dan menampilkan diri sebagai seorang profesional.

4. Gunakan media sosial untuk menciptakan merek bukan promosi diri

Di era teknologi saat ini, sangat mudah untuk memperkenalkan diri kita. Di sini Anda memang diminta menciptakan imej yang baik tak sekedar menjual diri tetapi memberikan satu mereka bagi diri sendiri.

5. Temukan cara untuk lebih menonjol

Kenyataannya saat ini satu pekerjaan bisa diperebutkan lebih dari 3 orang. Itu sebabnya kita harus lebih pintar menonjolkan apa yang menjadi kelebihan. Orang-orang harus sangat lebih kreatif daripada mereka di masa lalu. Kini orang tak sekedar melihat resume yang diketik dengan komputer, tapi bisa jadi tulisan tangan akan lebih diperhatikan pencari kerja.

6. Jangan terlihat terlalu keras

Sekarang ada begitu banyak info tentang tenaga kerja potensial di dunia luar sana. Steven Knox, pemimpin pencari bakat global di General Electric, mengatakan perekrut seperti dia jauh lebih terfokus untuk menemukan "kandidat pasif" yang sempurna. Yakni orang yang melakukan pekerjaan dengan baik dan mendapatkan pengakuan seiring mereka tetap setia dengan pekerjaannya.

"Kami memanfaatkan platform media sosial untuk mengidentifikasi dan terlibat dalam percakapan yang berarti dengan calon. Anda tidak ingin seseorang yang bahagia dalam posisinya atau yang mengalami masalah kinerja. Mereka mungkin orang-orang yang aktif di pasar kerja," jelas dia

pasberita

Ketika Budaya Korupsi Menghancurkan Sepakbola

Krisis keuangan yang melanda Eropa pada 2008, mengguncang perekonomian Yunani. Ini merupakan akumulasi dari krisis yang menimpa negeri para dewa itu sejak awal 2000-an. Krisis keuangan mencapai puncaknya pada 2010 ketika Bank Sentral memberikan dana talangan bagi Yunani.
Sektor pemerintahan pun kolaps,tapi tidak dengan prestasi tim sepakbolanya. Mereka malah berhasil menembus Piala Dunia 2010, Piala Eropa 2012, dan Piala Dunia 2014.
Saat krisis melanda, semua klub peserta Liga Super Yunani mulai memangkas pengeluaran.Mereka terpaksa memotong nilai kontrak sejumlah pemain, termasuk pemain berlabel bintang.Dampaknya, para pemain top ini emoh bermain di liga yang menawarkan nilai kontrak yang kecil. Mereka akhirnya melakukan eksodus ke liga lain di Eropa. Liga Yunani kehilangan pamornya.

