Minggu, 09 Februari 2014

Curah Hujan Tinggi, Kualitas Durian Boyolali Turun

Boyolali – Tingginya curah hujan yang menguyur wilayah Boyolali sejak awal tahun berimbas pada menurunnya kualitas rasa pada durian. Kondisi ini mengakibatkan harga durian dengan kualitas bagus naik hingga 100 persen. Sayangnya meski harga sangat tinggi namun stok langka.
dok.timlo.net/nanin
Menurut petani durian di Mojosongo, Boyolali, Nuriati, menurunnya kualitas durian disebabkan banyaknya kadar air sehingga mengakibatkan buah menjadi tidak manis. Selain itu, banyak buah durian yang membusuk di pohon. Kondisi ini hampir sama dengan panen durian tahun lalu.
“Tahun lalu hampir sama, tapi kali ini lebih buruk, hampir 50:50 untuk kualitas rasanya,” ungkap Nuri yang mengaku kesulitan mencari durian dengan kualitas bagus karena tingginya permintaan, Sabtu (1/2).

Selain itu, curah hujan yang tinggi juga berakibat mundurnya panen raya. Biasanya, panen raya durian di sejumlah wilayah di Boyolali terjadi antara bulan Desember hingga Januari. Namun kali ini, panen raya diperkirakan akhir Februari. Terlambatnya panen raya durian disebabkan bunga banyak yang rontok.
“Jepara malah sudah panen duluan, Boyolali masih nanti akhir Februari. Tapi kalau cuacanya begini, tidak tahu bagaimana nanti hasilnya,” imbuh Nuri.
Sementara seorang pedagang durian yang mangkal di depan Pasar Boyolali Kota, Ponijo, mengaku banyak merugi akibat banyaknya durian hasil kulakan yang tidak enak rasanya. Meski dari luar, kulitnya terlihat bagus namun begitu dibuka ternyata tidak ada rasanya.
“Kalau yang seperti itu, pembeli jelas tidak mau,” ungkapnya.
Harga durian sendiri saat ini berkisar Rp 50 ribu hingga Rp 70 ribu untuk kualitas bagus. Sedangkan kualitas biasa harga berkisar antara Rp 20 ribu hingga Rp 35 ribu.
“Untung-untungan jualan durian di musim seperti ini, banyak ruginya,” keluhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar