Jumat, 29 Maret 2013

Biro Jodoh, duta seni dan kawin kontrak Jadi Modus Perdagangan Manusia

Ilustrasi perdagangan manusia.Kepolisian Daerah Jawa Barat berhasil mengungkap 27 dari 28 kasus ekspolitasi seksual dan perdagangan manusia dalam operasi “Bunga Lodaya” yang digelar selama 10 hari. Kasus yang berhasil diungkap antara lain 6 kasus eksploitasi seks di bawah umur, 4 kasus ekploitasi ekonomi di bawah umur, dan terbanyak 17 kasus perdagangan manusia.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Martinus Sitompul, mengatakan seluruh kasus itu dilakukan di lokasi berbeda dengan total jumlah korban 56 orang. Polisi menangkap 67 orang dalam kasus-kasus itu. “Barang bukti yang kami sita antara lain satu unit kendaraan R-4 merk Suzuki APV, sembilan buah Handphone, uang tunai Rp2,5 juta, dan dua lembar Surat Kelahiran dari Rumah Sakit Cideres,” kata dia, Sabtu 30 Maret 2013.


Praktik penyelundupan dan perdagangan manusia, kata Martinus, kerap dilakukan oleh pihak yang berperan sebagai penghimpun, penyalur, penampung, dan pengirim Tenaga Kerja Indonesia yang tidak memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) sebagai Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS), agen pengirim perempuan dengan kedok misi duta seni dan duta budaya, serta biro jodoh yang memfasilitasi perjodohan antarperempuan Indonesia dengan pria Taiwan/China Taipei.

Selain itu, ujar Martinus, modus yang digunakan pelaku juga bisa melalui pemasangan iklan di media massa. Atau internet yang menawarkan misi pertukaran pelajar atau misi kunjunganwisata sosial budaya dengan tarif murah bahkan tanpa biaya, calo yang bertindak seolah-olah penghulu untuk memfasilitasi kawin kontrak antara pria asing dengan perempuan Indonesia, pengelola panti atau yayasan sosial yang menghimpun anak-anak tanpa izin dari Departemen Sosial, dan rumah bersalin yang melayani persalinan gratis bagi warga kurang mampu kemudian membujuk orangtua agar mau menjual bayinya dengan alasan akan diadopsi oleh keluarga kaya di luar negeri.

“Pelaku praktik perdagangan manusia berkisar mulai dari aktor intelektual, jaringan, pemodal, oknum aparat, pengelola rumah bordir, pengusaha bisnis hiburan, calo TKI, badan hukum, Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja (PJTKI), dan PPTKIS yang menampung calon TKI namun dengan fasilitas tidak sesuai ketentuan atau menampung anak di bawah umur,” kata Martinus.

Atas perbuatan memperdagangkan manusia ini, para tersangka dijerat pasal 2 Ayat (1) Jo Pasal 12 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang dengan ancaman hukuman minimal 3 tahun penjara dan maksimal 15 tahun penjara, serta denda minimal Rp120 juta dan maksimal Rp600 juta. viva

Raih Target 3 Besar, DPC PKS Ampel Adakan Konsolidasi

Boyolali -- Udara dingin malam dan gerimis tidak menghalangi kader-kader dan simpatisan PKS Ampel untuk hadir dalam acara Konsolidasi dan Sosialisasi pemenangan menuju 3 besar, yang di adakan oleh DPC PKS Ampel Kab. Boyolali pada jum’at malam 22/02/13,Ba’da isyak bertempat di aula UD. Sumber Rejeki Urut Sewu Ampel. Acara tersebut diikuti oleh seluruh pengurus DPC, DPRa, Tokoh masyarakat dan simpatisan PKS se Kecamatan Ampel Kab. Boyolali. 


Dalam sambutannya ketua DPC PKS Ampel, Sarwanto menyatakan ‘’ inilah bentuk faurul istijabah (responsibility) kader PKS yang membedakan dengan partai lain’’. Dalam acara tersebut juga dihadiri oleh Slamet Widodo ST Aleg PKS Boyolali sebagai narasumber. ” 3 hal yang harus segera dilakukan oleh kader-kader PKS Ampel yaitu mendekatkan diri pada alloh, menjaga ukhwah, dan bekerja keras.’’, kata beliau mengutip pernyataan anis matta.Tidak hanya itu beliau juga menekankan pentingnya konsolidasi sampai lapisan terbawah yaitu kader dukuh, selain itu beliau juga memberikan gambaran utuh tentang mekanisme import daging, kebetulan duduk disebelah beliau ketua PPNSI Propinsi Jawa Tengah Mas Sulis, bisa hadir di acara tersebut . 

Acara konsolidasi dan sosialisasi yang dihadiri 120 peserta tersebut diakhiri tausyiah dan doa oleh ustadz kholil Ahmad mudir Madin Nurul Ulum Kaligentong Ampel. Dalam tausyiahnya beliau mengingatkan pentingnya istiqomah yang harus selalu dijaga seluruh kader untuk menjadi khoirun naasi angfa’uhum linnas, “itulah sebenarnya yang mendorong kita bergabung dalam gerbong jama’ah ini agar jangkauan kemanfaatan bisa dirasakan lebih luas”, kata ust. Kholil. Acara berakhir sampai pukul 23.00 malam. Gerimis mengantarkan para peserta kembali kerumah masing-masing. pksboyolali

Sabtu, 16 Maret 2013

Enam Bahaya Junk Food bagi Kesehatan

Makanan yang Anda makan, tentu diharapkan bisa memberikan nutrisi, vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan kesejahteraan tubuh. Sayangnya, tidak semua makanan baik bagi kesehatan.

Makanan yang tidak baik untuk kesehatan, mungkin sudah banyak yang tahu, yakni  makanan cepat saji atau junk food. Sebagian besar makanan yang dinilai pakar kesehatan "sampah" itu umumnya adalah makanan olahan, yang dimasak dengan cara digoreng, memiliki kandungan gula dan garam yang tinggi. 


Gorengan yang tersedia dalam makanan cepat saji umumnya tinggi kalori. Bahkan burger yang terlihat seperti makanan sehat, berisi lebih dari 1.200 kalori.

Seperti diberitakan Times of India, makan-makanan tinggi kalori akan meningkatkan risiko obesitas, karena tubuh Anda akan mengasup jumlah kalori yang tinggi. Jika kalori itu tidak dipergunakan dengan baik, tentu kalori akan disimpan di dalam tubuh sebagai lemak. Dan, lemak berlebih, diyakini bisa membuat tubuh Anda gemuk. 