Pada batas tertentu, krisis ini menghasilkan perubahan.Beberapa klub mau tidak mau menggunakan jasa pemain lokal untuk berhemat. Regenerasi di tubuh skuat Yunani pun dimulai.
Kompleksitas masalah di Yunani berakar dari pemerintahan yang korup.Perkara suap menyuap telah menjadi budaya di sana. Berdasarkan data dari Koalisi Internasional Anti Korupsi, Transparency International, pada 2013, Yunani menempati peringkat 80 dari 177 negara dalam indeks persepsi korupsi.
Peringkat ini menempatkan Yunani di bawah kebanyakan negara-negara Eropa, yang mayoritas menempati peringkat 50 ke atas.Peringkat indeks persepsi korupsi ini menunjukkan kegagalan Yunani dalam mereformasi birokrasi di segala lini pemerintahan mereka.
Masalah di Yunani bersumber dari fakelaki atau amplop kecil dalam Bahasa Ellenika. Masyarakat Yunani kerap menggunakan fakelaki sebagai jargon bagi kegiatan suap menyuap. Di Yunani, merupakan hal yang lazim bagi masyarakat untuk menyisihkan beberapa Euro jika ingin urusan mereka lancar dan cepat diselesaikan.
Korupsi yang merajalela membuat pemasukan dari sektor pajak menjadi mimin.Ketidakmampuan Yunani melunasi utang-utangnya membuat krisis ini bertambah buruk.
Utang Yunani bermula ketika sistem pemerintahan mereka berganti dari junta militer menjadi sosialis pada 1975. Mereka memerlukan banyak dana untuk membangun gedung-gedung pemerintahan serta alokasi yang tersedot untuk gaji dan biaya PNS. Utang ini bertambah besar ketika Yunani menyelenggarakan Olimpiade pada 2004. Ongkos membangun venue olahraga memerlukan biaya besar. Kemegahan dan pujian terhadap pelaksanaan Olimpiade malah melahirkan utang.
Krisis bertambah parah setelah Yunani selalu mengalami defisit nilai perdagangan internasional. Nilai impor yang jauh lebih besar daripada jumlah ekspor, berimplikasi pada berkurangnya cadangan devisa.
Bank Sentral Eropa enggan memberikan dana talangan kepada Yunani. Mereka, terutama perwakilan dari Jerman, menganggap pemberian dana talangan tidak akan mengubah krisis secara masif. Mereka khawatir dana talangan malah turut dikorupsi.
Ini merupakan krisis terparah yang dialami Yunani pada abad ke-21.Ironis memang melihat di sinilah para filsuf terlahir. Ajaran tentang etika dan moral tumbuh subur di negeri ini, dulu. Agaknya, masyarakat Yunani perlu meminta pada dewa agar kembali menghidupkan Plato, Epikuros, Aristoteles, dan rekan-rekannya untuk mengajari para birokrat caranya berperilaku bijak.
Akibat krisis ekonomi yang kian memburuk, sejumlah klub di Liga Super Yunani terpaksa memotong nilai kontrak. Akibatnya, banyak pemain berlabel bintang semacam Gilberto Silva, Enzo Meresca, hingga Kevin Miralas, hijrah ke liga lain. Alasan mereka pindah tentu bermacam-macam. Suasana di negeri itu masih belum kondusif. Demonstrasi yang bisa memancing kerusuhan masih merebak di mana-mana.
Tapi, baik Silva, Meresca, maupun Miralas mereka memiliki kesamaan waktu kala mereka pindah: mereka pindah pada periode 2010 hingga 2012. Masa di mana Yunani tengah memasuki masa genting dalam sejarah perekonomian mereka.
Gaji pemain turut menjadi sasaran pemotongan. Pemain berlabel timnas satu persatu meninggalkan Yunani. Dari 23 pemain tim nasional yang dipanggil Fernando Santos untuk Piala Dunia, 14 di antaranya bermain di luar Liga Yunani.
Perpindahan pemain mulai ramai sejak 2010. Pelaku utamanya adalah Panathinaikos yang tengah berjuang menstabilkan neraca keuangan mereka. Dari skuat Piala Dunia saat ini, terdapat lima pemain yang pernah merumput bersama Panathinaikos hingga 2010.
Awalnya, mereka menjual Alexandros Tziolis ke AC Siena dengan nilai 1,4 juta Euro pada 2010. Lantaran krisis yang kian parah, pada 2012 mereka melepas ikon mereka Giorgos Karagounis yang pindah ke Fulham dengan status bebas transfer.
Setahun berselang, Panathinaikos cuci gudang setelah melepas tiga pemainnya pada 2013. Orestis Karnezis, Loukas Vyntra, dan Lazaros Christodoulopoulos adalah tiga nama tersebut. Penjualan pemain ini tidak lepas dari mundur massal manajemen klub sehingga selama dua bulan, tidak ada yang memegang kendali.
Pemain dengan label tim nasional biasanya memiliki rataan gaji yang lebih tinggi ketimbang pemain lokallain.Panathinaikos selalu menyumbang pemain untuk tim nasional Yunani. Kualitas mereka dibuktikan dengam raihan juara Liga Yunani sebanyak 20 kali, atau kedua terbanyak setelah Olympiacos.
Ini yang kemudian menjadi masalah. Selain klub sepakbola, Panathinaikos juga terkenal dengan klub basketnya.Mereka sama-sama berada di bawah naungan Panathinaikos Athlitikos Omilos, sebuah departemen yang membawahi multicabang olahraga. Akan sangat sulit bagi mereka untuk menggaji dua klub (basket dan sepakbola) yang mayoritas berisi pemain timnas.
Olympiacos turut melakukan hal yang sama. Dari 14 skuat Yunani yang bermain di luar negeri, empat di antaranya adalah pemain bekas Olympiacos. Mereka adalah Vasilios Torosidis, Giannis Fetfatzidis, Kostas Mitroglou dan Kontastinos Manolas. Dua nama pertama pindah pada 2013 sementara Mitroglou pada Januari 2014 dan Manolas hijrah ke AS Roma bulan Agustus lalu.
Penjualan dan pelepasan pemain ini banyak terjadi di Liga Yunani. Mereka harus berpacu dengan tuntutan prestasi dari suporter, tapi harus tetap berjuang untuk dapat menghidupi klub. Salah satu caranya adalah dengan melepas pemain bergaji mahal secara bertahap.
Nama-nama tersebut di atas hanyalah sedikit dari banyaknya pemain, terutama pemain asing, yang dilepas dan hijrah ke liga lain.
Di musim 2013-14, Panathinaikos bahkan melepas 21 pemain. Hasil penjualan ini menghasilkan dana segar sebesar 5,7 juta Euro. Presiden klub, Giannis Alafouzos, sebelumnya telah mengisyaratkan bahwa klub akan mengurangi jumlah pemain secara masif. Ia mengungkapkan, krisis finansial di seluruh Yunani menjadi penyebab utamanya.
Pemain-pemain yang dianggap memiliki gaji besar seperti Toche dan Vitolo bahkan harus rela gajinya dipotong hingga 50 persen. Krisis finansial membuat semuanya terlihat sulit. Ditinggal pemain asing, dan sejumlah pemain top Yunani, membuat liga yang dulu bernama Alpha Ethniki ini kehilangan pamor. Belum lagi kasus pengaturan skor yang diungkap UEFA pada 2009 silam, menggoyahkan Liga Yunani sebagai 10 besar liga terbaik di Eropa. Alhasil budaya korupsi yang mengakar kuat dalam masyarakat mereka membuat sepakbola terkena imbasnya. Semoga saja sepakbola di negeri ini tak mengikut langkah jejak Yunani.. Amiinn..

Akibat sulitnya mendapat Tenaga Kerja Petani Boyolali diperkenalkan Teknologi Rice Planstater

Kalangan petani mulai diperkenalkan teknologi terbaru dalam menanam tanaman padi. Teknologi ini bernama Rice Plantateratau alat mekanik penanam padi.
Pengenalan alat mekanik penanam padi tersebut mendapat sambutan positif puluhan petani di Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak, Kamis (11/9). Sejak pagi, para petani sudah menunggu guna melihat cara pengoperasian alat baru ini.
dok.timlo.net/nanin
Mereka juga diberi kesempatan untuk mencoba mengoperasikan secara langsung. Menurut Kabid Alsin Jateng, Heru Tamtomo, rice planstater diharapkan mampu menjawab kebutuhan petani, utamanya mempercepat penanaman padi. Pasalnya, jumlah tenaga kerja menanam padi secara manual terus menyusut. Para penanam padi didominasi kaum ibu. Untuk kalangan muda sendiri, saat ini sangat langka.

“Ironisnya, setelah tua, mereka tak ada yang menggantikannya,” ujar Heru ditemui di sela-sela ujicoba rice planstater.

Dijelaskan, remaja sekarang, lebih senang bekerja di toko modern atau mall, pabrik atau menjadi TKW ke luar negeri. Praktis, jumlah pekerja semakin berkurang. Dampaknya, para petani kesulitan mencari tenaga kerja untuk menanam padi.
Selain itu, pihaknya juga membandingkan biaya tanam manual dengan rice plastater. Berdasarkan hasil pengecekan ke sejumlah daerah, biaya tanam manual mencapai Rp 2,5 juta/ hektare. Biaya tersebut belum termasuk pengadaan benih padi. Sedangkan pemakaian rice planstater hanya dibebani sewa Rp 600.000 saja.
Di sisi lain, Camat Ngemplak, Sukamto menjelaskan, saat ini petani di wilayahnya kesulitan mendapatkan pekerja untuk menanam padi. Padahal, lebih dari 50 hektare lahan siap untuk ditanami padi pada musim tanam III ini. Mereka terpaksa mendatangkan tenaga kerja dari daerah lain, seperti Purwodadi.
“Harus ambil tenaga dari luar daerah, otomatis biaya yang dikeluarkan lebih tinggi,” ungkap Sukamto.
Salah satu petani, Harno (51) mengaku gembira dengan adanya alat penanam padi mekanik. Namun dia berharap ada bantuan pemerintah untuk pengadaan alat karena harganya mahal mencapai puluhan juta. Dia berharap, nantinya petani bisa menyewa untuk memakai alat itu.

