Sabtu, 28 September 2013

Pemerintah Boyolali Klaim Investasi Tembus 2 Triliun

BOYOLALI - Perkembangan Investasi di Boyolali hingga Semester 1 tahun 2013 cukup tinggi, yakni mencapai Rp. 2 triliun  232 milyar 247 juta.
           Kepala  Badan  Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu/ (BPMP2T)  Kabupaten Boyolali, Sutardi SH, Kamis 26 September 2013 di kantornya menegaskan bahwa  besarnya Investasi yang masuk ke Boyolali sebanyak itu berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA)  sebesar  Rp. 568 milyar 954 juta  dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar  Rp. 1 Triliun 663 Milyar 293 juta. Menurut Sutardi,  sektor yang sangat signifikan dalam menunjang tingginya investasi di Boyolali berasal dari sektor  Perdaganagn  dan Industri. “  Sektor Perdagangan dan Industri mendominasi Investasi di Boyolali  seperti  tekstil dan pengolahan  bahan tekstil yang mencapai 20 % lebih,“ kata Sutardi.
           Sementara untuk sektor  Perdagangan  juga mendukung besarnya investasi di Boyolali.  Sekarang banyak dibuka  usaha  dagang seperti  Toko Emas,  pembuatan  garasi bus, dan usaha lainnya.  Sementara untuk Penanaman Modal Asing  kali ini didukung dengan perluasan usaha So Good Food di  Wilayah Kecamatan Teras, dengan mendirikan pengolahan susu.
         Ditegaskan pula oleh Sutardi, faktor  dominan  yang mempengaruhi Investor menanamkan modalnya di Boyolali karena  pelayanan perijinan dilaksanakan  dengan sistem satu pintu  serta  mempermudah  regulasi peraturan perijinan. Dari 46 perijinan yang ada, hanya  2 perijinan yakni Ijin ganggunan (HO) dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang dikenakan retribusi, sedangkan 44  perijinanan yang  lain gratis alias  tidak dikenakan biaya.
“ Faktor–faktor inilah yang sangat berpengaruh kepada para investor, baik investor  dalam negeri maupun investor asing untuk menanamkan modalnya di Boyolali,“ terangnya.
       Selain itu  faktor yang tidak kalah penting bagi investor untuk menanamkan modalnya di Boyolali adalah perbaikkan  infrastruktur jalan dan jembatan di seluruh wilayah Kabupaten yang terus ditingkatkan dan dioptimalkan.  
       Kawasan RTRW kawasan Industri di Boyolali meliputi wilayah Kecamatan Ampel, Desa Butuh Kecamatan Mojosongo,   wilayah Kecamatan Ngemplak,  wilayah Kecamatan  Sambi, wilayah Kecamatan Nogosari dan wilayah Kecamatan Simo. Sutardi menambahkan dengan banyaknya Investor yang masuk ke Boyolali ini bisa mengurangi angka pengangguran yang ada, sekaligus bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Boyolali.

DAFTAR DCT PILEG KABUPATEN BOYOLALI

Beikut ini DCT Pileg 2014 DPRD Kabupaten Boyolali

disini

Target Tol Solo-Ngawi Selesai Akhir 2014

TRIBUNJOGJA.COM, KARANGANYAR - Proyek pembangunan jalan Tol Solo-Mantingan-Ngawi dikebut Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Akhir 2014 diharapkan jalan tol yang nantinya jadi bagian Tol Trans Jawa dari Jakarta-Surabaya selesai dibangun dan bisa digunakan.
Ditemui saat gound breaking Tol Solo-Ngawi di Desa Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar, Kamis (26/9), Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto optimistis target akhir 2014 bisa tercapai.
"Tidak ada masalah atau kendala berarti, semua sudah berjalan sesuai rencana, semoga bisa selesai sampai waktu yang kita tentukan," kata Djoko. Namun Djoko juga mengingatkan pembebasan lahan belum 100 persen.

Data PU, lahan yang telah dibebaskan di ruas ini mencapai 624 hektare dari total kebutuhan 775 hektare. Jika diprosentase, baru 82,69 persen lahan sudah dibebaskan. Sisanya, sekitar 17,31 persen lahan masih terganjal.
Jalan Tol Solo-Mantingan-Ngawi diproyeksikan akan mempercepat perluasan pembangunan ekonomi untuk meningkatkan kapasitas jaringan jalan di Pulau Jawa. Terutama distribusi penumpang, barang dan jasa dari dan menuju Jakarta.
Pemerintah mengalokasikan dana APBN mulai 2009 sampai 2014 sebesar Rp 1,7 triliun untuk pengadaan tanah. Sementara konstruksinya dialokasikan Rp 1,5 triliun. Pemerintah menggandeng Badan Usaha Jalan Tol PT Solo Ngawi Jaya yang sebagian sahamnya dipegang PT Thiess Contractors Indonesia.
Pengerjaan jalan tol dibagi dua wilayah dan tiga seksi. Wilayah pertama terdiri dua seksi, yaitu seksi I Boyolali-Karanganyar sepanjang 13,11 km dan seksi II Karanganyar-Sragen sepanjang 12,75 km.
Wilayah kedua hanya satu seksi, Sragen-Mantingan sepanjang 29,90 km. Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko menyatakan siap membantu pembangunan jalan tol ini.(sus)

tribun

Modus Penipuan peminat PNS ditjen Pajak dari Boyolali

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Winarno, seorang guru SDLB di Cepogo, Boyolali, diduga kuat meraup uang sekitar Rp 750 juta bersama sindikat penipuan modus rekrutmen CPNS di Ditjen Pajak Kementerian Keuangan.
Kelompok penipu ini, menyasar warga yang mencoba jalan pintas untuk jadi CPNS. Modus operandi dan fakta kasus ini diungkapkan Andien, bukan nama sebenarnya, korban penipuan ala Winarno di Kantor Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan DIY-Jateng, Selasa (24/9/2013).
Warga Sawit, Boyolali yang baru lulus dari PTN di Solo itu tergiur bujuk rayu Winarno, yang mengaku mampu meloloskan ke Ditjen Pajak lewat seleksi jalur khusus. Kasus ini bermula ketika seorang mengenalkan diri bernama Winarno, datang ke tempat ibu korban bekerja.
Pada Maret 2012, Winarno berniat melegalisir ijazah istrinya dari SD sampai SMA yang digunakan untuk melengkapi pengambilan surat keputusan (SK) menjadi PNS di Dirjen Pajak. Saat itu Winarno mengaku guru SMP di Boyolali.
Pelaku meyakinkan ibu korban, istrinya diterima di Ditjen Pajak setelah mendaftar melalui saudaranya bernama Tatang Yulianto Soeharto. Tatang diaku Winarno merupakan Kepala Ditjen Pajak.
Untuk meyakinkan calon korban, Winarno datang ke rumah Andien bersama sejumlah orang yang diduga ikut seleksi masuk Ditjen Pajak. Winarno menurut Andien, meyakinkan dengan dijanjikan sudah dapat menerima SK CPNS dari Kemenkeu pada April 2012.
Andien dan calon korban-korban lain diyakinkan mengikuti tes khusus guna menggantikan posisi peserta yang tak lolos tes kesehatan. Peserta yang digantikannya, merupakan peserta ujian masuk 2009 dan sudah tercatat sebagai tenaga kerja honorer di database Kemenkeu.
Tak sampai sebulan, Andien bersama empat saudara dekatnya dan beberapa orang lainnya mengikuti ujian tertulis di kediaman Asep Sholahudin di CV Cemerlang, beralamat di Perum Griya Lopang Indah Blok FG 16/15 RT 2/RW 9, Lopang, Serang Banten.
Ada 11 orang yang berangkat ke tempat tujuan tersebut dengan menggunakan kendaraan roda empat. Saat tes tersebut, korban juga diminta mengenakan seragam seperti layaknya tes CPNS. Penjaganya pun, berpakaian rapi, mengenakan jas dan dasi agar semakin meyakinkan.
Setelah mengikuti tes, ia dan beberapa rekannya diberitahu telah lulus ujian seleksi dan diminta Winarno untuk menyiapkan dana sebesar Rp 410 juta. Dana tersebut, disebut sebagai dana awal masuk ke Dirjen Pajak.
"Saat itu, kami dijanjikan akan menerima SK pada April 2012 setelah melunasi pembayaran," kata Andien. Uang yang diminta Winarno tersebut, Rp 410 juta tunai diserahkan langsung kepada pelaku dan sisanya ditransfer ke rekening Hartawan Wibisono dan Ujang Hidayat. Total, korban menyetorkan uang Rp 750 juta kepada pelaku dan komplotannya.
Pamer SK
Beberapa bulan kemudian, Andien diperlihatkan SK Kemenkeu seperti halnya SK kementerian lainnya. Saat ditunjukkan SK tersebut, ia dan korban lainnya bertambah yakin perekrutan itu benar-benar ada.
Beberapa kali, pelaku mengajak pertemuan di Hotel Ngawen Indah di Salatiga untuk semakin membuai korban dengan penampilan dan memberi informasi segala sesuatu di Kemenkeu. Bahkan, mereka menjanjikan setiap peserta tes boleh memilih daerah penempatan.
Tak berselang lama, pelaku memperlihatkan SK para korban, memberikan seragam untuk diklat di sebuah hotel di Salatiga. Setelah pembayaran terakhir, total Rp 750 juta dari lima korban, mereka dijanjikan berangkat ke Jakarta pada 28 Mei 2013.
Andien dan korban lainnya, dijanjikan dijemput pukul 17.00 menggunakan kendaraan Kemenkeu. Ternyata pada hari yang ditentukan jemputan tak kunjung datang. Andien menghubungi pelaku, namun beralasan terjebak macet.

Jemputan akhirnya tak datang juga, dan hingga saat ini hanya Winarno yang bisa dihubungi. Rumah tempat tes di Serang setelah disambangi sudah kosong. Pada Juli 2013, Andien melaporkan kasus ini ke Polres Boyolali. Winarno muncul, namun tak ditahan.
Polisi beralasan tidak cukup bukti. Keluarga Andien berunding dengan Winarno, dan sepakat diselesaikan secara damai. Winarno diminta mengembalikan uang Rp 410 juta plus denda 2,5 persen. Tapi pelaku ingkar janji.
Diduga korban kejahatan sindikat ini banyak dan tersebar di berbagai daerah. Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Ombudsman Republik Indonesia (ORI) perwakilan DIY-Jateng Budhi Masthuri, akan segera koordinasi dengan ORI Perwakilan Jateng di Semarang.
"Mengenai pidananya, kami serahkan kepada pelapor," jelas Budhi yang akan mencari tahu apa saja kesulitan dari pihak kepolisian dan mendorong segera diselesaikan agar tidak macet. ORI Perwakilan Jateng-DIY saat ini membuka posko pengaduan rekrutmen CPNS.
ORI menggandeng kalangan akademisi untuk ikut serta mengawasi dan mengawal proses CPNS sampai Desember 2013. Warga bisa menginformasikan lewat SMS pengaduan ORI ke 083840551100.

tribun

Jumat, 27 September 2013

Anggota KPU Boyolali Naik Kasta pada seleksi anggota KPU Jateng

[SEMARANG] Lima komisioner KPU Jawa Tengah (Jateng) merupakan wajah baru. Mereka menggantikan lima komisioner periode sebelumnya yang telah purna tugas.

Kelima komisioner periode 2013-2018 itu adalah Wahyu Setiawan (sebelumnya Ketua KPU Banjarnegara), Diana Ariyanti (KPU Boyolali), Ikhwanudin (KPU Batang), Joko Purnomo (KPU Wonogiri), dan Hakim Junaidi (Ketua KPU Kota Semarang).


Kelimanya ditetapkan dalam pengumuman hasil seleksi uji kelayakan dan kepatutan anggota KPU Jawa Tengah yang ditandatangani Ketua KPU RI Husni Kamil Malik.

Lima anggota KPUD terpilih dari 157 pendaftar. Mereka harus melalui rangkaian seleksi, dari administrasi, ujian tertulis, tes kesehatan, tes psikologi, tes wawancara hingga tes uji kepatutan dan kelayakan.

Empat dari lima komisioner lama sebenarnya mengikuti seleksi, namun tidak lolos hingga tahap akhir.

Ketua KPU Jateng M Fajar Saka dan anggota Nuswantoro Dwiwarno, lolos hingga 10 besar tapi Andreas Pandiangan dan Ahmad Junaidi hanya lolos hingga 20 besar.

Selain lima komisioner, KPU juga menetapkan lima nama lain di daftar tunggu. Mereka akan menggantikan jika sewaktu-waktu lima anggota KPU terpilih berhalangan atau mengundurkan diri.

Secara berurutan mereka adalah: Muslim Aisha, Nuswantoro Dwiwarno, Fajar Saka, Hery Sulistiyono, dan Djoko Sutiono.

Kelima komisioner baru akan dilantik Selasa (24/9) sore ini dan malam harinya dilaksanakan rapat pleno pemilihan ketua KPU Jateng. [142]

SP

10 calon anggota KPU yang lolos

Solopos.com, BOYOLALI – Tim seleksi (Timsel) anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Boyolali, Kamis (26/9/2013), telah menentukan 10 (sepuluh) calon anggota KPU yang akan diajukan ke KPU Provinsi Jawa Tengah. Hanya satu calon anggota KPU yang lolos dari incumbent atau petahana anggota KPU saat ini.

Ketua Timsel KPU Boyolali, Drajatno, mengatakan 10 nama yang diusulkan ke KPU Provinsi Jateng merupakan hasil akhir dari seluruh rangkaian tes yang telah dilakukan.
“Ini adalah hasil terbaik dari seluruh tes yang kami lakukan. Hasil akhir akan ditentukan berdasarkan fit and proper test oleh KPU Provinsi Jateng,” kata Drajatno.
Sebelumnya, 10 calon anggota KPU yang lolos telah melewati seleksi administratif, seleksi tertulis, tes kesehatan, tes psikologi dan wawancara.
“Kami berharap yang terbaiklah nanti yang akan terpilih,” kata Drajatno.
Inilah 10 calon anggota KPU yang lolos seleksi :
1. Ahmad Charir SH (KPU Boyolali) – Dawar, Manggis Mojosongo
2. Aris Dwi Ruminto (swasta) – Dawung, Mojosongo
3. Pargito SS (aktivis LSM) – Kr Kepoh, Banaran, Boyolali
4. Narko Nugroho (swasta) – Butuh, Mjsongo
5. Wahyu Prihatmoko SH (advokat) – Jatirejo, Sawit
6. Siswadi Sapto Harjono SP (dosen) -  Kemiri, Mjsongo
7. Sigit Muryanto, Ir (dosen) – Karangdawet, Winong
8. Pardiman (dosen) -  Pengkol, Kr Gede
9. Ali Fahrudin SH (advokat) – Potronayan, Nogosari
10. Sutrisno (swasta) – Jurug Mojosongo

solopos