Senin, 23 Desember 2013

Pembangunan Pasar Mudal Didanai Rp 1,75 Miliar


Boyolali — Pasar tradisional Desa Mudal, Kecamatan Boyolali Kota dibangun dengan nilai total Rp 1,75 miliar. Pasar ini merupakan pasar desa yang kondisinya sangat kumuh. Selain kumuh juga tidak memiliki fasilitas umum yang memadai. Padahal pasar yang buka setiap pagi hari itu, merupakan sentra ekonomi bagi warga. Selain itu letaknya cukup strategis, yakni di pinggir jalan arah lokasi wisata Tlatar.

Pembangunan pasar didanai program penataan lingkungan berbasis komunitas (PLPBK) senilai Rp 1 miliar, dan program penataan bangunan dan lingkungan (PBL) Cipta Karya Provinsi Jateng senilai Rp 750 juta. Pembangunan Pasar Mudal juga tidak lepas dari kinerja Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) setempat dalam mengelola dana regular program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perkotaan (PNPM MP). Hingga akhirnya mendapat kucuran dana  PLPBK dan PBL sebagai reward.


Unit pengelola lingkungan (UPL), Sunardi, setempat, merupakan perioritas utama hasil rembug masyarakat. Pembangunan pasar ini diharapkan bisa meningkatkan taraf hidup warga dan mengentaskan kemiskinan di Mudal.

“Kita harapkan bisa memberikan manfaat yang banyak bagi warga,” ungkap Sunardi, Senin (23/12).
Pembangunan pasar meliputi los untuk 216 lapak dan 45 kios kecil yang dibangun dengan dana PLPBK senilai Rp 1 miliar, dan 18 kios besar serta taman dan parkir dari dana PBL senilai Rp 750 juta. Saat ini progress pembangunan berkisar 70 persen dan diharapkan dapat difungsikan tengah tahun depan.
“Nantinya kita lebih prioritaskan pedagang lama dan warga Mudal,” imbuhnya.

Timlo

Air Terjun Kedung Kayang

Magelang: Jika anda berkunjung ke Ketep Pass tidak ada salahnya untuk mampir sejenak ke Kedung Kayang. Kedung Kayang sendiri merupakan sebuah air terjun setinggi sekitar 40-an meter yang terletak di alur Sungai Pabelan yang berasal dari dua gunung yaitu Merapi dan Merbabu pada ketinggian kira-kira 950 meter dari permukaan laut.
Secara administratif terletak di perbatasan Kabupaten Magelang dan Boyolali, diantara Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang dan Desa Klakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.
Kedung Kayang sendiri bejarak 30 km dari Magelang atau 30 Km dari Boyolali. Lokasi Kedung Kayang terletak tepat ditengah jalan tembus Magelang-Boyolali dan terletak di kawasan jalur wisata SOSEBO (Solo-Selo-Borobudur).
Eksotisme Air Terjun Kedung KayangDengan hanya membayar sekitar Rp. 4000 kita sudah dapat menikmati sejuknya suasana dan segarnya air terjun Kedung Kayang ini. Di kedung kayang kita dapat melihat air terjun dari 3 view, dari atas air terjun, samping air terjun dan dari bawah air terjun.
Di Kedung Kayang sendiri terdapat pula tempat istirahat bagi pengunjung yang ingin bersantai dengan suasana yang sejuk ditemani suara air terjun yang menenangkan. Pengunjung dapat pula menikmati indahnya aliran sungai alami dengan air yang jernih maupun menikmati sensasi bermain air di bawah air terjun.
 Dibelakang Air Terjun terdapat Goa dengan lebar 2 m dan tinggi 2,5 m dengan panjang tak terbatas (tidak dapat diketahui) karena konon tidak ada ujungnya. Kalau ada yang mau masuk ke goa harus masuk dulu di kedung lalu naik sekitar 1,5 m di belakang air terjun. Menurut cerita, dulunya goa itu sering dugunakan untuk bertapa oleh orang yang memiliki kepentingan khusus atau untuk meminta petunjuk dari yang maha kuasa.
Bagi mereka para pecinta alam, Air Terjun Kedung Kayang sangat direkomendasikan sebagai tujuan wisata yang wajib dikunjungi kala melewati kawasan jalur wisata SOSEBO (Solo-Selo-Borobudur).
 

Warga Lereng Merbabu Bersih Desa di Tuk Babon


dok.timlo.net/nanin
Boyolali – Masyarakat Selo sangat mengandalkan air dari sumber air di lereng Gunung Merapi-Merbabu. Sebagai ungkapan syukur, ratusan masyarakat di Desa Selo, mengelar ritual bersih desa di Umbul Air Tuk Babon lereng Gunung Merbabu, Kamis (19/12). Ritual ini diikuti 4 desa di wilayah lereng Merbabu.
Ritual diawali dengan keliling desa yang di lakukan para pemuda desa setempat. Mereka membawa gunungan yang berisi hasil bumi seperti jagung, ketela dan aneka sayuran dan buah. Setelah keliling kampung, gunungan ini diarak menuju tuk babon yang terletak sekitar 1,5 kilometer di atas pemukiman warga.


Untuk menuju ke Tuk Babon tidaklah mudah, warga harus melewati jalan setapak yang berada di sisi tebing. Meski ditengah hujan gerimis ratusan warga ini tetap semangat dan khidmat mengikuti ritual yang digelar setiap tanggal 14 bulan Sapar, pada penanggalana Jawa ini. Sesampai di lokasi, rombongan ini disambut kelompok penari reog.
Prosesi ritual pun berlanjut di dekat sumber mata air yang menghidupi sekitar 7.500-an jiwa ini. Ketua adat yang memimpin langsung prosesi bersih desa di Tuk Babon. Setelah selesai ritual, acara dilanjutkan dengan pemaparan asal usul Tuk Babon oleh ketua adat. Warga dengan serius mengikuti pemaparan itu.

“Jangan sampai generasi muda di sini tidak tahu asal usul Tuk Babon, yang merupakan sumber penghidupan kita semua,” ungkap Ketua Adat, Kasno Samiaji.
Tuk Babon sendiri selama ini digunakan oleh warga di empat desa, yaitu Selo, Desa Samiran, Lencoh, Suroteleng, dan sebagian Desa Genting Kecamatan Cepogo.

Timlo

Soto Mbok Giyem Boyolali


Soto Mbok Giyem, Kuliner Populer di Boyolali

Boyolali: Soto merupakan masakan khas Indonesia yang sangat populer di kalangan masyarakat. Sangat mudah untuk menjumpai makanan ini. Di setiap daerah pasti memiliki ciri khas soto tersendiri. Mulai yang berkuah santan maupun bening. Isi dari soto ini disajikan dengan nasi yang diberi kuah kaldu dan di beri potongan-potongan ayam serta ditaburi oleh bawang goreng dan daun bawang. Biasanya juga ada yang diberi kecambah. 
Membahas masalah soto, di Boyolali juga terdapat soto yang cukup populer, yaitu Soto Mbok Giyem. Soto yang memiliki cita rasa kuah yang gurih membuat masyarakat ketagihan oleh kenikmatannya. Soto Mbok Giyem juga biasanya disebut dengan soto segar karena setelah menyantapnya 
memberikan sensasi segar di dalam tubuh.


 Lebih mantap lagi soto segar ini disantap dengan ditemani oleh makanan kecil yang tersaji di setiap meja-meja warung Soto Mbok Giyem. Di antaranya adalah sate paru, sate kikil, sate telur, perkedel, tempe goreng dan macam-macam gorengan lainnya.
Dari berbagai macam makanan kecil yang tersedia, sate kikil dan sate paru yang paling digemari para pengunjung. Ukuran sate yang besar bertekstur kenyal dan rasanya yang gurih membuat sate ini cepat ludes diserbu para pengunjung. 

Harga soto ini sangat terjangkau hanya Rp. 8.000 perporsi, sedangkan harga aneka makanan kecilnya berkisar Rp. 2000-an.
Lokasi Soto Mbok Giyem ini di Boyolali ada dua cabang, yaitu di Jl. Garuda dan di Jl. Pandanaran. Tempatnya yang nyaman dan luas cukup untuk menampung pengunjung yang selalu ramai mengantri untuk menikmati soto ini.

Menunggu Panen Durian Monthong Boyolali

JAKARTA - Durian Monthong selalu identik dengan negeri Gajah Putih Thailand. Ya, setiap nama Durian Monthong disebut maka di kepala kita langsung muncul Thailand. Durian Monthong dan Thailand bak dua sisi mata uang yang tak terpisahkan.

Tapi jangan kaget, bukan hal mustahil bila suatu saat Durian Monthong juga akan lekat dengan Boyolali, salah satu kabupaten di Jawa Tengah. Ini sangat mungkin terjadi karena saat ini Kabupaten Boyolali, yang selama ini dikenal sebagai daerah penghasil sapi serta susu segar, juga mengembangkan perkebunan Durian Monthong.
(Foto: Pertamina)

Pengembangan durian varietas legendaris dari Thailand ini dilakukan oleh para petani yang tinggal di wilayah bawah lereng Gunung Merapi dan Merbabu, tepatnya di Desa Karanganyar, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali. Petani daerah setempat mulai merintisnya sejak tahun 2011 dengan menggarap lahan seluas 20 hektare yang merupakan tanah milik kas daerah sekitar tujuh hektare dan sisanya milik petani. Dari luasan lahan tersebut, terdapat sekitar 2.800 pohon durian dengan jarak penanaman 8x8 meter yang dijamin mendapatkan pengairan dari waduk mini yang dikhususkan untuk penyiraman pohon.


Durian Monthong Pembawa Harapan
Pardi (40), petani yang tinggal di Dukuh Karanganyar, Desa Karanganyar Kecamatan Musuk mengaku selama ini hanya mengandalkan produksi palawija di lahan tadah hujannya. Pada saat musim penghujan dan tanah masih gembur, tanaman palawija andalannya biasanya jagung, kacang tanah, dan kacang panjang.

"Tapi kalau kemarau, ya 'nganggur' tanah ditanami apa pun karena tanah keras sehingga tidak dapat ditanami," kata ayah dua anak ini. Pardi mengaku dari luas lahan yang dimiliki sekitar 2.000 meter yang ditanami palawija tersebut, jika dirata-rata penghasilan bulanan yang diperoleh sekitar Rp200 ribu saja.

Di dukuh tetangga Pardi tinggal, Dukuh Setro di desa yang sama, Suryanto (38), juga mengakui hal yang sama,  dari 1.000 meter persegi lahan yang dimilikinya hanya menghasilkan pada saat musim hujan dan saat tanah masih dapat digarap. Sementara pada saat kemarau, sebagian besar tanah garapan miliknya juga petani yang lain tidak ditanami apa pun. Tanaman yang dapat bertahan dengan baik adalah tanaman keras seperti sengon serta tanaman ketela pohon.

Wilayah Desa Karanganyar yang berada di lereng gunung, menjadikan warganya senantiasa mengalami kesulitan pasokan air saat musim kemarau. Untuk membuat sumur bor sebagai sumber pengairan, dengan kedalaman kedalaman 50 meter hingga 100 meter, dibutuhkan biaya yang sangat besar, sekitar Rp125 juta sampai Rp150 juta.

Jumlah yang sangat sulit untuk dipenuhi oleh petani seperti Pardi dan Suryanto yang penghasilan bulanannya hanya Rp200 ribu perbulan. Untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, bukan untuk pengairan tanaman, warga terpaksa membeli air bersih seharga Rp90 ribu  per tangki (sekitar 5 ribu liter).

Tidak adanya kegiatan pada musim kemarau, menjadikan sejumlah petani lebih memilih menjadi buruh bangunan di luar daerah untuk menyambung hidup. Petani baru kembali ke desanya dan  menggarap sawah ketika musim hujan menyapa Desa Karanganyar.

Kondisi yang selalu dialami berulang setiap tahunnya oleh petani di Desa Karanganyar kemudian  berubah setelah PT Pertamina (Persero) memberikan bantuan melalui program corporate social responsibility (CSR) untuk program sentra pemberdayaan tani (SPT) pengembangan buah Durian Monthong. Melalui CSR, PT Pertamina (Persero) memperkenalkan petani dengan Durian Monthong.

Pertanyaannya kenapa pilihannya mengembangkan Durian Monthong? Menurut Wakil Pimpinan SPT Desa Karanganyar Nanang Dwi Hartanto sebelum ada program CSR PT Pertamina, di Boyolali dan Desa Karanganyar sudah ada warga yang memiliki  pohon durian lokal. Tanah di Desa Karanganyar, lanjut Nanang, memang cocok untuk pengembangan Durian Monthong. Masa hidup pohon Durian Monthong yang lebih lama  serta harga jualnya juga menjadi pertimbangan.

Mulai tahap pengarapan lahan pertanian, peralatan, bibit, pupuk, petani tidak mengeluarkan biaya sepeser pun. Para petani juga mendapatkan pelatihan cara menanam hingga cara perawatan pohon durian dari Yayasan Obor Tani, mitra PT Pertamina, dengan harapan setelah masa pendampingan selesai seluruh tanaman diserahkan kepada para petani dan para petani dapat mandiri.

Untuk pengembangan Durian Monthong di Desa Karanganyar, PT Pertamina mengucurkan dana CSR sebesar Rp1,1 miliar yang diperuntukan untuk pembangunan fisik dan pemberdayaan petani selama 3,5 tahun. Untuk memenuhi kecukupan air untuk pohon durian tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberi bantuan untuk pembuatan waduk mini seluas 9.500 meter persegi kapasitas 10 ribu meter kubik, senilai Rp360 juta. Waduk mini tersebut menerapkan sistem menabung air saat hujan dan memanfaatkan air tampungan untuk menyirami tanam saat kemarau.

Pardi sebagai salah satu petani penerima manfaat CSR PT Pertamina, mengaku 2.000 meter persegi lahannya yang dulunya untuk palawija kini ditanami 33 pohon durian. Begitu juga dengan Suryanto yang memiliki lahan 1.000 meter persegi, ditanami 15 pohon durian. "Kami sangat bersyukur dengan bantuan dari PT Pertamina dan Pemprov Jateng serta pendampingan yang dilakukan Yayasan Obor Tani, karena kami banyak mendapat pendidikan cara mengolah tanah, bercocok tanam, cara menggarap, dan cara merawat pohon durian," kata Pardi dengan bangga.

Untuk memasarkan hasil panen Durian Monthong, PT Pertamina dan Yayasan Obor Tani memberikan fasilitas pemasaran untuk buah durian dengan grade A dan B dapat masuk ke Holtimart dan Agrowisata Kebun Buah Plantera Fruit Paradise. Dengan CSR PT Pertamina, mulai dari tahap penggarapan lahan, bantuan pupuk dan alat, pelatihan, hingga bantuan pemasaran, menjadikan para petani Desa Karanganyar semakin optimistis mengembangkan Durian Monthong adalah sangat menjanjikan.

Menunggu Durian Monthong Berbuah

Pertanyaannya, bagaimana kehidupan petani selama menunggu  masa panen Durian Monthong? Apalagi dari mulai tanam hingga berbuah, pohon durian membutuhkan waktu 3,5 tahun. Jawabnya, ternyata di antara pohon durian, para petani masih bisa menanam palawija. Menurut Ketua Gabungan Kelompok Tani Desa Karanganyar Haryono, meskipun seluruh lahan ditanami pohon durian, selama menunggu pohon berbuah, petani masih tetap dapat memperoleh penghasilan dengan menanam palawija seperti kacang tanah, kacang panjang, cabai, dan jagung di sela tanaman durian.

Setelah dua tahun sejak awal ditanam, saat ini pohon durian milik petani Desa Karanganyar sebagian sudah berbunga dan pentil. "Jika pohon durian sudah pentil, ada harapan 80 persen dipastikan berhasil menjadi buah. Berbeda dengan bunga, persentase keberhasilannya masih tipis karena bisa rontok karena faktor cuaca seperti siang panas dan malam hari hujan," kata Pimpinan SPT Desa Karanganyar Bambang Maryoto.

Pembuahan pohon Durian Monthong di Desa Karanganyar sampai saat ini merupakan pembuahan alami dan tidak ada pembuahan yang dilakukan di luar musim. "Sebenarnya pohon durian berbuah setelah 3,5 tahun, tetapi di Desa Karanganyar karena tanahnya yang memang cocok untuk durian, ada pohon yang baru 1 tahun 8 bulan sudah berbuah," katanya.

Melihat potensi sumber daya alam yang cukup bagus, Yayasan Obor Tani saat ini terus berupaya untuk menekan tingkat kerontokan bunga yang disebabkan cuaca di antaranya akan mengembangkan pemasangan "payung plastik" atau "layang-layang plastik" yang dipasang di atas bunga. Dengan pemasangan tersebut diharapkan bunga tidak terpapar langsung oleh sinar matahari pada siang hari dan siraman hujan deras pada malam hari.

Menanggapi pengembangan Durian Monthong, Kepala Desa Karanganyar Purwaka mengaku sangat bersyukur wilayahnya menjadi bagian daerah yang mendapatkan bantuan dari program CSR Pertamina, sehingga ada harapan tingkat ekonomi warga akan meningkat. Bahkan bukan hanya para petani yang mendapatkan manfaat program tersebut, tetapi desa juga memiliki tanah yang ditanami durian juga akan mendapatkan tambahan pendapatan untuk kas desa.

Rasa syukur dan optimisme juga diungkapkan oleh para petani penerima CSR PT Pertamina. Pardi salah satunya, ia optimistis dengan ada program CSR Pertamina akan dapat meningkatkan kesejahteraannya. Jika sebelumnya penghasilan Pardi hanya Rp200 ribu perbulan, setelah adanya kebun pohon durian bisa naik berkali lipat, mencapai Rp500 ribu per bulan karena harga Durian Monthong mahal. Durian yang khas dengan daging tebal, biji kecil, rasanya manis, memiliki tingkat keawetan serta produktivitas tinggi, dan stabil, memang harga di pasaran cukup tinggi, satu kilogram beserta kulit bisa mencapai Rp25 ribu.

Dan yang pasti, kini Pardi dan Suryanto serta para petani pengembang Durian Monthong di Desa Karanganyar tak perlu lagi menjadi buruh bangunan ketika musim kemarau tiba. Mereka bisa tetap menanam palawija di sela pohon durian sembari merawat pohon-pohon duriannya.

okezone

Tiga Siswa SMP Tenggelam di Waduk Cengklik Boyolali

Boyolali (ANTARA News) - Tiga siswa SMP masih hilang setelah perahu yang ditumpanginya terbalik di Waduk Cengklik, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu siang.

Sementara seorang siswa rekan mereka berhasil diselematkan oleh warga setempat beberapa saat setelah perahu mereka terbalik sekitar pukul 14.45 WIB.


Tiga siswa SMP Negeri I Colomadu, Karanganyar itu masih dalam pencarian oleh warga dan TIM SAR dari Basarnas.

Ketiganya terdiri dari Enggel Pramana Putra (14) warga Gagaksipat Ngemplak Boyolali, Hendi (15) dan Kristoper (15), keduanya warga Mantran RT 01/VII Gedongan Colomadu Karanganyar.Seorang rekan mereka, Fiater (15) warga Gagaksipat Ngemplak, selamat setelah berhasil berenang ke pinggir dan ditolong warga.

Menurut Mika (13), adik Anggel, kakaknya itu pamitnya ke sekolah."Saya dan keluarga mengetahui kakak tenggelam di Cengklik dari polisi, sekitar pukul 16.00 WIB," kata Wika.

Sementara orang tua ketiga korban saat datang ke lokasi kejadian tidak bisa menahan air mata.Menurut Toni, orang tua Hendi, anaknya tersebut berpamitan ke sekolah untuk kerja bakti. Dia mengaku kaget mendapat informasi bahwa Hendi tenggelam ke dasar waduk dan belum ditemukan hingga sekarang.

Tim Basarnas dan warga sekitar dalam kondisi hujan deras hingga pukul 17.30 WIB masih mencari korban.Anggota Polsek Ngempak Iptu Slamet di lokasi kejadian mengatakan, ketiga korban masih dalam pencarian tim SAR.

Peristiwa tersebut, kata dia, berawal dari empat siswa yakni Enggel, Pieter, Hendi, dan Kristoper naik perahu menuju dekat keramba milik petani."Keempat ini, sebenarya saat meminjam perahu tidak dizinkan pemiliknya, tetapi mereka sudah telanjur bermain ke arah tengah," katanya.

Namun, perahu yang ditumpangi keempat siswa tersebut mengalami kecelakaan dan terguling, ketiga korban tenggelam, sedangkan Fieter dapat diselamatkan oleh warga sekitar.

ANTARA

Daftar Alamat dan No Telp. Rumah Sakit di Boyolali Update

Rumah Sakit Umum Pandan Arang Boyolali
Jl. Kantil 14, Pulisen, Boyolali
Telp. (0276) 321065, 321074, 321435





Rumah Sakit Umum Umi Barokah
Jl. Prof Dr Suharso 6, Kiringan, Boyolali
Telp. (0276)  321452



RS Islam Al-Amin
Jl. Raya Boyolali-Solo Km 2, Mojosongo, Boyolali
Telp. (0276)  322822


RSUD Simo
Jl. Kebonijo, Simo, Boyolali.
 Rumah Sakit PKU Aisyiyah Boyolali 
Jl Pasar Sapi Baru Singkil
Karanggeneng, Boyolali
Boyolali 57312 Jawa Tengah
(0276) 322898
Fax: (0276) 3293400

 RSI Banyubening
 Jln Raya Waduk Cengklik, Ngargorejo, Kec. Ngemplak, Kab. Boyolali, Jawa Tengah 
Phone : 0271-791 0812 
Mobile : 0815 4860 2008 
Email:rsi.banyubening@gmail.com 
FB: BanyuBening.Hospital


RSUD BANYUDONO
Jl. Raya Solo - Boyolali KM.10 Kuwiran Kec.Banyudono Kab.Boyolali
telepon: 0271 781632
fax: 0271 784349
email: rsudbanyudono@yahoo.com
web: rsudbanyudono.co.id
zip: 57373.

RSU Asy Syifa -Sambi

Jl. RAya Bangak-Simo Km 7, Sambi. Boyolali 57376, Telp (0276) 3294459, fax 3294459 email asy-syifars@yahoo.co.id



RSU Hidayah Boyolali

Kragilan, Mojosongo, Boyolali
Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia 57371
Telp: (0276) 324614, Fax: (0276) 325220
Email: agung77susilo@gmail.com

Daftar Alamat dan No Telp. Rumah Sakit di Boyolali Update

Rumah Sakit Umum Pandan Arang Boyolali
Jl. Kantil 14, Pulisen, Boyolali
Telp. (0276) 321065, 321074, 321435

Rumah Sakit Umum Umi Barokah
Jl. Prof Dr Suharso 6, Kiringan, Boyolali
Telp. (0276)  321452



RS Islam Al-Amin
Jl. Raya Boyolali-Solo Km 2, Mojosongo, Boyolali
Telp. (0276)  322822


RSUD Simo
Jl. Kebonijo, Simo, Boyolali.
 
 
 Rumah Sakit PKU Aisyiyah Boyolali 
Jl Pasar Sapi Baru Singkil
Karanggeneng, Boyolali
Boyolali 57312 Jawa Tengah
Fax: (0276) 3293400
 
 RSI Banyubening
 Jln Raya Waduk Cengklik, Ngargorejo, Kec. Ngemplak, Kab. Boyolali, Jawa Tengah 
Phone : 0271-791 0812 
Mobile : 0815 4860 2008 
Email:rsi.banyubening@gmail.com 
FB: BanyuBening.Hospital 
 
RSUD BANYUDONO
Jl. Raya Solo - Boyolali KM.10 Kuwiran Kec.Banyudono Kab.Boyolali
telepon: 0271 781632
fax: 0271 784349
email: rsudbanyudono@yahoo.com
web: rsudbanyudono.co.id
zip: 57373
 
 

Tempat Tempat Wisata di Boyolali

Air Terjun Kedung Kayang Boyolali
Tempat wisata di Boyolali Klakah di desa, sekitar 5 km dari kawasan Selo, yang terletak di antara Boyolali dan Kabupaten Magelang.

Umbul Tlatar Boyolali
Tempat wisata di Boyolali mandi alam dan Umbul Umbul Asem Tlatar Pengilon di Dusun, Desa Kebonbimo, 7 km dari Boyolali, ada panggung terbuka, restoran terapung, dan memancing.

Reservoir Cengklik Boyolali
Tempat wisata di Boyolali di Desa Ngargorejo dan Sobokerto, Ngemplak Kabupaten, sekitar 20 km dari kota dengan luas genangan 300 ha Boyolali, yang dibangun pada zaman penjajahan Belanda.

Wana Kedung Ombo Boyolali
Tempat wisata di Boyolali Wonoharjo Desa, Kemusu, sekitar 50 km dari kota Boyolali memberikan alasan berkemah, Holidays Forest, Fishing, Mengambang Makan, dan Perjalanan Udara.


