Kamis, 28 Februari 2013

Dinsosnakertrans Targetkan Pengentasan 150 Pekerja Anak

BOYOLALI – Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Boyolali berencana mengurangi dan menarik 150 pekerja anak dari lingkungan kerja yang dinilai sebagai tempat terburuk bagi anak-anak tersebut.


Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan, Joko Santoso, mengakui di Boyolali masih banyak tenaga kerja anak yang dipekerjakan di sektor nonformal, di mana tempat tersebut dinilai tidak sesuai dengan pemenuhan kebutuhan bagi tumbuh kembang anak, sosial anak serta bisa menghapus hak-hak dasar anak. ”Dari program itu, kami akan mengurangi, atau menarik tenaga kerja anak yang dipekerjakan di tempat-tempat terburuk, antara lain di sektor pertanian, seperti tenaga buruh mencangkul, buruh petik di perkebunan dan buruh petik sayur di ladang tanaman holtikultura,” terangnya kepada wartawan di Boyolali, Rabu (27/2/2013).

Kabupaten Boyolali menjadi satu dari 90 kabupaten/kota yang ditunjuk Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui Direktorat Jenderal Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan, untuk merealisasikan program pengurangan pekerja anak dalam rangka mendukung keluarga harapan secara nasional.
Joko menyebutkan dalam program ini jumlah anak yang akan ditarik dari tempat kerja terburuk ini sebanyak 150 anak. Saat ini Dinsosnakertrans telah mengantongi data lengkap nama berikut alamat anak yang dipekerjakan di sejumlah sektor tersebut yang lokasinya tersebar di 17 kecamatan. ”Menurut pantauan dan pendataan di lapangan, di dua Kecamatan yakni Kecamatan Boyolali dan Kecamatan Sawit, tidak ditemukan anak bekerja di tempat terburuk,” paparnya.
Lebih lanjut Joko mengatakan dari data tersebut paling banyak pekerja anak di Kecamatan Selo sebanyak 159 anak, disusul Kecamatan Ampel sebanyak 62 anak, Kecamatan Wonosegoro sebanyak 45 anak dan Kecamatan Cepogo sebanyak 44 anak.
”Pekerja anak ditempat terburuk, artinya anak berumur 7 hingga 15 tahun dipekerjakan tidak sesuai dan bertentangan dengan pemenuhan kebutuhan bagi tumbuh kembang anak, sosial anak serta menghapus hak-hak dasar anak,” bebernya.
Dari 150 anak yang akan ditarik, selanjutnya ditampung di lima klaster dan tiap-tiap kelas sebanyak 30 anak. Untuk pelaksanaannya, Joko mengatakan saat ini baru dibentuk tim pelaksana penarikan pekerja anak yang diketuai kepala Disnsosnakertran dan sebagai pengarah sekretaris daerah (sekda) Boyolali. Kemudian, lanjut dia, pihaknya akan merekrut 15 calon pendamping yang dilaksanakan 27 Februari hingga 1 Maret 2013.
”Persyaratan pendamping di antaranya sarjana, diutamakan warga Boyolali, berpengalaman dalam pendampingan anak, mampu momotivasi anak serta siap tinggal bersama pekerja anak,” tandasnya.
Sumber : Solopos

Rabu, 27 Februari 2013

Sohib Center Adakan Talk Show" Manajemen Cinta"


Sohib Center sukses mengadakan Talk Show " Manajemen Cinta" The power of true love To create your golden future dengan pembicara pakar psikologi Boyolali Sri Wahyuni, S.Psi, M. Psi dan Ustadz Muslimin, S.Si.
Acara yang dilaksanakan di Aula SMA Negeri 1 Boyolali itu cukup meriah dengan hiburan dari ikhwan voice dari gabungan mahasiswa di Soloraya. Grup tersebut mampu mebuat peserta yang jumlahnya mencapai ratusan dimana peserta ikhwan berjumlah 16 orang dan peserta akhwat 58 orang dai berbagai sekolah. Sekolah yang mengirimkan antara lain: SMK Ganesha Tama, SMA N 1 Boyolali, UMS, SMA N Sambi, SMK N 1 Mojosongo, SMA N 2 Boyolali, SMP N 3 Boyolali, SMK KN Boyolali, SMA N 1 Cepogo, UNIVET Sukoharjo, STIKES Aisyiah, MAN 1 Boyolali, STIE ANA Salatiga, UNNES, SMA 3 Boyolali, SMA BK 2 Boyolali, SMP N 5 Boyolali, SMP N 4 Boyolali, SMK An Nur Ampel.

Kegiatan yang digelar pada hari ahad tanggal 10 Februari tersebut telah berhasil memberikan pemahaman mengenai cinta dan manajemennya.
Melalui kegiatan ini diharapkan para peserta dapat menyampaikan materi yang diperoleh kepada sahabat-sahabatnya yang belum bisa datang di Acara tersebut. 
Talkshow Manajemen Cinta juga pernah Sohib laksanakan pada tahun 2009 yang diadakan di Pendopo Kabupaten Boyolali. dan Sohib akan berusaha mendampingi para pelajar untuk selalu dapat memanajemen Cinta ujar Ketua Panitia Johan Fahyudi, S.Km

Sumber : Sohib Center

SMK N 1 Mojosongo Menerbitkan Majalah Digital Pertama di Boyolali





SMK Negeri 1 Mojosongo atau yang sering dikenal sebagai SMTP di Boyolali, telah menerbitkan majalah berformat digital yang dirilis tanggal 16 Februari 2013. Dalam lamannya disebutkan majalah ini diklaim sebagai majalah sekolah pertama dalam format digital di Kabupaten Boyolali bahkan di Provinsi Jawa Tengah. 

Dengan adanya majalah digital ini SMK Negeri 1 Mojosongo berharap media ini menjadi wadah guna menampung karya tulis dari anak didik dan warga sekolah yang aktif dalam dunia jurnalistik. Bagi Teman-teman yang akan mengaksesnya dapat di download di http://majalahsmart9.blogspot.com/.
 Menurut Pihak Sekolah diharapkan Majalah ini akan dapat ditularkan ke sekolah-sekolah lainnya di Boyolali. Majalah ini memiliki kelebihan adalah bentuknya yang berbentuk digital sehingga dapat menjangkau ke pelosok negeri. Meskipun dengan bentuknya tersebut terkadang masih jarang siswa yang mengaksesnya karena minimnya pengetahuan tentang Teknologi.
Sumber : Majalah Smart9

SALAM HANGAT

Salam Hangat bagi masyarakat boyolali.
Kami berharap laman berita selain sebagai ajang pembelajaran juga diharapkan sebagai bahan penting bagi masyarakt boyolali selain media-media yang ada.
kami menyadari klo hal ini hanya menjadi ajang berlatih bagi kami, tapi kami berharap kelak 3-5 tahun kemudian akan menjadi komunitas yang besar, bukan hanya kepenulisan berita tapi segala bentuk kepenulisan yang bisa bermanfaat dan dapat diwariskan kepada masyarakat boyolali.