Akibat sulitnya mendapat Tenaga Kerja Petani Boyolali diperkenalkan Teknologi Rice Planstater

Kalangan petani mulai diperkenalkan teknologi terbaru dalam menanam tanaman padi. Teknologi ini bernama Rice Plantateratau alat mekanik penanam padi.
Pengenalan alat mekanik penanam padi tersebut mendapat sambutan positif puluhan petani di Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak, Kamis (11/9). Sejak pagi, para petani sudah menunggu guna melihat cara pengoperasian alat baru ini.
dok.timlo.net/nanin
Mereka juga diberi kesempatan untuk mencoba mengoperasikan secara langsung. Menurut Kabid Alsin Jateng, Heru Tamtomo, rice planstater diharapkan mampu menjawab kebutuhan petani, utamanya mempercepat penanaman padi. Pasalnya, jumlah tenaga kerja menanam padi secara manual terus menyusut. Para penanam padi didominasi kaum ibu. Untuk kalangan muda sendiri, saat ini sangat langka.

“Ironisnya, setelah tua, mereka tak ada yang menggantikannya,” ujar Heru ditemui di sela-sela ujicoba rice planstater.

Dijelaskan, remaja sekarang, lebih senang bekerja di toko modern atau mall, pabrik atau menjadi TKW ke luar negeri. Praktis, jumlah pekerja semakin berkurang. Dampaknya, para petani kesulitan mencari tenaga kerja untuk menanam padi.
Selain itu, pihaknya juga membandingkan biaya tanam manual dengan rice plastater. Berdasarkan hasil pengecekan ke sejumlah daerah, biaya tanam manual mencapai Rp 2,5 juta/ hektare. Biaya tersebut belum termasuk pengadaan benih padi. Sedangkan pemakaian rice planstater hanya dibebani sewa Rp 600.000 saja.
Di sisi lain, Camat Ngemplak, Sukamto menjelaskan, saat ini petani di wilayahnya kesulitan mendapatkan pekerja untuk menanam padi. Padahal, lebih dari 50 hektare lahan siap untuk ditanami padi pada musim tanam III ini. Mereka terpaksa mendatangkan tenaga kerja dari daerah lain, seperti Purwodadi.
“Harus ambil tenaga dari luar daerah, otomatis biaya yang dikeluarkan lebih tinggi,” ungkap Sukamto.
Salah satu petani, Harno (51) mengaku gembira dengan adanya alat penanam padi mekanik. Namun dia berharap ada bantuan pemerintah untuk pengadaan alat karena harganya mahal mencapai puluhan juta. Dia berharap, nantinya petani bisa menyewa untuk memakai alat itu.

Seimbanglah Berinteraksi dengan Teknologi Informasi


Ilustrasi. (Foto: unipd-centrodirittiumani.it)

Sudah cukup lama saya tidak membaca postingan artikel dari seorang teman yang secara rutin mengirimnya melalui email. Alhamdulillah malam hari ketika sedang melepas penat setelah seharian beraktifitas, bismillah saya menyalakan laptop dan membuka postingan email masuk. Artikel yang menarik, tentang urgensi sedekah. 

Dengan cermat dan analisa yang mendalam tulisan tersebut menguraikan betapa dahsyatnya dengan merutinkan sedekah menjadi pintu keberkahan rezeki, lengkap dengan hitung-hitungan matematisnya. Sehari sebelumnya, saya juga membaca postingan melalui broadcast di Handphone, yang berkisah tentang seorang buta yang selalu rajin tilawah Al-Quran, meski teman-teman di masjid terhenti membaca karena mati listrik dan dia masih terus membaca (mudah ditebak, karena dia menggunakan Al-Quran Braille yang pastinya tetap bisa dibaca meski listrik mati) Alhamdulillah, seperti baterai selesai dicharge, hati tergerak untuk mencontoh tokoh dalam tulisan tersebut, tergerak untuk mempraktekkan langsung isi artikel tersebut. Sekali lagi Alhamdulillah. Tsumma Alhamdulillah.


Alhamdulillah, keberadaan teknologi Informasi, telah banyak berkontribusi untuk mencerdaskan, mencerahkan, memotivasi, bahkan dalam banyak hal juga mensejahterakan kehidupan masyarakat, dalam semua sisinya. Broadcast terjemahan ayat, hadis Nabi, kata –hikmah/bijak dan segudang motivasi, baik terkait kehidupan sehari-hari, bisnis, etos kerja, sejarah dan sebagainya, termasuk iklan produk dan jasa, sekarang sudah bukan menjadi sesuatu yang asing. 

Bukan hanya tulisan, bahkan termasuk gambar, baik yang masih orisinil atau yang sudah diotak-atik dengan berbagai program photoshop dan lainnya, telah banyak mewarnai kehidupan masyarakat, bukan hanya di daerah perkotaan, bahkan sudah sampai ke masyarakat pedesaan. Inilah salah satu pengaruh positif dari perkembangan teknologi Informasi yang makin berkembang pesat. Ini kisah nyata, teman dipertemukan dengan jodohnya melalui facebook, setelah sekian tahun ditinggal wafat oleh pasangan masing-masing. Seorang ibu pernah bercerita, bahwa sepupunya di kota yang cukup jauh dari Ibukota, dengan bekal kecerdasan mengelola teknologi Informasi dengan membuat sebuah program sistem tertentu, bisa menghasilkan income per 15 menit, sekian puluh juta rupiah.

Namun tidak dapat dipungkiri, perkembangan teknologi Informasi yang sedemikian pesat juga menghadirkan pengaruh negatif. Pernah dengar istilah “ Yang dekat menjadi jauh, yang jauh menjadi dekat?” kalimat tersebut untuk menggambarkan sedikit pengaruh negatif yang saya maksud. Dengan gadget (berbagai merek dan type) yang ada di tangan, seseorang tidak berkomunikasi atau menyapa teman duduk sebelahnya, yang terjadi adalah saling menyapa bahkan kadang saling tertawa dengan teman grup WA, BBM, FB, twitter, skype dan entahlah ke depan akan ada program media sosial apa lagi. 

Yang jelas, fenomena seperti ungkapan yang saya tulis di atas (yang dekat menjadi jauh, yang jauhmenjadi terasa dekat) memang ada dalam kenyataan. Setiap kali menggunakan transportasi kereta api commuter line (murah meriah dan insya Allah anti macet) Jakarta Bogor, saya sering sengaja memperhatikan, apa yang dilakukan oleh para penumpang. Sepanjang mata memandang, boleh dibilang tiap penumpang yang duduk (jika kondisi tidak berdesakan), semua sibuk dengan gadget masing–masing. Teman duduk sebelah, belum tentu disapa, apalagi dikenali dan diajak ngobrol. Ini barang langka. Kecuali kalau penumpang rombongan yang satu gerbong.

Begitulah, teknologi buatan manusia, selalu ada sisi negatif dan positifnya. Yang mutlak membawa kebaikan dan kebenaran hanyalah yang dari sisi Rabb. Lantas bagaimanakah kita sebagai seorang mukmin menyikapi fenomena demikian? Ambil semuanya sesuai porsinya, secara seimbang, tidak berlebihan, tidak tasyadud (terlalu ketat, terlalu mempersulit diri, terlalu antipati, terlalu alergi, dan terlalu terlalu yang lain) dan juga tidak tasahul (terlalu tergantung, terlalu memudah-mudahkan, terlalu terikat, terlalu terpercaya, dan terlalu lain yang intinya sedemikian lekatnya dengan perangkat Teknologi Informasi, sehingga bisa melalaikan kewajiban yang lain. Benarlah apa yang Allah sampaikan dalam surat Arrahman ayat 7-8 “Dan langit telah ditinggikan-Nya dan Dia ciptakan keseimbangan. Agar kamu jangan merusak keseimbangan itu.” Ya.. marilah kita hidup seimbang (tawazun), semoga hidup menjadi berkah dunia akhirat. Wallahu a’lam bishawwab.