Bagi Anda penyuka makanan cepat saji, sebaiknya anda pun tahu, bahaya makanan ini untuk kesehatan. 

1. Hidangan yang terkontaminasi 
Meski menggunakan bahan baku sayuran, makan cepat saji cenderung  menggunakan sayuran yang terkontaminasi dengan pestisida. Kebanyakan hidangannya juga digoreng dengan minyak. Tentu makanan yang digoreng mengurangi kandungan mineral dan vitamin. Jadi berpikir dua kali sebelum menyantap sajian gorengan dari toko atau restoran. Makanan gorengan hanya akan menyerang kemampuan tubuh Anda untuk melawan penyakit, sehingga melemahkan kekebalan terhadap penyakit dalam jangka panjang. Jadi, jika Anda sadar kesehatan maka gorengan bukanlah makanan yang baik untuk dikonsumsi. 

2. Tinggi gula

Gula rafinasi atau gula halus banyak dimanfaatkan restoran cepat saji sebagai salah satu bumbu penyedap rasa. Gula ini,  buruk bagi kesehatan. Nutrisi tertentu yang penting bagi tubuh kita bisa diserap dan berkurang dengan gula halus. Gula rafinasi menurunkan sistem kekebalan tubuh Anda dan membuat kita rentan terhadap penyakit. Beberapa restoran memiliki makanan gorengan yang kaya gula halus.

Gula rafinasi tidak mengandung zat gizi dan komponen sinergis. Karena komponen yang dibutuhkan tubuh hilang, tentu tubuh pun tidak bisa efisien memetabolisme gula. Hal ini dapat menyebabkan pembentukan metabolit toksik yang dapat mengganggu proses respirasi dan dapat merusak sel-sel tubuh kita.

3. Berisi lemak terhidrogenasi

Para pelaku usaha restoran, biasanya menggunakan lemak terhidrogenasi untuk menggoreng makanan. Lemak terhidrogenasi umumnya digunakan untuk menggoreng makanan karena murah, berlimpah. Ketika lemak dipanaskan dalam suhu tinggi selama beberapa waktu, ia mengalami konversi kimia dan menjadi karsinogenik. Ini berarti bahwa Anda benar-benar mengkonsumsi makanan tidak sehat dan karsinogenik saat makan-makanan goreng-gorengan.

4. Kaya lemak jenuh
Junk food kebanyakan digoreng dan tinggi lemak jenuh. Makan makanan yang goreng pasti akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan dapat menyebabkan stroke jantung. Anda juga dapat menderita obesitas.

5. Ekstra kalori

Sebagian besar makanan cepat saji tinggi kalori. Biasanya diolah  dengan tambahan bahan kimia. Untuk meningkatkan masa simpan makanan, seringpula makanan cepat saji disuntik dengan bahan kimia tambahan yang bisa menurunkan kualitas nutrisi.  

6. Pemanis buatan

Pemanis buatan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius karena mereka dapat merangsang sel-sel otak. Dengan demikian, mereka diklasifikasikan sebagai neurotoksin oleh para peneliti. Hindari menambahkan pemanis buatan dalam kopi Anda, atau bahkan dalam masakan. Vivanews

Jumat, 15 Maret 2013

Yuk ke Waduk Cengklik!




Salah satu wisata air di kabupaten Boyolali adalah waduk cengklik, wisata ini satu dari sekian wisata air seperti pengging maupun tlatar.
Waduk Cengklik terletak di Desa Ngargorejo, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Dari Bandara Adi Sumarmo, letaknya tidak terlalu jauh.
Waduk yang dibangun pada masa Belanda memiliki luas kurang lebih 300 hektar, fungsinya untuk menampung debit air sekaligus untuk pengairan persawahan di sekitarnya. Selain itu, Waduk Cengklik juga digunakan para petani ikan sebagai tempat ternak ikan. Di tengah waduk terdapat banyak keramba ikan.

Seiring berjalannya waktu, pengembangan dalam pembangunan Waduk Cengklik ini tampak berubah. Dari jalan di tepian waduk yang bagus, keramba dapat dijangkau dengan nyaman sehingga dapat dijadikan tempat rekreasi.


Kondisi diwaduk Cengklik akhir-akhir ini terlihat kurang terawat dengan banyaknya eceng gondok dan keramba, akan tetapi saat malam ditempat ini sangat asik untuk memancing. Seusai memancing anda bisa makan mie diwarung-warung dekat waduk. 
Memancing diwaduk cengklik konon juga dapat menghilangkan galau selagi siaran langsung bola di Televisi tidak ada. Yuk Berkunjung kesana!

Bird Watching Memadukan Sport dan Sience


Birdwatching adalah kegiatan scientific yang paling sportif. Dan sebaliknya juga, Birdwatching merupakan kegiatan sport yang paling scientific... (Bas van Balen)
Secara definisi yang dimaksud dengan Birdwatching adalah pengamatan burung di alam. Orang yang melakukan pengamatan burung disebut sebagai Birdwatcher. Pengamatan burung tidak selalu menjadi monopoli para ahli-ahli biologi saja, namun juga dapat dilaksanakan oleh setiap orang. Pengamatan burung yang pada awalnya kental dengan misi ilmiah, selanjutnya berkembang menjadi hobi yang menyenangkan bagi orang awam.
Untuk melakukan pengamatan atau menjadi pengamat sebenarnya cukup mudah. Burung merupakan hewan yang hampir umum dijumpai dimana saja, bahkan di suatu perkotaan. Dengan hanya hadir di suatu lokasi dan bekal keinginan kuat untuk melihat dan memahami fenomena alam saja, sudah menjadi modal yang cukup. Alat bantu pandang seperti teropong tidak selalu mutlak dibutuhkan. Teropong diperlukan pada kondisi khusus, misalnya jarak obyek cukup jauh, obyek tidak mungkin didekati, atau memang ingin mengamati lebih detil.



Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan pengamatan burung. Saat melakukan pengamatan hendaknya tidak memakai pakaian dengan warna mencolok. Usahakan memakai pakaian dengan warna yang tersamar dengan lingkungan sekitar, sehingga burung tidak terganggu dengan kehadiran pengamat.


Buku catatan kecil perlu dibawa untuk mencatat jenis burung yang dijumpai, atau untuk membuat sketsa jenis yang belum teridentifikasi. Jangan terlalu mengandalkan dengan ingatan, karena sejalan dengan berlalunya waktu informasi yang didapat bisa terlupakan.

Buku panduan identifikasi akan sangat membantu, terutama jika mengunjungi daerah baru, atau masih merupakan pengamat pemula. Sekali lagi, tidaklah bijak jika hanya mengandalkan daya ingat semata.



Pengamatan sebaiknya dilakukan sepagi mungkin, karena burung paling aktif saat pagi hari. Sore hari dapat juga dilakukan, namun biasanya burung yang dijumpai tidak seaktif di pagi hari. Untuk burung-burung di daerah pantai masih memungkinkan untuk diamati saat matahari terik, karena relatif tidak terpengaruh oleh kondisi panas.


Posisi ideal saat pengamatan adalah dengan membelakangi matahari, atau di sebelah samping. Jika menghadap langsung kearah datangnya sinar, maka obyek akan nampak gelap atau menjadi siluet, dan membuat mata silau.

Berjalan dengan pelan dan tidak berbicara keras supaya burung tidak terkejut. Berdiam diri beberapa saat di suatu titik pengamatan akan sangat membantu, karena saat burung datang kembali akan merasa nyaman, dengan menganggap si pengamat sebagai bagian dari lingkungannya.


Kemampuan mengenal dan mengidentifikasi adalah masalah kebiasaan semata. Semakin banyak atau sering melakukan pengamatan, maka lambat laun akan semakin mudah mengenali suatu jenis. Namun memang ada beberapa jenis yang tetap memerlukan identifikasi rumit untuk dapat memastikan jenisnya.

Sepuluh Manfaat Jahe


image
JAHE, oleh masyarakat kita, lazim dimanfaatkan sebagai bumbu makanan dan obat tradisional. Tanaman rempah ini juga yang banyak diperdagangkan sebagai bahan industri obat-obatan, kosmetik, dan minuman.
1. Meringankan Pencernaan
Usai jamuan/ makan besar, perut kerap kali terasa begah karena kekenyangan. Pilihlah minuman jahe hangat; karena jahe membantu proses pencernaan makanan. Jahe juga berfungsi membersihkan usus besar, meningkatkan produksi cairan pencernaan dan memudahkan buang air besar.
2. Mengobati masuk angin dan batuk
Sifat antivirus, antijamur dan antitoksin jahe membantu mengobati batuk dan masuk angin. Jahe juga bermanfaat dalam mencegah dan mengobati flu kala dingin musim hujan. 

3. Meredakan sakit perut

Jahe merupakan obat mujarab bagi penderita sakit perut, seperti diare. Sebab jahe bersifat analgesik dan menenangkan.
4. Mencegah beberapa jenis kanker
Dari khasiat harian, jahe yang diekstrak juga ampuh menghambat pertumbuhan berbagai jenis sel kanker.
Seperti mencegah sembelit terkait kanker, merangsang enzim pencegah kanker prostat, dan mencegah pertumbuhan kanker usus besar. Ekstrak jahe juga terbukti menghentikan penyebaran sel-sel kanker kulit, paru-paru, ginjal, dan pankreas.

5. Meredakan bengkak dan rasa perih

Sari jahe, dalam dunia medis, disertakan dalam obat penghilang rasa sakit, luka dan infeksi. Jahe juga memiliki sifat anti-inflamasi hingga efektif mengurangi rasa sakit rematik.
6. Menyembuhkan migrain 
Studi menunjukkan bahwa jahe dapat menghentikan prostaglandin, faktor penyebab rasa sakit pada kepala. Dengan demikian, jahe mengurangi migrain atau sakit kepala sebelah.
7. Mencegah siklus menstruasi tak teratur
Jahe memberi manfaat keteraturan siklus menstruasi bagi wanita. Di China misalnya, jahe dan gula merah yang dicampurkan dalam teh banyak dikonsumsi untuk mengurangi kram saat datang bulan.
8. Mengobati morning sicknessRasa mual, perut kembung dan ingin muntah di pagi hari, termasuk pada wanita hamil, dapat disembuhkan dengan ramuan jahe.

9. Mencegah sakit gigi

Nyeri gusi dan sakit gigi ternyata juga bisa dicegah dengan kebiasaan minum air jahe. Ini karena jahe memiliki sifat antijamur dan antibakteri.

10. Menurunkan kadar kolesterol

Manfaat lain, yakni jahe terbukti berkhasiat menurunkan kadar kolesterol, selain bersifat membersihkan darah. Dengan demikian serangan jantung dan pembekuan darah dapat dicegah.
Jadi, tertarikkah Anda menyertakan jahe dalam diet Anda. Suaramerdeka

Kamis, 14 Maret 2013

Kabupaten Boyolali Miliki Pendidikan Inklusif Paling Dinamis


BOYOLALI- Pendidikan  Khusus dan Layanan Khusus (Inklusif) di Kab. dapat dikatakan paling maju dan paling dinamis  di  Indonesia. Hal itu disampaikan Pakar Pendidikan Inklusif, Munawir  Yusuf dari Universitas Sebelas Maret Surakarta  pada acara Work Shop dan  Sosialisasi Peraturan Bupati   Nomor  54 Tahun 2012,   tentang Pendikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus, di Horison Villa  Ngemplak Boyolali, Rabu 13 Maret 2013.  Menurut Munawir Yusuf, Pendidikan Inklusif  di Kab. Boyolali  sangat eksis dan  dinamis,  karena  perkembangan sekolah untuk anak berkebutuhan khusus tersebut di Boyolali jumlahnya banyak dan  terus berkembang.  Perkembangan sejak didirikan rintisan sekolah Inklusif di Boyolali pada tahun 2004 -2005 jumlahnya baru sekitar  36  Sekolah tingkat dasar, namun pada tahun 2012 sudah mencapai 80 sekolah mulai dari jenjang SD, SMP hingga SMA/ SMK.“Ini prestasi yang luar biasa dan patut di acungi jempol karena  belum ada Kabupaten /Kota di seluruh Indonesia  yang perkembangan sekolah inklusifnya seperti di Kab. Boyolali  “ tegas Munawir Yusuf.

Maka sangat tepat Kab. Boyolali dicanangkan sebagai Kabupaten Pelopor Pendidikan Inklusif, sebagai tindak lanjutnya  Pemkab Boyolali telah membuat Peraturan Bupati ( Perbub) yang mengatur pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.  Munawir Yusuf menambahkan terkait regulasi daerah ini dapat ditingkatkan menjadi Peraturan Daerah ( Perda ). “ bila perlu Perbup ini dapat ditingkatkan menjadi produk Peraturan daerah ( Perda)’’.
     Dalam makalahnya yang dipaparkan Munawir Yusuf , bahwa Angka Partisipasi Murni Anak Berkebutuhan Khusus ( ABM - ABK ) di Indonesia masih rendah berkisar 36,5 %,  artinya masih ada 65,5 %  anak berkebutuhan khusus belum mengakses pendidikan. “ Mereka  masih di rumah yang tinggal di  daerah pedesaan yang jauh dari jangkauan dan akses pendidikan Inklusif “ katanya.
Untuk itu pihaknya  berharap langkah yang diambil Pemkab. Boyolali dalam pengembangan dan pengelolan sekolah inklusif, bisa sebagai contoh dan dikembangkan  di Kabupaten / Kota lain di seluruh Indonesia.
    Hal senada diungkapkan  Ketua Forum Komunikasi Guru Pembimbing  Khusus  Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Susilo Setiastuti  di  sela  sela acara  Work Shop, “selama ini perkembangan sekolah bagi Anak  Berkebutuhan Khusus di Kab.Boyolali  sudah baik perkembangannya. Sejak dirintis tahun 2005 ada 36 Sekolah Inklusif, perkembangannya tahun 2012 menjadi 80 sekolah.

Jumlah sebanyak itu terdiri ;  75 SD, 3 SMP, serta 2 sekolah SMA/SMK. Dalam proses pembelajaran Inklusif, bersama dengan sekolah  reguler, namun untuk siswa sekolah inklusif mendapatkan bimbingan dan materi dari guru  khusus yang memiliki keahlian dalam  pendidikan anak berkebutuhan khusus.   
Dengan demikian keberadaan sekolah tersebut sangat bermanfaat dalam upaya memberikan pelayan pendidikan bagi Anak  berkebutuhan khusus, sesuai amanat UUD 1945 pasal 31.
Terkait pendididkan inklusif, Bupati Boyolali Drs Seno Samodro menegaskan Pemkab Boyolali selalu memberikan perhatian dan memberikan suport Sekolah Inklusif di Boyolali. Bahkan akan mengalokasikan anggaran yang  lebih  besar untuk mendukung  majunya sekolah Inklusif di Kab. Boyolali. PemkabBoyolali

Kabupaten Boyolali Miliki Pendidikan Inklusif Paling Dinamis


BOYOLALI- Pendidikan  Khusus dan Layanan Khusus (Inklusif) di Kab. dapat dikatakan paling maju dan paling dinamis  di  Indonesia. Hal itu disampaikan Pakar Pendidikan Inklusif, Munawir  Yusuf dari Universitas Sebelas Maret Surakarta  pada acara Work Shop dan  Sosialisasi Peraturan Bupati   Nomor  54 Tahun 2012,   tentang Pendikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus, di Horison Villa  Ngemplak Boyolali, Rabu 13 Maret 2013.  Menurut Munawir Yusuf, Pendidikan Inklusif  di Kab. Boyolali  sangat eksis dan  dinamis,  karena  perkembangan sekolah untuk anak berkebutuhan khusus tersebut di Boyolali jumlahnya banyak dan  terus berkembang.  Perkembangan sejak didirikan rintisan sekolah Inklusif di Boyolali pada tahun 2004 -2005 jumlahnya baru sekitar  36  Sekolah tingkat dasar, namun pada tahun 2012 sudah mencapai 80 sekolah mulai dari jenjang SD, SMP hingga SMA/ SMK.“Ini prestasi yang luar biasa dan patut di acungi jempol karena  belum ada Kabupaten /Kota di seluruh Indonesia  yang perkembangan sekolah inklusifnya seperti di Kab. Boyolali  “ tegas Munawir Yusuf.

Maka sangat tepat Kab. Boyolali dicanangkan sebagai Kabupaten Pelopor Pendidikan Inklusif, sebagai tindak lanjutnya  Pemkab Boyolali telah membuat Peraturan Bupati ( Perbub) yang mengatur pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.  Munawir Yusuf menambahkan terkait regulasi daerah ini dapat ditingkatkan menjadi Peraturan Daerah ( Perda ). “ bila perlu Perbup ini dapat ditingkatkan menjadi produk Peraturan daerah ( Perda)’’.
     Dalam makalahnya yang dipaparkan Munawir Yusuf , bahwa Angka Partisipasi Murni Anak Berkebutuhan Khusus ( ABM - ABK ) di Indonesia masih rendah berkisar 36,5 %,  artinya masih ada 65,5 %  anak berkebutuhan khusus belum mengakses pendidikan. “ Mereka  masih di rumah yang tinggal di  daerah pedesaan yang jauh dari jangkauan dan akses pendidikan Inklusif “ katanya.
Untuk itu pihaknya  berharap langkah yang diambil Pemkab. Boyolali dalam pengembangan dan pengelolan sekolah inklusif, bisa sebagai contoh dan dikembangkan  di Kabupaten / Kota lain di seluruh Indonesia.
    Hal senada diungkapkan  Ketua Forum Komunikasi Guru Pembimbing  Khusus  Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Susilo Setiastuti  di  sela  sela acara  Work Shop, “selama ini perkembangan sekolah bagi Anak  Berkebutuhan Khusus di Kab.Boyolali  sudah baik perkembangannya. Sejak dirintis tahun 2005 ada 36 Sekolah Inklusif, perkembangannya tahun 2012 menjadi 80 sekolah.

Jumlah sebanyak itu terdiri ;  75 SD, 3 SMP, serta 2 sekolah SMA/SMK. Dalam proses pembelajaran Inklusif, bersama dengan sekolah  reguler, namun untuk siswa sekolah inklusif mendapatkan bimbingan dan materi dari guru  khusus yang memiliki keahlian dalam  pendidikan anak berkebutuhan khusus.   
Dengan demikian keberadaan sekolah tersebut sangat bermanfaat dalam upaya memberikan pelayan pendidikan bagi Anak  berkebutuhan khusus, sesuai amanat UUD 1945 pasal 31.
Terkait pendididkan inklusif, Bupati Boyolali Drs Seno Samodro menegaskan Pemkab Boyolali selalu memberikan perhatian dan memberikan suport Sekolah Inklusif di Boyolali. Bahkan akan mengalokasikan anggaran yang  lebih  besar untuk mendukung  majunya sekolah Inklusif di Kab. Boyolali. PemkabBoyolali

Uwi-uwian: Pangan Alternatif yang Belum Banyak Dieksploitasi


Ketahanan pangan adalah tersedianya pangan yang cukup, merata dan terjangkau dan setiap orang mampu mengkonsumsi pangan yang aman dan bergizi sesuai pilihannya guna menjalani kehidupan sehat dan produktif. Salah satu kebijakan ketahanan pangan adalah penganekaragaman konsumsi pangan.
Tanaman uwi-uwian (Dioscorea) merupakan tanaman sumber karbohidrat dan sudah dikenal lama penduduk Indonesia, namun terdesak oleh komoditas pangan yang bernilai ekonomis.  Uwi-uwian (Dioscorea) secara alami bersifat toleran naungan dan kekeringan, hidup merambat dan menghasilkan umbi di dalam tanah. Sebagai bahan pangan tradisional, uwi-uwian juga potensial sebagai bahan pangan fungsional. Umbi Dioscorea mengandung lendir kental yang terdiri dari glikoprotein dan polisakarida larut air. Glikoprotein dan polisakarida merupakan bahan bioaktif yang berfungsi sebagai serat pangan larut air dan bersifat hidrokoloid yang bermanfaat untuk menurunkan kadar glukosa darah dan kadar total kolesterol, terutama kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein).

Jenis uwi yang masih terdapat di pasar lokal, khususnya di Pulau Jawa adalah gadung, gembili dan uwi dengan nama daerah yang terkadang sama namun jenisnya berbeda.  Gadung biasanya dipasarkan dalam bentuk keripik, sedangkan uwi dan gembili dipasarkan dalam bentuk umbi segar. Hingga tahun 1980-an uwi-uwian masih menjadi cadangan pangan penting pada musim paceklik (krisis pangan). Dengan kemajuan ekonomi,  sebagian besar masyarakat beralih ke nasi, dan uwi-uwian jarang dikonsumsi, kecuali kripik gadung masih dijumpai di pasar. Tersingkirnya tanaman uwi-uwian akan diikuti oleh musnahnya gen-gen berguna yang terkandung di dalamnya. Karenanya, upaya konservasi tanaman uwi-uwian melalui kegiatan koleksi, diteruskan dengan karakterisasi dan penelitian lainnya terutama pengembangan produk. Dari tepung uwi-uwian dapat dibuat aneka produk pangan “modern” sehingga secara potensial dapat  dikembangkan dalam industri pedesaan. Tanaman uwi-uwian dapat ditanam di pekarangan guna menopang kebutuhan pengembangan produk di pedesaan.
Koleksi plasma nutfah uwi-uwian di Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian sebanyak 64 aksesi menunjukkan adanya  keragaman bentuk daun, bentuk ujung daun, warna daun, warna tulang daun, warna tangkai daun, warna tepi daun, bulu pada daun, dan permukaan daun. Dari karakteristik batang, daun, dan umbi teridentifikasi bahwa koleksi  terdiri dari Dioscorea esculenta, Dioscorea alata, dan Disoscorea hispida. Selain itu, terdapat pula Dioscorea bulbifera, Dioscorea pentaphylla, dan Dioscorea nummularia. Keragaman uwi-uwian tersebut terlihat pada arah lilitan batang (searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam), batang ada yang berduri dan tidak berduri, bentuk dan ukuran daun beragam, serta ada tidaknya buah di atas (aerial bulbil). LitbangDeptan




Ditemukan Mikroba “Khamir Gembul” yang Berpotensi Produksi Biodiesel


Dari Kerjasama penelitian antara Badan Litbang Kehutanan (Laboratorium Mikrobiologi Hutan), LIPI (Mikrobiologi) dengan Universitas California Davis, Amerika Serikat telah ditemukan “khamir gembul” yang berpotensi untuk memproduksi biodiesel.
mikrobaKawasan Pegunungan Mekongga dan Hutan Lindung Papalia di Sulawesi Tenggara adalah tempat ditemukannya “khamir gembul”. Kawasan hutan ini menurut Ir. Adi Susmianto, M.Sc., Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi (Puskonser), Badan Litbang Kehutanan, banyak menyimpan potensi yang sangat luar biasa. Potensi mikrobanya sangat berlimpah untuk produksi bioenergi yang berkelanjutan.
Semakin menipisnya cadangan petroleum diesel telah mendorong banyak penelitian dibidang energi terbarukan. Produksi biodiesel yang berasal dari biji-bijian tanaman, seperti canola, bunga matahari, kedelai dan kelapa sawit misalnya, terus meningkat dari tahun ke tahun.
Untuk memenuhi kebutuhan diesel dunia, dalam laporannya Atabani dkk. menyatakan bahwa produksi biodiesel dunia dari biji bijian ini meningkat dari 15.000 barel perhari di tahun 2000 menjadi 289.000 di tahun 2008. Namun, produksi biodiesel dengan menggunakan bahan makanan menjadikan harga bahan makanan meningkat akibat tingkat kebutuhan yang semakin tinggi.
Konflik antara prioritas makanan vs diesel telah menjadi debat publik yang marak hingga saat ini. Untuk mengatasi konflik kebutuhan ini, maka alternatif pengembangan produksi biodiesel yang berasal dari tanaman non-pangan juga telah dilakukan menggunakan jatropha, jojoba, dan minyak bekas.

Namun demikian produksi biodiesel dari bahan non-pangan ini belum bisa memenuhi kebutuhan global akan diesel. Kebutuhan inilah yang mendasari penelitian potensi produksi biodiesel dari khamir di bawah kerjasama penelitian ICBG (International Cooperative Biodiversity Group) antara Indonesia dan Amerika Serikat yang didanai oleh NIH (National Institute of Health) dan dipimpin oleh Dr. Kyria Boundy-Mills, Universitas California, Davis, Amerika Serikat.
Penggunaan khamir untuk produksi biodiesel tidak akan berkompetisi dengan bahan pangan dan selain itu komposisi lemak khamir serupa dengan biji-bijian tanaman. Khamir atau yeast yang digunakan dalam penelitian ini diisolasi dari perut larva serangga, jamur hutan, batang pohon, serasah dan tanah hutan di kawasan Mekongga dan Hutan Lindung Papalia, Sulawesi Tenggara, Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan asam oleat mendominasi komposisi asam lemak khamir. Asam oleat didapatkan melalui proses yang dinamakan transesterifikasi, serupa dengan proses yag dilakukan untuk mengkonversi minyak nabati. Asam oleat yang merupakan asam lemak tak jenuh dapat mencegah terjadinya kristalisasi biodiesel pada suhu rendah dan merupakan salah satu properti penting untuk peracikan biodiesel.
Hasil seleksi terhadap khamir potensial ini juga telah menemukan jenis-jenis khamir baru yang belum pernah dilaporkan sebelumnya sebagai sumber biodiesel. Penelitian potensi khamir ini masih terus berlanjut hingga saat ini, termasuk penelitian pemanfaatan limbah pertanian/hutan sebagai baku media tumbuh khamir dan teknik ekstraksi minyak yang lebih efisien, demikian penjelasan Dr. Irnayuli R. Sitepu, peneliti Badan Litbang Kehutanan yang sekarang sedang melaksanakan program postdoctoral di Universitas California, Davis, Amerika Serikat. 
Komersialisasi khamir maupun produk biodiesel dapat menjadi sumber pemasukan devisa negara, dengan mengindahkan aturan-aturan yang tertera dalam Protokol Nagoya 2010 tentang Access dan Benefit Sharing.  Indonesia diharapkan dapat meratifikasi protokol tersebut, dengan syarat harus menyediakan database keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh Indonesia, dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup adalah focal point Indonesia. Ratifikasi ini dapat mencegah terjadinya pencurian mikroba hutan tropis yang dilakukan oleh peneliti-peneliti asing.
Dengan demikian industri kesehatan maupun bioenergi berkelanjutan dari negara-negara maju dapat memanfaatkan “khamir gembul” dari hutan tropis Indonesia dengan membayar royalti sesuai dengan perjanjian international yang berlaku, demikian disampaikan Ir. Adi Susmianto,M.Sc., Kepala Pusat Litbang Konservasi dan Rehabilitasi disela-sela peringatan 100 tahun Badan Litbang Kehutanan di Kampus Gunung Batu, di Bogor, Kamis (7/3).
Badan Litbang Kehutanan yang kini berumur satu abad lebih memfokuskan riset pada pemanfaatan mikroba hutan sebagai unggulan risetnya. Badan Litbang Kehutanan berencana membangun Pusat Koleksi Mikroba Hutan Tropis (INTROF CC- Indonesian Tropical Forest Culture Collection) dengan tujuan pemanfaatan mikroba untuk menunjang industri makanan,kesehatan, lingkungan, dan energi. INTROF-CC berfokus pada koleksi mikroba asal hutan tropis dan tetap berafiliasi dan menjalin jejaring dengan Pusat Koleksi Mikroba LIPI di Cibinong, bernama INA-CC (Indonesia Culture Collection) dan koleksi mikroba lainnya di Indonesia.
Masa depan industri kehutanan diprediksi akan bertumpu pada pemanfaatan mikroba hutan sebagai sumber utama devisa negara, dan akan menggantikan industri kayu dari hutan alam yang dari tahun ke tahun produksinya menurun dan harganya sudah tidak kompetitif lagi.
Meskipun bangunan INTROF CC masih dalam bentuk masterplans dan miniatur gedung, tetapi INTROF CC telah banyak menghasilkan temuan-temuan mutakhir. LitbangKehutanan


Rasulullah Sang Social Entrepreneur


Headline
NABI Muhammad adalah sosok multi dimensi yang menjadi teladan untuk umat manusia. Ia menjadi pribadi paripurna yang segenap manusia dapat mencontoh perilakunya.
Dalam sejarah perjalanan hidupnya kita bisa mengambil pelajaran untuk perbaikan hidup kita. Dalam konteks kewirausahaan sosial, Rasulullah saw juga adalah seorang Social Entrepreneur.
Ketika Muhammad melihat keadaan sekelilingnya, beliau merasakan ada masalah di tengah masyarakatnya. Permasalahan itu melingkupi banyak segi kehidupan. Dari mulai kerusakan moral, perbudakan, hegemoni politik dan penguasaan ekonomi oleh segelintir anggota masyarakat, serta kesenjangan kaya dan miskin yang sangat melebar.
Penyebab utama banyaknya masalah yang terjadi di tengah-tengah masyarakatnya adalah terjadinya pemujaan manusia kepada manusia dan pemujaan manusia kepada benda (materi) yang melahirkan paganisme.

Ketika menyadari adanya permasalahan di tengah masyarakatnya, Muhammad berusaha menemukan jawaban atas masalah tersebut. Mulailah Muhammad berpikir keras dan merenung panjang. Saat jawaban itu belum ditemukan, Muhammad masih terus mencarinya, sampai akhirnya dia menyepi di Gua Hira.
Jawaban itu akhirnya ditemukan melalui datangnya wahyu dari Tuhan. Sebuah jawaban untuk mulai memberikan solusi atas keadaan yang dialami masyarakat di sekitarnya. Solusi ini merupakan sebuah inovasi baru dalam kehidupan masyarakatnya saat itu, sebuah inovasi yang terbimbing oleh petunjuk wahyu Tuhan.
Nabi muhammad kemudian mulai mengajak orang-orang di sekelilingnya untuk menempuh perubahan. Nabi Muhammad mengajak orang-orang untuk melakukan perbaikan kehidupan. Siang dan malam tiada henti Nabi Muhammad melakukan aktivitas untuk mengajak masyarakatnya.
Sedikit demi sedikit masyarakat mulai tertarik dengan ajakan dari Nabi Muhammad. Ada harapan keindahan kehidupan baru yang dibawakan oleh Nabi Muhammad. Tentu saja tidak sedikit di antara anggota masyarakat yang menolak ajakan Nabi Muhammad, bahkan ada yang menentang dan merintanginya.
Untuk melakukan perubahan di masyarakat tersebut, Nabi Muhammad harus mengorganisasikan aktivitasnya secara baik. Nabi Muhammad harus memobilisasi sumber daya untuk mendukung aktivitas perubahan yang sedang dilakukan.
Nabi Muhammad sangat sadar bahwa sebuah tujuan mulia tidak akan mampu dicapai tanpa pengorganisasian dan mobilisasi sumber daya yang unggul. Pengelolaan sumber daya ini meliputi pengelolaan dana, aset non finansial, sumber daya manusia, juga termasuk pengelolaan sumber daya alam. Bergabunglah berbagai kecakapan sumber daya manusia dalam barisan perbaikan keadaan masyarakat.
Melalui kesungguhan perjuangan yang luar biasa, dibarengi dengan kepiawaian pengelolaan aktivitas yang unggul, serta kepemimpinan yang mempesonakan, dampak perubahan yang dihasilkan oleh Nabi Muhammad mulai terasa.
Jumlah orang-orang yang mengikuti langkah Nabi Muhammad semakin banyak. Dukungan sumber daya semakin besar, sebagian pelaku bisnis juga telah menyumbangkan kekayaan dan keuntungan usahanya untuk mendukung gerakan perbaikan kehidupan yang dipimpin oleh Nabi Muhammad. Masyarakat semakin tercerahkan dan mulai meninggalkan aneka masalah yang dulu menggelayuti mereka.
Bahkan dampak perubahan yang dibawakan oleh Nabi Muhammad bukan lagi dalam level kelompok masyarakat atau komunitas, tapi telah sampai pada lingkup bangsa dan negara.
Gerakan perbaikan masyarakat ini telah menyebar melewati batas negara dan jazirah, sampai menyebar ke seluruh penjuru dunia. Nabi Muhammad saw telah sukses melakukan perbaikan masyarakat, sehingga gemanya seakan mengguncang setiap sudut muka bumi. Vivanews

Akar Perang Sulu-Malaysia




VIVAnews –Raungan pesawat tempur terdengar di langit Sabah, Malaysia, Selasa 5 Maret 2013. Terdengar suara mendesing sebelum gelegar bom menggetarkan tanah di Desa Tanjung Labian, Lahad Datu, Sabah. Kengerian mulai menyergap warga setempat.  Di kejauhan, ada suara truk militer menderum melintasi Tanjung Labian menuju Tanduo.
Sekitar setengah jam, Desa Tanduo, 7 kilometer dari Tanjung Labian, diharubiru ledakan bom. Lalu senyap sebentar, sebelum “rat-tat-tat -tat” suara rentetan senapan riuh bersahutan. Rupanya, ratusan serdadu Malaysia menyisir Tanduo yang membentang di pesisir timur Sabah itu. Mereka mencari para militan dari Kesultanan Sulu, Filipina, yang sudah dua pekan menguasai kampung itu.
"Setelah serangan pertama, saya menegaskan para penyusup itu harus menyerah dan jika mereka menolak, maka aparat akan bertindak tegas," kata Perdana Menteri Malaysia M Najib Razak menjelaskan “serangan fajar” itu. “Pemerintah harus mengambil tindakan menegakkan marwah dan kedaulatan.”

Diduga ada 180 orang Sulu di Tanduo.  Di bawah pimpinan Putra Mahkota Sulu Raja Muda Agbimuddin Kiram, mereka menduduki sejumlah kawasan di Lahad Datu, Sabah. Mereka menyatakan Sabah milik Kerajaan Sulu, dan meminta Malaysia menambah bayaran atas “rental” Sabah.
"Ini adalah waktunya,” kata Kiram. “Kami akan tetap bertempur demi hak-hak kami. Mereka tidak bisa menakut-nakuti kami karena kami bertarung demi hak Bangsa Sulu, dan Bangsa Filipina secara umum. Itu jika pemerintah Filipina masih menganggap kami orang Filipina," kata Kiram kepada radio dzMM.

Dan jawaban Kuala Lumpur adalah aksi polisionil yang dilancarkan Selasa pagi itu. Bagi Malaysia, Sabah adalah wilayah kedaulatannya. Rabu, keesokan harinya, puluhan mayat ditemukan bergelimpangan. Malaysia mengklaim, 31 militan Sulu dan 8 polisi Malaysia tewas dalam serangan belasan jam itu.
Kekuatan Sulu habis?  Tidak juga. Kepala Kepolisian Malaysia Ismail Omar menyatakan, sampai Kamis 7 Maret, polisi masih memburu para militan Sulu. “Kami menyudutkan mereka di dua kampung,” katanya.
 “Sewa” atau “Penyerahan”?
Sekitar tahun 1390, seorang perantau Minangkabau bernama Raja Baginda mendarat di Buansa, yang kini terletak di dekat Jolo, Ibukota Provinsi Sulu. Menurut MC Halili, dalam buku “Philippine History” edisi 2004, orang-orang Raja Baginda mudah menaklukkan suku setempat karena memiliki senjata api, sesuatu yang baru di negeri itu. Raja Baginda lalu giat mengislamkan penduduk, dan menjadi penguasade facto wilayah itu.
Pada 1450, Syarif Al Hasyim atau lebih dikenal sebagai Sayid Abu Bakar, seorang ulama Arab, tiba pula di Buansa setelah bertolak dari Johor, semenanjung Malaysia. Sayid Abu Bakar  lalu menikahi Paramisuli, putri Raja Baginda. Setelah ayah mertuanya meninggal, Sayid Abu Bakar lalu meresmikan pemerintahan Kesultanan yang meniru model kekhalifahan di Arab.
Keturunan Sayid Abu Bakar inilah yang menjadi sultan-sultan Sulu sampai hari ini.
Abu Bakar juga membentuk tentara yang terdiri dari warga Sulu asli yakni Tausug. Dengan gelar “Paduka Mahasari Maulana al-Sultan Sharif-ul-H?shim”, dia merapatkan kekuasaan Kesultanan Sulu, meliputi wilayah maritim. Sulu pun berkembang menjadi kekuatan maritim terbesar di kawasan.
Kolumnis Rita Linda V. Jimeno, seperti dimuat oleh Manila Standard Today, Senin 18 Februari 2013, menuliskan antara 1473 hingga 1658, Sabah yang dahulunya dikenal sebagai Borneo Utara adalah wilayah Kesultanan Brunei. Namun pada 1658, Sultan Brunei memberikan wilayah ini kepada Sultan Sulu sebagai balas jasa bagi Sultan Sulu yang membantu meredam perang sipil di Kesultanan Brunei.