Makam Ki Ageng Kebo Kenanga Boyolali
Tempat wisata di Dusun Pengging Boyolali, Jembungan, Kecamatan Banyudono yang merupakan makam Ki Ageng Kebo Kenanga, yang masih keturunan raja-raja Majapahit.

Makam Ki Ageng Singoprono Boyolali
Tempat wisata di desa Boyolali Nglembu, Kecamatan Sambi, sekitar 15 km dari kota Boyolali, dengan ratusan langkah ke makam Ki Ageng Singoprono yang berada di puncak Gunung Tugel.

Makam Raja Handayaningrat Boyolali
Tempat wisata di Boyolali Malang terletak di Dusun, Kampung Dukuh, Kecamatan Banyudono, yang juga adalah keturunan raja-raja Majapahit.

Makam Raden Ngabehi Yosodipuro Boyolali
Tempat wisata di Boyolali Pengging, Kecamatan Banyudono, yang berada di dekat Masjid Cipto Mulyo Pengging, yang hidup penyair Surakarta di PB II, III dan IV.

Masjid Cipto Mulyo Pengging Boyolali
Tempat wisata di Boyolali di lokasi wisata air Pengging yang merupakan peninggalan Raja Pakubuwono X, gaya arsitektur khas masjid dengan ornamen kayu.

Rumah Pracimoharjo Boyolali
Tempat wisata di Boyolali di Desa Paras, Cepogo Kabupaten, sekitar 6 km dari Boyolali kota, yang merupakan petilasan Sri Susuhunan doa Paku Buwono X Surakarta.

Petilasan Ki Ageng Pantaran Boyolali
Tempat wisata di Boyolali Candisari Desa, Ampel, 17 km dari Boyolali, didirkan Ki Ageng Pantaran (Syekh Maulana Maghribi Ibrahim) yang menemukan mata air di perut Merbabu bernama Grojokan Sipendok.

Petilasan Ki Kebo Kanigoro Boyolali
Tempat wisata di Boyolali di Dusun Pojok, Desa Samiran, Kecamatan Selo, yang merupakan tempat di mana petilasan Ki Kebo Kanigoro, putra Ki Ageng Pengging Sepuh.

Selo Lulus Boyolali
Tempat wisata di Kabupaten Boyolali Selo, sekitar Gunung Merapi dan Merbabu, setiap malam 1 Suro ada acara Sedekah Mt. Selo adalah pos pendakian Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.

Tirto Marto Pengging Boyolali
Tempat wisata di Boyolali di Desa Dukuh, Banyudono, 12 km dari kota Boyolali, sebelumnya hanya digunakan Raja dan keluarga Kraton Surakarta. Ada Ngabeyan Umbul Umbul dan dan Umbul Dudo pengantin.








sumber : tipsliburanhemat

Daftar Nama Kecamatan dan kelurahan/Desa dan Kodepos di Kabupaten Boyolali

Berikut ini adalah daftar nama-nama Kelurahan / Desa dan Kecamatan beserta nomor kode posdi Kabupaten Boyolali



1. Kecamatan Ampel
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Ampel di Kota/Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :
- Kelurahan/Desa Sidomulyo (Kodepos : 57316)
- Kelurahan/Desa Banyuanyar (Kodepos : 57352)
- Kelurahan/Desa Candi (Kodepos : 57352)
- Kelurahan/Desa Candisari (Kodepos : 57352)
- Kelurahan/Desa Gladagsari (Kodepos : 57352)
- Kelurahan/Desa Gondang Slamet (Kodepos : 57352)
- Kelurahan/Desa Jlarem (Kodepos : 57352)
- Kelurahan/Desa Kaligentong (Kodepos : 57352)
- Kelurahan/Desa Kembang (Kodepos : 57352)
- Kelurahan/Desa Ngadirojo (Kodepos : 57352)
- Kelurahan/Desa Ngagrong (Kodepos : 57352)
- Kelurahan/Desa Ngampon (Kodepos : 57352)
- Kelurahan/Desa Ngargoloko (Kodepos : 57352)
- Kelurahan/Desa Ngargosari (Kodepos : 57352)
- Kelurahan/Desa Ngenden (Kodepos : 57352)
- Kelurahan/Desa Sampetan (Kodepos : 57352)
- Kelurahan/Desa Seboto (Kodepos : 57352)
- Kelurahan/Desa Selodoko (Kodepos : 57352)
- Kelurahan/Desa Tanduk (Kodepos : 57352)
- Kelurahan/Desa Urutsewu (Kodepos : 57352)



2. Kecamatan Andong
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Andong di Kota/Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :
- Kelurahan/Desa Andong (Kodepos : 57384)
- Kelurahan/Desa Beji (Kodepos : 57384)
- Kelurahan/Desa Gondang Rawe (Kodepos : 57384)
- Kelurahan/Desa Kacangan (Kodepos : 57384)
- Kelurahan/Desa Kadipaten (Kodepos : 57384)
- Kelurahan/Desa Kedungdowo (Kodepos : 57384)
- Kelurahan/Desa Kunti (Kodepos : 57384)
- Kelurahan/Desa Mojo (Kodepos : 57384)
- Kelurahan/Desa Munggur (Kodepos : 57384)
- Kelurahan/Desa Pakang (Kodepos : 57384)
- Kelurahan/Desa Pakel (Kodepos : 57384)
- Kelurahan/Desa Pelemrejo (Kodepos : 57384)
- Kelurahan/Desa Pranggong (Kodepos : 57384)
- Kelurahan/Desa Semawung (Kodepos : 57384)
- Kelurahan/Desa Sempu (Kodepos : 57384)
- Kelurahan/Desa Senggrong (Kodepos : 57384)

3. Kecamatan Banyudono
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Banyudono di Kota/Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :
- Kelurahan/Desa Bangak (Kodepos : 57373)
- Kelurahan/Desa Banyudono (Kodepos : 57373)
- Kelurahan/Desa Batan (Kodepos : 57373)
- Kelurahan/Desa Bendan (Kodepos : 57373)
- Kelurahan/Desa Cangkringan (Kodepos : 57373)
- Kelurahan/Desa Denggungan (Kodepos : 57373)
- Kelurahan/Desa Dukuh (Kodepos : 57373)
- Kelurahan/Desa Jembungan (Kodepos : 57373)
- Kelurahan/Desa Jipangan (Kodepos : 57373)
- Kelurahan/Desa Ketaon (Kodepos : 57373)
- Kelurahan/Desa Kuwiran (Kodepos : 57373)
- Kelurahan/Desa Ngaru Aru (Kodepos : 57373)
- Kelurahan/Desa Sambon (Kodepos : 57373)
- Kelurahan/Desa Tanjungsari (Kodepos : 57373)
- Kelurahan/Desa Trayu (Kodepos : 57373)

4. Kecamatan Boyolali
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Boyolali di Kota/Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :
- Kelurahan/Desa Siswodipuran (Kodepos : 57311)
- Kelurahan/Desa Karanggeneng (Kodepos : 57312)
- Kelurahan/Desa Banaran (Kodepos : 57313)
- Kelurahan/Desa Kiringan (Kodepos : 57314)
- Kelurahan/Desa Winong (Kodepos : 57315)
- Kelurahan/Desa Kebonbimo (Kodepos : 57316)
- Kelurahan/Desa Mudal (Kodepos : 57316)
- Kelurahan/Desa Penggung (Kodepos : 57316)
- Kelurahan/Desa Pulisen (Kodepos : 57316)

5. Kecamatan Cepogo
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Cepogo di Kota/Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :
- Kelurahan/Desa Bakulan (Kodepos : 57362)
- Kelurahan/Desa Cabean Kunti (Kodepos : 57362)
- Kelurahan/Desa Candigatak (Kodepos : 57362)
- Kelurahan/Desa Cepogo (Kodepos : 57362)
- Kelurahan/Desa Gedangan (Kodepos : 57362)
- Kelurahan/Desa Genting (Kodepos : 57362)
- Kelurahan/Desa Gubug (Kodepos : 57362)
- Kelurahan/Desa Jelok (Kodepos : 57362)
- Kelurahan/Desa Jombong (Kodepos : 57362)
- Kelurahan/Desa Kembang Kuning (Kodepos : 57362)
- Kelurahan/Desa Mliwis (Kodepos : 57362)
- Kelurahan/Desa Paras (Kodepos : 57362)
- Kelurahan/Desa Sukabumi (Kodepos : 57362)
- Kelurahan/Desa Sumbung (Kodepos : 57362)
- Kelurahan/Desa Wonodoyo (Kodepos : 57362)

6. Kecamatan Juwangi
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Juwangi di Kota/Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :
- Kelurahan/Desa Cerme (Kodepos : 57391)
- Kelurahan/Desa Jerukan (Kodepos : 57391)
- Kelurahan/Desa Juwangi (Kodepos : 57391)
- Kelurahan/Desa Kalimati (Kodepos : 57391)
- Kelurahan/Desa Kayen (Kodepos : 57391)
- Kelurahan/Desa Krobokan (Kodepos : 57391)
- Kelurahan/Desa Ngaren (Kodepos : 57391)
- Kelurahan/Desa Ngleses (Kodepos : 57391)
- Kelurahan/Desa Pilangrejo (Kodepos : 57391)
- Kelurahan/Desa Sambeng (Kodepos : 57391)

7. Kecamatan Karanggede
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Karanggede di Kota/Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :
- Kelurahan/Desa Tegalsari (Kodepos : 57311)
- Kelurahan/Desa Bangkok (Kodepos : 57381)
- Kelurahan/Desa Bantengan (Kodepos : 57381)
- Kelurahan/Desa Dologan (Kodepos : 57381)
- Kelurahan/Desa Grogolan (Kodepos : 57381)
- Kelurahan/Desa Karangkepoh (Kodepos : 57381)
- Kelurahan/Desa Kebonan (Kodepos : 57381)
- Kelurahan/Desa Klari (Kodepos : 57381)
- Kelurahan/Desa Klumpit (Kodepos : 57381)
- Kelurahan/Desa Manyaran (Kodepos : 57381)
- Kelurahan/Desa Mojosari (Kodepos : 57381)
- Kelurahan/Desa Pengkol (Kodepos : 57381)
- Kelurahan/Desa Pinggir (Kodepos : 57381)
- Kelurahan/Desa Sempulur (Kodepos : 57381)
- Kelurahan/Desa Sendang (Kodepos : 57381)
- Kelurahan/Desa Sranten (Kodepos : 57381)

8. Kecamatan Kemusu
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Kemusu di Kota/Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :
- Kelurahan/Desa Bawu (Kodepos : 57383)
- Kelurahan/Desa Genengsari (Kodepos : 57383)
- Kelurahan/Desa Guwo (Kodepos : 57383)
- Kelurahan/Desa Kauman (Kodepos : 57383)
- Kelurahan/Desa Kedungmulyo (Kodepos : 57383)
- Kelurahan/Desa Kedungrejo (Kodepos : 57383)
- Kelurahan/Desa Kemusu (Kodepos : 57383)
- Kelurahan/Desa Kendel (Kodepos : 57383)
- Kelurahan/Desa Klewor (Kodepos : 57383)
- Kelurahan/Desa Lemahireng (Kodepos : 57383)
- Kelurahan/Desa Sarimulyo (Kodepos : 57383)
- Kelurahan/Desa Watugede (Kodepos : 57383)
- Kelurahan/Desa Wonoharjo (Wanoharjo) (Kodepos : 57383)

9. Kecamatan Klego
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Klego di Kota/Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :
- Kelurahan/Desa Bade (Kodepos : 57385)
- Kelurahan/Desa Banyu Urip (Kodepos : 57385)
- Kelurahan/Desa Blumbang (Kodepos : 57385)
- Kelurahan/Desa Gondanglegi (Kodepos : 57385)
- Kelurahan/Desa Jaten (Kodepos : 57385)
- Kelurahan/Desa Kalangan (Kodepos : 57385)
- Kelurahan/Desa Karanggatak (Kodepos : 57385)
- Kelurahan/Desa Karangmojo (Kodepos : 57385)
- Kelurahan/Desa Klego (Kodepos : 57385)
- Kelurahan/Desa Sangge (Kodepos : 57385)
- Kelurahan/Desa Sendangrejo (Kodepos : 57385)
- Kelurahan/Desa Sumber Agung (Kodepos : 57385)
- Kelurahan/Desa Tanjung (Kodepos : 57385)

10. Kecamatan Mojosongo
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Mojosongo di Kota/Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :
- Kelurahan/Desa Kemiri (Kodepos : 57321)
- Kelurahan/Desa Brajan (Kodepos : 57322)
- Kelurahan/Desa Butuh (Kodepos : 57322)
- Kelurahan/Desa Dlingo (Kodepos : 57322)
- Kelurahan/Desa Jurug (Kodepos : 57322)
- Kelurahan/Desa Karangnongko (Kodepos : 57322)
- Kelurahan/Desa Madu (Kodepos : 57322)
- Kelurahan/Desa Manggis (Kodepos : 57322)
- Kelurahan/Desa Metuk (Kodepos : 57322)
- Kelurahan/Desa Mojosongo (Kodepos : 57322)
- Kelurahan/Desa Singosari (Kodepos : 57322)
- Kelurahan/Desa Tambak (Kodepos : 57322)
- Kelurahan/Desa Kragilan (Kodepos : 57323)

11. Kecamatan Musuk
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Musuk di Kota/Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :
- Kelurahan/Desa Cluntang (Kodepos : 57331)
- Kelurahan/Desa Dragan (Kodepos : 57331)
- Kelurahan/Desa Jemowo (Kodepos : 57331)
- Kelurahan/Desa Karang Kendal (Kodepos : 57331)
- Kelurahan/Desa Karanganyar (Kodepos : 57331)
- Kelurahan/Desa Kebongulo (Kodepos : 57331)
- Kelurahan/Desa Kembangsari (Kodepos : 57331)
- Kelurahan/Desa Keposong (Kodepos : 57331)
- Kelurahan/Desa Lampar (Kodepos : 57331)
- Kelurahan/Desa Lanjaran (Kodepos : 57331)
- Kelurahan/Desa Mriyan (Kodepos : 57331)
- Kelurahan/Desa Musuk (Kodepos : 57331)
- Kelurahan/Desa Pagerjurang (Kodepos : 57331)
- Kelurahan/Desa Pusporenggo (Kodepos : 57331)
- Kelurahan/Desa Ringin Larik (Kodepos : 57331)
- Kelurahan/Desa Sangup (Kodepos : 57331)
- Kelurahan/Desa Sruni (Kodepos : 57331)
- Kelurahan/Desa Sukorame (Kodepos : 57331)
- Kelurahan/Desa Sukorejo (Kodepos : 57331)
- Kelurahan/Desa Sumur (Kodepos : 57331)

12. Kecamatan Ngemplak
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Ngemplak di Kota/Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :
- Kelurahan/Desa Dibal (Kodepos : 57375)
- Kelurahan/Desa Donohudan (Kodepos : 57375)
- Kelurahan/Desa Gagaksipat (Kodepos : 57375)
- Kelurahan/Desa Giriroto (Kodepos : 57375)
- Kelurahan/Desa Kismoyoso (Kesmoyoso) (Kodepos : 57375)
- Kelurahan/Desa Manggung (Kodepos : 57375)
- Kelurahan/Desa Ngargorejo (Kodepos : 57375)
- Kelurahan/Desa Ngesrep (Kodepos : 57375)
- Kelurahan/Desa Pandeyan (Kodepos : 57375)
- Kelurahan/Desa Sawahan (Kodepos : 57375)
- Kelurahan/Desa Sindon (Kodepos : 57375)
- Kelurahan/Desa Sobokerto (Kodepos : 57375)

13. Kecamatan Nogosari
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Nogosari di Kota/Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :
- Kelurahan/Desa Bendo (Kodepos : 57378)
- Kelurahan/Desa Glonggong (Kodepos : 57378)
- Kelurahan/Desa Guli (Kodepos : 57378)
- Kelurahan/Desa Jeron (Kodepos : 57378)
- Kelurahan/Desa Kenteng (Kodepos : 57378)
- Kelurahan/Desa Ketitang (Kodepos : 57378)
- Kelurahan/Desa Keyongan (Kodepos : 57378)
- Kelurahan/Desa Pojok (Kodepos : 57378)
- Kelurahan/Desa Potronayan (Kodepos : 57378)
- Kelurahan/Desa Pulutan (Kodepos : 57378)
- Kelurahan/Desa Rembun (Kodepos : 57378)
- Kelurahan/Desa Sembungan (Kodepos : 57378)
- Kelurahan/Desa Tegalgiri (Kodepos : 57378)

14. Kecamatan Sambi
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Sambi di Kota/Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :
- Kelurahan/Desa Babadan (Kodepos : 57376)
- Kelurahan/Desa Canden (Kodepos : 57376)
- Kelurahan/Desa Catur (Kodepos : 57376)
- Kelurahan/Desa Cermo (Kodepos : 57376)
- Kelurahan/Desa Demangan (Kodepos : 57376)
- Kelurahan/Desa Glintang (Kodepos : 57376)
- Kelurahan/Desa Jagoan (Kodepos : 57376)
- Kelurahan/Desa Jatisari (Kodepos : 57376)
- Kelurahan/Desa Kepoh (Kodepos : 57376)
- Kelurahan/Desa Ngaglik (Kodepos : 57376)
- Kelurahan/Desa Nglembu (Kodepos : 57376)
- Kelurahan/Desa Sambi (Kodepos : 57376)
- Kelurahan/Desa Senting (Kodepos : 57376)
- Kelurahan/Desa Tawengan (Kodepos : 57376)
- Kelurahan/Desa Tempursari (Kodepos : 57376)
- Kelurahan/Desa Trosobo (Kodepos : 57376)

15. Kecamatan Sawit
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Sawit di Kota/Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :
- Kelurahan/Desa Bendosari (Kodepos : 57374)
- Kelurahan/Desa Cepokosawit (Kodepos : 57374)
- Kelurahan/Desa Gombang (Kodepos : 57374)
- Kelurahan/Desa Guwokajen (Kodepos : 57374)
- Kelurahan/Desa Jatirejo (Kodepos : 57374)
- Kelurahan/Desa Jenengan (Kodepos : 57374)
- Kelurahan/Desa Karangduren (Kodepos : 57374)
- Kelurahan/Desa Kateguhan (Kodepos : 57374)
- Kelurahan/Desa Kemasan (Kodepos : 57374)
- Kelurahan/Desa Manjung (Kodepos : 57374)
- Kelurahan/Desa Tegalrejo (Kodepos : 57374)
- Kelurahan/Desa Tlawong (Kodepos : 57374)

16. Kecamatan Selo
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Selo di Kota/Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :
- Kelurahan/Desa Jeruk (Kodepos : 57363)
- Kelurahan/Desa Jrakah (Kodepos : 57363)
- Kelurahan/Desa Klakah (Kodepos : 57363)
- Kelurahan/Desa Lencoh (Kodepos : 57363)
- Kelurahan/Desa Samiran (Kodepos : 57363)
- Kelurahan/Desa Selo (Kodepos : 57363)
- Kelurahan/Desa Senden (Kodepos : 57363)
- Kelurahan/Desa Suroteleng (Kodepos : 57363)
- Kelurahan/Desa Tarubatang (Kodepos : 57363)
- Kelurahan/Desa Tlogolele (Kodepos : 57363)

17. Kecamatan Simo
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Simo di Kota/Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :
- Kelurahan/Desa Bendungan (Kodepos : 57377)
- Kelurahan/Desa Blagung (Kodepos : 57377)
- Kelurahan/Desa Gunung (Kodepos : 57377)
- Kelurahan/Desa Kedung Lengkong (Kodepos : 57377)
- Kelurahan/Desa Pelem (Kodepos : 57377)
- Kelurahan/Desa Pentur (Kodepos : 57377)
- Kelurahan/Desa Simo (Kodepos : 57377)
- Kelurahan/Desa Sumber (Kodepos : 57377)
- Kelurahan/Desa Talakbroto (Kodepos : 57377)
- Kelurahan/Desa Temon (Kodepos : 57377)
- Kelurahan/Desa Teter (Kodepos : 57377)
- Kelurahan/Desa Walen (Kodepos : 57377)
- Kelurahan/Desa Wates (Kodepos : 57377)

18. Kecamatan Teras
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Teras di Kota/Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :
- Kelurahan/Desa Bangsalan (Kodepos : 57372)
- Kelurahan/Desa Doplang (Kodepos : 57372)
- Kelurahan/Desa Gumukrejo (Kodepos : 57372)
- Kelurahan/Desa Kadireso (Kodepos : 57372)
- Kelurahan/Desa Kopen (Kodepos : 57372)
- Kelurahan/Desa Krasak (Kodepos : 57372)
- Kelurahan/Desa Mojolegi (Kodepos : 57372)
- Kelurahan/Desa Nepen (Kodepos : 57372)
- Kelurahan/Desa Randusari (Kodepos : 57372)
- Kelurahan/Desa Salakan (Kodepos : 57372)
- Kelurahan/Desa Sudimoro (Kodepos : 57372)
- Kelurahan/Desa Tawangsari (Kodepos : 57372)
- Kelurahan/Desa Teras (Kodepos : 57372)

19. Kecamatan Wonosegoro
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Wonosegoro di Kota/Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :
- Kelurahan/Desa Bandung (Kodepos : 57382)
- Kelurahan/Desa Banyusri (Kodepos : 57382)
- Kelurahan/Desa Bengle (Kodepos : 57382)
- Kelurahan/Desa Bercak (Kodepos : 57382)
- Kelurahan/Desa Bojong (Kodepos : 57382)
- Kelurahan/Desa Bolo (Kodepos : 57382)
- Kelurahan/Desa Garangan (Kodepos : 57382)
- Kelurahan/Desa Gilirejo (Kodepos : 57382)
- Kelurahan/Desa Gosono (Kodepos : 57382)
- Kelurahan/Desa Gunungsari (Kodepos : 57382)
- Kelurahan/Desa Jatilawang (Kodepos : 57382)
- Kelurahan/Desa Kalinanas (Kodepos : 57382)
- Kelurahan/Desa Karangjati (Kodepos : 57382)
- Kelurahan/Desa Kedungpilang (Kodepos : 57382)
- Kelurahan/Desa Ketoyan (Kodepos : 57382)
- Kelurahan/Desa Ngablak (Kodepos : 57382)
- Kelurahan/Desa Repaking (Kodepos : 57382)
- Kelurahan/Desa Wonosegoro (Kodepos : 57382)

sumber : Organisasi.org

Jumat, 13 Desember 2013

HNW Unggul dalam Pemira PKS Boyolali, Anis Matta dan Aher Menempel Ketat




Boyolali (2/12) - Ketua Fraksi PKS DPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) unggul dalam Pemilihan Raya (Pemira) Capres RI yang dilaksanakan oleh DPD PKS Boyolali, Sabtu (30/11) bertempat di Markaz dakwah DPD PKS Boyolali.
Menurut Sekretaris Umum DPD PKS Boyolali, Nur Achmad, dari hasil perhitungan surat suara yang sah HNW berhasil mengungguli 21 kandidat Pemira lainnya. 
"Pak Hidayat berhasil unggul dibanding kandidat lainnya, sementara Pak Anis Matta dan Kang Aher menempel ketat di belakangnya." Ujar Nur Achmad yang juga merupakan Caleg No. 1 Dapil 4 Boyolali.

Nur Achmad menambahkan bahwa hasil Pemira ini selanjutnya akan langsung dikirimkan kepada DPW PKS Jateng untuk selanjutnya dikirim ke DPP.

Pemira yang berlangsung Sabtu (30/11) kemarin berlangsung semarak. Kader dan struktur tampak antusias mengikuti acara tersebut dan mulai berdatangan sejak pukul 13.00 WIB.
Berikut 5 Besar kandidat calon Presiden RI hasil Pemira DPD PKS Boyolali:

  1. M. Hidayat Nur Wahid      
  2. M. Anis Matta
  3. Ahmad Heryawan
  4. Tifatul Sembiring
  5. Nur Mahmudi Ismail.
pksboyolali

Asal Mula Simo Boyolali

Simo adalah sebuah nama desa dan sekaligus nama kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Lokasinya terletak di timur laut ibukota Pemkab Boyolali atau barat daya Bandara Internasional Adi Soemarmo Boyolali.
 
Dulu, daerah Simo ini terkenal dengan nama daerah hutan Walen, dengan lebatnya pepohonan yang ada di kawasan Pegunungan Kendeng tersebut. Namun sekarang, daerah Walen berubah atau dikenal sebagai Desa Simo maupun Kecamatan Simo. Ada dua versi cerita yang berkembang di masyarakat sekitar mengenai asal mula “Simo”.
 
Dalam Serat Babad Mataram, diceritakan perihal asal mula daerah tersebut dinamakan Simo. Kisah ini terjadi pada masa Kesultanan Demak masih berdiri.
 
Alkisah, Ki Ageng Kebo Kenanga, ayah Mas Karebet atau Jaka Tingkir, menentang Sultan Demak, yaitu Sultan Trenggana (1521 – 1546). Untuk menghukum Kebo Kenanga maka Sultan Trenggana menyuruh Sunan Kudus datang ke Pengging dengan membawa pusaka sebuah bende (canang) bernama Kyai Bicak. Ketika rakyat Pengging mengetahui kedatangan Sunan Kudus, mereka hendak menyerang rombongan Sunan Kudus tersebut. Kala itu, Sunan Kudus di hutan dekat Pengging, yaitu di hutan Walen. Sunan Kudus mengetahui kalau akan diserang, maka Kyai Bicak dipukulnya. Suaranya menggema di seluruh hutan. Oleh rakyat Pengging, suara tersebut didengarnya seperti suara ribuan harimau sedang mengaum. Rakyat Pengging takut dan melarikan diri sambil berteriak, “Simo ngamuk! Simo ngamuk!” (“Harimau mengamuk! Harimau mengamuk!”). Mendengar teriakan tersebut, Sunan Kudus berkata, “Padha seksenana, yen ing alas Walen kene besuk jenengna desa Simo, kang tegese macan”. Itulah cerita tentang Desa Simo, yang sekarang masuk wilayah Kabupaten Boyolali.
 
Cerita lain tentang Desa Simo terdapat dalam buku Mengenal Cerita Rakyat di Boyolali. Diceritakan, bahwa Desa Walen adalah tempat tinggal Kyai Singaprana, yang dianggap Wali oleh penduduk setempat. Karena daerah itu menjadi tempat tinggal seorang Wali, maka daerah tersebut dikenal dengan nama Walen. Walen berasal dari bahasa Jawa, yang berarti tempat tinggal Wali. ***

Sumber:

  • Tim Peneliti Universitas Sebelas Maret, 2010, Sejarah dan Hari Jadi Kabupaten Boyolali, Boyolali: WBC (Watutelenan Bicycle Community)


kekunaan

Ratusan Kader PKS Boyolali Ikuti Pemira

Boyolali (30/11) – Menyambut amanat Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS tentang pemilihan umum raya (Pemira) capres RI dari PKS, Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Boyolali hari ini, Sabtu 30 November 2013 menggelar acara tersebut bertempat di Markaz Dakwah DPD PKS Boyolali.
 
Menurut Ketua DPD PKS Boyolali, Syaifudin, Pemira Capres merupakan bagian dari mekanisme untuk menjaring aspirasi kader dan masyarakat bagi PKS dalam menentukan calon pemimpin bangsa. “Dengan adanya Pemira ini, kami berharap aspirasi kader dan masyarakat tentang sosok pemimpin yang didambakan dapat terjembatani.” Kata Syaifudin.

Sementara itu, Sekretaris Umum DPD PKS Boyolali, Nur Achmad mengungkapkan keyakinannya bahwa PKS akan masuk menjadi partai 3 besar pada pemilu 2014 mendatang. “Pemira Capres dari PKS ini merupakan bentuk keyakinan kami bahwa PKS akan menang pada pemilu 2014 dan kami yakin bahwa kader-kader kami mampu dan siap untuk menjadi pemimpin masa depan Indonesia.” Tegas Nur Achmad.

Selain itu, Nur Achmad juga menyampaikan bahwa Pemira ini akan diikuti oleh seluruh kader dan struktur. “Kader dan struktur akan menyampaikan aspirasinya mulai pkl. 13.00 WIB sampai pkl. 15.00 WIB.” Terangnya.

Untuk menyemarakkan kegiatan Pemira ini, DPD PKS Boyolali juga menggelar konsolidasi akbar struktur dan kader sebagai upaya membangun kesiapan struktur dan kader untuk pemenangan pemilu 2014. “Sampai sekarang target pemenangan kami untuk pemenangan pemilu 2014 belum berubah, yaitu meraih 8 kursi DPRD Kabupaten Boyolali.” Tandas Nur Achmad.
 

Minimarket Menjamur, Ratusan Pedagang Pasar Boyolali Bangkrut


Boyolali – Ratusan pedagang Pasar Boyolali kolaps akibat maraknya minimarket dan swalayan yang berada di kanan kiri pasar. Pedagang pasar tidak mampu bersaing dengan minimarket modern. Kondisi ini membuat pasar menjadi lesu. Pedagangpun terpaksa menutup kios mereka dan sebagian menyewakan kios mereka ke pihak lain.

dok.timlo.net/naninSekretaris Paguyuban Pedagang Pasar Boyolali Kota, Ichsanudin (43) menjelaskan, kebangkrutan telah menimpa pedagang Pasar Boyolali Kota selama dua tahun terakhir ini. Setidaknya, saat ini ada lima minimarket moderen yang mengepung Pasar Boyolali Kota. Mini market itu berada di kanan kiri pasar dengan jarak yang sangat dekat.

“Pembeli banyak yang lari ke minimarket, akibatnya pasar menjadi sepi,kondisi ini banyak dialami semua pedagang sembako dan pakaian,” ungkap Ichsanudin, Jumat (13/12).


Tragisnya lagi, pedagang yang kolaps saat ini banyak yang terjerat utang di bank. Mereka bahkan tidak mampu lagi membayar utang, hingga sebagian aset terpaksa disita bank.
“Kita berharap pemerintah lebih bijaksana, jangan begitu saja memberikan ijin pendirian minimarket,” imbuhnya singkat.

Jumlah pedagang di Pasar Boyolali Kota mencapai 1.300. Jumlah pedagang yang kolaps, mencapai 40 persennya, atau sekitar 400 pedagang. Soal penataan pasar, sebenarnya sudah bagus. Ketika dibangun pada 2009, penataaan pasar telah sesuai keinginan pedagang.

timlo

Desentralisasi Korupsi

Alif Basuki  alif@pattiro.org  Pegiat antikorupsi  di Pusat Telaah  dan Informasi Regional  (Pattiro)

Power tends to corrupt,and absolute power
corrupt absolutely
(kekuasaan itu cenderung korup,
dan kekuasaan yang absolut
cenderung korup secara absolut).

Mengapa kekuasaan cenderung korup? Hal ini pernah disampaikan secara jelas oleh Lord Action sebagaimana adagium di atas bahwa kekuasaan cenderung disalahgunakan sehingga semakin besar kekuasaan yang digenggam maka semakin besar pula peluang untuk disalahgunakan.

Kalau kita menggunakan sudut pandang politik dalam melihat korupsi maka korupsi selalu melekat dalam struktur politik yang ditandai fenomena pemusatan kekuasaan, baik dalam bentuk kuasa oligarki (kekuasaan sekelompok kecil), otoritarian, dan bahkan totalitarian (kekuasaan terpusat).
Dalam struktur politik seperti itu,  korupsi menjadi fungsional karena kekuasaan cenderung korup untuk memperluas, mempertahankan, dan memelihara bangunan kekuasaan yang telah dibangun menjadi cukup besar sehingga menempatkan kekuasaan tersebut pada sebuah etalase yang susah untuk dijamah karena bersifat absolut.


Dalam konteks kenegaraan Indonesia, sistem otonomi daerah dengan pelimpahan kewenangan dari pusat ke daerah telah memunculkan absolute power corrupt absolutely. Kekuasaan yang absolut cenderung korup secara absolut.
Menurut data Kementerian Dalam Negeri, dari 536 kabupaten/kota di Indinesia, 291 kepala daerahnya menjadi tersangka kasus dugaan korupsi dan sudah ada yang menjalani vonis hukuman penjara. Ini data yang sangat memprihatinkan karena di tengah kita sedang membangun demokrasi  dan perang terhadap justru terjadi lonjakan tingkat korupsi yang juga luar biasa.
Tidak salah ketika prestasi kita dalam peringkat indeks persepsi korupsi menurut Transparancy International Indonesia pada 2013 ini Indonesia berada di urutan ke-114 dari 177 negara dengan skor 32. Skor 100 mengindikasikan suatu negara tersebut dikategorikan bersih dari korupsi.

Situasi yang memprihatinkan tersebut diakibatkan kewenangan penuh yang saat ini dimiliki pemerintah daerah tak digunakan secara baik dan benar. Di era otonomi 24 persen urusan daerah ditangani pemerintah provinsi dan 76 persen lainnya ditangani pemerintah kabupaten atau kota yang bermuara pada mutlaknya kekuasaan kepala daerah dalam mengatur pembangunan di daerah.
Di kawasan Soloraya ada beberapa kepala daerah yang terjerat kasus korupsi. Kepala daerah itu antara lain Bupati Sragen Untung Wiyono  yang kini berstatus terpidana kasus korupsi dana kas daerah Kabupaten Sragen 2003-2010 di Bank Perkreditan Rakyat; Bupati Karanganyar Rina Iriani  yang kini jadi tersangka kasus dugan korupsi penyalahgunaan bantuan subsidi perumahan Griya Lawu Asri (GLA) dari Kementerian Perumahan Rakyat melalui Koperasi Serba Usaha (KSU) Sejahtera Karanganyar tahun 2007-2008.

Selain itu, mantan Walikota Solo Slamet Suryanto terjerat kasus dugaan korupsi dana proyek anggaran biaya tambahan (ABT) Kota Solo 2003; mantan Bupati Klaten almarhum Haryanto Wibowo terjerat kasus dugaan korupsi perjalanan dinas ke Jepang saat menghadiri undangan pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) dengan modus anggaran dobel.
Mantan Bupati Boyolali Djaka Srijanta terjerat kasus dugaan korupsi dana purna tugas DPRD Boyolali pada APBD Kabupaten Boyolali 2004. Fenomena para kepala daerah di Soloraya yang terkena kasus korupsi  ini menandakan sejatinya kasus tersebut tidaklah terjadi pada mereka saja.
Sebenarnya bila penegakan hukum berjalan sesuai dengan mekanisme hukum, menurut saya yang pernah ”mendiagnosis” perilaku para kepala daerah di Soloraya ini, saya yakin semua mantan kepala daerah maupun saat ini yang masih menjabat kepala daerah di kawasan Soloraya ini bisa terjerat kasus dugaan korupsi.

Namun, karena para penegak hukum tidak berani dan tak serius menangani dugaan kasus korupsi tersebut, para kepala daerah yang masih menjabat maupun yang sudah tidak menjabat menjadi aman-aman saja.
Persoalan ini bertambah pelik karena para penegak hukum di daerah yakni kejaksaan dan kepolisian mayoritas ”tumpul” saat menghadapi kasus dugaan korupsi. Kasus-kasus dugaan korupsi yang mengemuka tersebut justru hanya menjadi ”lumbung penghasilan” tambahan bagi aparat penegak hukum.
Hal ini bisa dilihat dari realitas penegakan hukum di Kabupaten Boyolali. Di wilayah ini, menurut saya, banyak kasus dugaan korupsi. Tapi, ketika kasus tersebut ditangani oleh kejaksaan maupun kepolisian tidak pernah sampai ke pengadilan. Padahal dari sisi data dan laporan dari masyarakat sudah begitu cukup untuk melakukan tindakan hukum yang bisa jadi menyeret kepala daerah dalam kasus dugaan korupsi.

Perilaku kepala daerah yang korup ini–termasuk di wilayah Soloraya–adalah akibat situasi dan kondisi di mana kewenangan kepala daerah laksana semakin tak terbendung.  Sejak diberlakukannya UU No 22/1999 tentang Pemerintahan Daerah yang direvisi dengan UU No. 32/2004 jo UU No. 12/2008  telah terjadi pemberian kewenangan yang lebih luas terhadap daerah.
Kewenangan yang lebih luas itu mencakup kewenangan untuk melaksanakan pembangunan dan mengelola ke setempat dalam rangka meningkatkan kualitas  dan kuantitas pembangunan daerah. Namun, dalam pelaksanaannya, otonomi daerah lebih cenderung dimaknai sebagai otonomi administrasi dan otonomi finansial yang mengabaikan desentralisasi dalam kerangka politik.

Partisipasi
Ada dua hal penting sebagai dampak desentralisasi demokrasi, yakni partisipasi dan akuntabilitas yang tidak menjadi visi dan praktik penyelenggaraan pemerintah daerah. Desentralisasi pemerintahan tanpa desentralisasi demokrasi melahirkan monopoli sumber daya ekonomi daerah oleh elite lokal.
Realitas tersebut mengandung bahaya, yakni penyelewengan kekuasaan dan korupsi sebagaimana data Kementerian Dalam Negeri di atas. Kalau dilihat dari cara dan praktik korupsi yang dilakukan para kepala daerah, mereka menggunakan modus kewenangan yang diberikan otonomi.
Modus tersebut antara lain dengan cara menahan setoran pajak ke pemerintah pusat untuk disimpan di rekening pribadi maupun modus meminjam dana kas ke daerah untuk investasi pribadi. Modus lainnya adalah pemanfaatan sisa dana tanpa pertanggungjawaban dengan memanipulasi penghitungan APBD.
Modus selain itu adalah memanipulasi perizinan, penarikan fee terhadap rekanan yang memenangi lelang proyek yang didanai APBD, gratifikasi dari bank milik pemerintah daerah yang bertindak sebagai penampung anggaran daerah, hingga penggunaan bantuan sosial yang tidak sesuai peruntukannya.
Desentralisasi politik/pemerintahan saat ini berjalan dengan buah desentralisasi korupsi. Realitas desentralisasi korupsi ini membalikkan seluruh logika desentralisasi pemerintahan yang semula dimaksudkan untuk mengurangi kekuasaan pusat secara signifikan. Desentralisasi politik/pemerintahan ini, menurut saya, tidak dipersiapkan dengan baik dan pada akhirnya desentralisasi hanya terfokus pada pelimpahan wewenang dalam pembuatan kebijakan, keuangan, dan adminitrasi dari pemerintah pusat ke daerah tanpa disertai pembagian kekuasaan dan pengawasan secara ketat oleh masyarakat.

Selain itu, desentralisasi korupsi terjadi juga akibat kurangnya kapasitas institusi negara yang bertugas mengontrol secara efektif penyimpangan wewenang kepala daerah. Ini ditambah kegagalan lembaga legislatif menjalankan fungsi sebagai lembaga pengontrol kekuasaan kepala daerah. Kelemahan legislatif ini menambah panjang deretan persoalan desentralisasi pemerintahan yang mengakibatkan desentralisasi korupsi.

Yang diperlukan dalam pencegahan korupsi adalah orang-orang baru untuk tampil menginisiasi perubahan secara radikal. Orang-orang baru secara material tidak memiliki halangan apa pun, terutama menyangkut struktur politik dan ekonomi.
Tanpa perubahan radikal seperti itu, partisipasi masyarakat dalam membasmi korupsi dan sejumlah agenda reformasi tampak tidak banyak artinya. Partisipasi masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah butuh penguatan masyarakat dalam kemampuan mengontrol proses politik dan administrasi di daerah. Kontrol dari masyarakat ini terutama dalam pemilihan kepala daerah, penyusunan APBD, serta pelayanan publik di daerah.

Profil Rohis SMK Negeri 1 Wonosegoro

ROHIS SMK N 1 Wonosegoro


Moto                        : Belajar Sunah, agar hidup lebih cerah dan berkah

Logo :


Jenis kegiatan           :
1.      Devisi MEDIKOM (media komunikasi)

salah satu devisi dari rohis yang bergerak dibidang komunikasi/informatika, seni atau kreasi anggota rohis pada khususnya dan umumnya siswa-siswi SMK N 1 Wonosegoro, kegiatan devisi medikom adalah :
a.       Menerbitkan Mading Rohis
b.      Penerbitan Buletin
c.       Pengadaan Eskul Qiro'ah
d.      Sms Tausiyah
e.       Games
f.       Olah Raga 
g.      Dan Lain-lain
2.      Devisi PEMBINAAN adalah devisi yang dimana bertugas untuk membina para adik kelas secara detail agar menjadi anak yang beriman kepada Allah swt, kegiatan di pembinaan adalah :
a.       Mentoring Iqro'
b.      Mentoring Rohis
c.       Tadzabur Alam (TA)
d.      Salam (Study Agama Islam)
e.       Sholat Ied
f.      Pelatihan Penyembelihan Hewan Qurban
g.      Pelatihan Sholat
h.        Pelatihan Perawatan Jenazah
i.        Dan Lain-lain
3.      Devisi LAYANAN SISWA yaitu devisi yang bergerak dalam  pelayanan umum organisasi maupun masjid, dalam menyediakan kenyamanan dalam kegiatan ritual peribadatan, kegiatan ROHIS dan anggotanya dimasjid, kegiatannya adalah:1
a.       Kegiatan 7k Harian
b.      Pelayanan Perpustakaan
c.       Penarikan Infaq Jum'at
d.      Peringatan Hari Besar Islam 
Dan Lain-Lain 

rohis smk wonosegoro