Haji: Perjalanan Penuh Makna

Haji adalah pembiasaan jiwa untuk melakukan berbagai nilai-nilai terpuji, seperti penyerahan diri kepada Yang Maha Menentukan segalanya, tindakan-tindakan berbuah keselamatan, serta mengerahkan semua kemampuan, jerih payah dan harta di jalan yang  paling bergengsi: jalan Allah. Demikian pula tolong-menolong (ta’awun), kenal-mengenal (ta’aruf) serta melaksanakan syi’ar-syi’ar ubudiyah (penghambaan) kepada Allah yang Maha Bijaksana. Semua itu merupakan proses pembersihan jiwa (tazkiyatun nafs), yang akan memunculkan pribadi istimewa, dan bahkan nantinya akan mampu menghantarkan kita semua menuju harapan yang tak akan membawa kekecewaan sedikitpun juga.
 
Perjalanan haji benar-benar perjalanan orang-orang terpuji. Mengapa demikian? Bekal yang mereka bawa sudah disterilkan dari barang-barang haram karena hati tidak akan sepakat jika menuju Rumah Allah dengan bekal dari hasil haram. Sangat tidak pantas tentu saja menghadap Allah dengan bekal dana korupsi, penipuan, atau perzinahan. Hal semacam ini tentu tidak akan dilakukan oleh seorang hamba yang tunduk merendah pada Allah Yang Maha Suci. Apakah keinginan meraih Surga dengan haji mabrur akan kita capai dengan dana hasil haram? Tentu tidak pantas dan juga tidak akan bisa!
 
Perjalanan haji dijalani dengan penuh keridhaan, dengan mengeluarkan bekal dan infaq tanpa ragu-ragu. Tidak pelit namun juga tidak boros. Memperbanyak infaq tidak termasuk pemborosan karena mengeluarkan bekal di jalan haji merupakan infaq di jalan Allah. Jelas Allah pasti melipatgandakan balasannya. Ibnu Umar pernah berkata: “Termasuk kedermawanan seseorang adalah kebaikan bekalnya dalam perjalanannya. Haji yang paling utama ialah yang paling ikhlas niatnya, paling bersih nafkahnya dan paling baik keyakinannya”.
Nabi shallallahu ’alaihi wasallam bersabda: “Haji yang mabrur tidak ada balasannya melainkan Surga.” Beliau ditanya, ”Wahai Rasulullah, apa kemabruran haji itu?” Nabi menjawab, “Perkataan yang baik dan memberikan makanan.” (HR. Ahmad dan Al-Hakim)
 
Subhanalah! Perjalanan haji bagaikan langkah-langkah penyelamatan karena semakin menjauhkan pelakunya dari segala hal yang sia-sia. Kemesuman dan perkataan yang jorok (rafats), termasuk juga berbicara seputar masalah jima’ (persenggamaan) dan hal-hal yang mengarahkan dan membangkitkan dorongan jima’, dilarang selama melakukan ibadah haji. Luar biasa! Hati akan semakin fokus, lurus dan menjurus pada hal-hal bagus yang diridhai oleh Allah Yang Maha Indah.
 
Perjalanan haji adalah perjalanan indah menuju Allah, yang akan membuat hati pelakunya menjadi sensitif untuk menjauhi setiap yang berbau pelanggaran (fusuq) kepada Allah Yang Maha Perkasa. Ia akan semakin menyadari betapa kecil dan hinanya ia di hadapan Allah Yang Maha Agung. Bahkan hatinya telah berkomitmen, sangatlah tidak patut seorang hamba yang lemah dan hina dina ini melanggar sekecil apapun dari aturan-aturan-Nya. Bahkan ia mampu tidak melakukan jidal, yakni berlebih-lebihan dalam bertengkar dan berbantah-bantahan sehingga dapat menimbulkan antipati dan mengacaukan ketenangan pelaksanaan ibadah haji. Sebagaimana firman Allah: “Barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh berkata kotor, berbuat fasik dan berbantah-bantahan dalam masa mengerjakan haji….” (QS Al-Baqarah:197)
 
Perjalanan haji merupakan pejalanan hamba dengan penampilan sederhana dan sama sekali tidak menyombongkan kemewahan yang selama ini menghiasinya. Ia sama sekali tidak mengeluh ataupun menggerutu dengan penampilannya yang lusuh, berdebu bahkan dekil. Ia merasakan gaya hidup baru yang membuatnya terharu karena bahagia, bertolak belakang dengan bayang-bayang hantu materialisme yang senantiasa meneriakkan slogan bahwa kemuliaan, kesuksesan, kebahagiaan dan harga diri sangat tergantung dengan perolehan dan simpanan  materi dunia.  Kepada para jamaah haji, Allah memberikan pujian dengan berkata, “Lihatlah para penziarah rumah-Ku. Mereka mendatangi-Ku dalam keadaan lusuh dan berdebu dari segala segala penjuru yang jauh.” (HR. Ahmad dan Al-Hakim)
 
Perjalanan haji juga akan mengikis sifat kikir dari hati pelakunya. Betapa tidak! Dengan penuh keridhaan, seorang jamaah haji menyembelih hewan qurban yang berkualitas tinggi, harganya mahal dan tanpa ia tawar ketika membelinya. Sehingga, sepulang dari haji telah terpola dengan indah pada benaknya: apa yang bisa saya berikan dan saya korbankan untuk membantu saudara saya?
 
Selepas haji, tidak akan lagi tercoret dalam memori berbagai keinginan busuk untuk mengorbankan orang lain demi memuaskan nafsu yang rendah dan hina. Dengan perjalanan haji, seorang hamba akan menjadi sadar bahwa semua perbuatan jahat pasti kembali kepada pelakunya. Berbuat jahat kepada orang lain sebenarnya berbuat jahat kepada diri sendiri. Dan hanya orang-orang bodoh yang mau menganiaya diri sendiri dengan cara menganiaya orang lain. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya, “Apakah kemabruran haji itu?” Beliau menjawab, “Teriakan talbiyah dan penyembelihan unta.” (HR. Tirmidzi dan Al-Hakim)
 
Subhanallah! Perjalanan haji merupakan perjalanan dalam rangka membuang jauh-jauh sampah-sampah yang bercokol pada jiwa. Sampah yang tidak bermanfaat bahkan sampah yang bisa mengundang banyak penyakit. Dapatlah kita bayangkan jika yang pergi haji adalah para pemimpin negeri ini. Muncullah setelah haji para pemimpin yang takut menzhalimi rakyatnya, senang membantu, melayani dan berkorban demi kebahagiaan rakyatnya, dan memang disinilah semestinya letak kebahagian seorang pemimpin itu.
 
Haji memberikan harapan yang luar biasa! Munculnya manusia-manusia baru yang bisa menjadi contoh bahkan guru bagi terciptanya kehidupan tenteram dalam kepasrahan kepada Allah semata. Terwujudnya kebahagian hidup dalam berbagi. Munculnya kehidupan damai dalam naungan keadilan. Makin meluasnya area kehidupan yang semakin harmonis karena dihiasi dengan akhlaq yang terpuji dan kelembutan hati. Semakin terasa suasana dan nuansa  penuh gairah  dalam memperbanyak dan berlomba-lomba dalam melakukan aktivitas-aktivitas  yang berkualitas, karena keyakinan bahwa masa depan yang pasti cuma satu: yaitu kematian.
 
Selamat jalan saudara-saudaraku, para tamu Allah. Selamat menempuh perjalanan yang sangat istimewa, perjalanan yang penuh makna. Semoga Anda semua meraih haji mabrur. Haji yang menjadikan pelakunya sebagai pribadi terpuji. Kami merindukan kedatanganmu, wahai pribadi-pribadi terpuji.