Pada 1761, Alexander Dalrymple, seorang pejabat Bristish East India Company, melakukan perjanjian dengan Sultan Sulu menyewa Sabah sebagai pos perdagangan Inggris. Kesepakatan sewa-menyewa itu termasuk penyediaan tentara oleh Kesultanan Sulu untuk mengusir Spanyol. Sementara pantai barat Borneo Utara (Serawak sekarang) diserahkan oleh Sultan Brunei ke Inggris beberapa tahun kemudian.
Tahun 1878, petualang Austria bernama Baron de Overbeck yang melihat Kesultanan Sulu sedang kepayahan menghadapi kekuatan kolonial Spanyol membujuk Sultan Sulu menyewakan Borneo Utara yakni Sabah dengan bayaran (yang diistilahkan Sultan Sulu sebagai “Padjack”) per tahun sebesar 5.000 dolar Malaya, atau sekitar 1.600 dolar Amerika Serikat saat itu. Dan Sultan Sulu yang sedang butuh dana untuk berperang pun mengiyakan.
Namun, alih-alih memakai sendiri izin “sewa” lahan, Overbeck menjual kembali “hak” itu kepada seorang pedagang Inggris, Alfred Dent. Dent kemudian mengelola Sabah di bawah bendera British North Borneo Company.
Kerajaan Inggris lalu memberi status Piagam Kerajaan untuk Sabah. Tapi belakangan Spanyol yang menjajah Sulu, dan Belanda yang sedang menjajah sebagian besar Kalimantan memprotes. Bekalangan, kata Senator Filipina Jovito R. Salonga dalam pidatonya di Senat Filipina pada 30 Maret 1963, Inggris mengklarifikasinya dengan menyatakan “Kedaulatan tetap pada Sultan Sulu” dan perusahaan Dent itu hanya otoritas pengelola.
Namun pada 1885, Inggris, Spanyol, dan Jerman, menandatangani Protokol Madrid yang mengakui kedaulatan Spanyol di Kepulauan Sulu. Pengakuan ini ditukar dengan pelepasan Spanyol atas segala klaimnya di Borneo Utara atau Sabah untuk mendukung Inggris. Pada 1888, Sabah resmi menjadi protektorat Inggris--yang kemudian menduduki Malaysia sebagai jajahan.
10 Juli 1946, enam hari setelah kemerdekaan Filipina, British North Borneo Company mengalihkan semua hak dan kewajibannya pada Kerajaan Inggris. Di masa Presiden Filipina Diosdado Macapagal, tahun 1962, sebelum Malaysia terbentuk, Filipina pun mengajukan klaim atas Sabah.
 “Pendirian kita, Overbeck dan Dent, bukan entitas kedaulatan atau mewakili kedaulatan tertentu, tidak bisa dan tidak menguasai atau berdaulat atas Borneo Utara,” kata Salonga dalam pidato bersejarahnya yang dilansir ulang oleh Inquirer Global Nation pada 4 Maret 2013.
Sebenarnya Inggris pun berniat mengembalikan Sabah ke Kesultanan Sulu. Untuk proses itu, dilakukanlah pemungutan suara, menentukan apakah rakyat Sabah memilih bergabung dengan Federasi Malaysia, atau kembali ke Kesultanan Sulu. Hasilnya, rakyat Sabah lebih memilih Malaysia daripada Sulu. 16 September 1963, Sabah bersatu dengan Malaysia, Sarawak, dan Singapura, membentuk  Federasi Malaysia merdeka.
Malaysia merdeka, sewa Sabah dialihkan dari pemerintah Inggris ke Malaysia. Tahun 1962, Kesultanan Sulu memberikan mandat pada Presiden Filipina Diosdado Macapagal untuk melakukan negosiasi terkait wilayah Sabah yang mereka miliki. Sejak saat itu disepakati, Kuala Lumpur harus membayar sewa tahunan sebesar 5.300 ringgit atau setara 69.700 peso kepada pewaris tahta Kesultanan Sulu.
Juru bicara Kesultanan Sulu, Abraham Idjiran, menyatakan, sampai tahun 2002, Malaysia membayar 73,040.77 peso (Rp17,4 juta) kepada Sultan Sulu Jamalul Kiram III.
"Ini adalah cek yang dibayarkan oleh Kedutaan Besar Malaysia di Filipina. Nilainya setara 69.700 peso, untuk wilayah seluas 77.699 kilometer persegi," kata Idjirani seperti dikutip ABC CBN News, Kamis 21 Februari 2013. “Ini menunjukkan bahwa secara historis dan hukum kami memiliki wilayah itu," ujar Idjirani. (Baca juga latar politik konflik ini di Bagian 3: Cinta dan Benci di Sulu)
Namun, jika Sulu menganggap itu uang pajak, Malaysia menganggap itu pembayaran atas penyerahan kedaulatan. Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Seri Anifah Aman menolak klaim pembayaran uang setiap tahun kepada pewaris Sultan Sulu sebagai uang sewa wilayah Sabah. Uang itu dibayarkan untuk penyerahan Sabah.

Menurut Anifah, perjanjian antara Alfred Dent dan Baron von Overbeckn dari the British North Borneo Company dengan Sultan Sulu yang dibuat pada 1878 menyatakan Sultan Sulu menyerahkan wilayah Kalimantan Utara secara permanen.

Dia menambahkan, Sabah telah diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai bagian dari Malaysia. Kata Anifah, dia dan Menteri Luar Negeri Filipina Albert del Rosario bingung mengapa Kesultanan Sulu mengklaim Sabah saat kedua negara tengah menghadapi pemilihan umum.

Upaya damai
Setelah digempur habis-habisan dengan pesawat udara, Kesultanan Sulu mengumumkan gencatan senjata sepihak terhadap tentara keamanan Malaysia. Sultan Jamalul Kiram III meminta para pengikutnya yang masih bertahan di Sabah untuk tidak lagi menyerang tentara keamanan Malaysia.
Namun, niat baik Kesultanan Sulu itu ditolak mentah-mentah oleh pihak keamanan Malaysia. Pernyataan itu terungkap dalam akun Twitter milik Menteri Pertahanan Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi, sebagaimana dikutip oleh laman GMA Network.
Ahmad menegaskan Malaysia tidak akan melakukan gencatan senjata kecuali pihak tentara Kesultanan Sulu menyerah tanpa syarat kepada Malaysia. "Demi kepentingan seluruh warga Sabah dan rakyat Malaysia, habisi dulu seluruh tentara militan," kata Hamidi.
Sejak Kamis itu pula, Pemerintah Malaysia menyatakan kawasan di sekitar operasi militer itu sebagai Kawasan Keamanan Khusus. Lima batalyon polisi dan tentara ditempatkan di sana.
Presiden Benigno Aquino juga meminta para militan Sulu di Sabah untuk menyerah. “Langkah kalian salah. Yang tepat dan memang, paling benar kalian lakukan adalah menyerah,” kata Aquino  Vivanews