Senin, 31 Oktober 2016

Saadudin dan Ahmad Dhani mendapat Nomor urut Dua dalam Pilkada Kabupaten Bekasi tahun 2017-2021

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menetapkan nomor urut pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati peserta Pilkada 2017 di Hotel Sahid, Cikarang Selatan, Selasa (25/10).
"Nomor urut ini mulai berlaku sejak ditetapkan hari ini, dan dicantumkan di setiap kegiatan tahapan Pilkada," kata Ketua KPU Kabupaten Bekasi, Idham Holik, Selasa (25/10).

Hadir dalam penetapan nomor urut tersebut kelima pasangan calon bupati dan wakil bupati Bekasi serta perwakilan tim sukses para pasangan calon.
"Kami mendapat nomor urut dua, melambangkan keserasian antara Ahmad Dhani dengan Sa'duddin," ujar calon Bupati Bekasi, Sa'duddin, usai penetapan nomor urut.

Dia menjelaskan, keserasian itu terlihat dari target pemilih Ahmad Dhani yang mewakili generasi muda sedangkan target pemilih Sa'duddin mewakili generasi tua dan ulama. "Ahmad Dhani yang mewakili generasi muda dan musisi diserasikan dengan target pemilih Sa'duddin yang mewakili generasi tua," kata Sa'duddin.
Hal senada diungkapkan, Ahmad Dhani. Ia mengatakan nomor urut dua sebagai simbol kemenangan. "Nomor urut 2 melambangkan victory," sambung Ahmad Dhani.
dikesempatan lain ahmad dhani berujar, "Di usia saya, 44 tahun, sudah waktunya ada keinginan untuk berbakti kepada masyarakat. Lalu Tuhan, mengirimkan ustad Sa'duddin. Insya allah, saya sangat ingin bekerja melayani masyarakat," kata Dhani di Kantor KPUD Bekasi, Jumat (23/9/2016).
"Puluhan tahun saya di dunia entertainment. Di sisa hidup saya yang tinggal sedikit lagi, sudah saatnya saya membangun masyarakat Bekasi yang lebih baik," lanjut dia.
Sementara Sa'ddudin mengatakan ingin kembali maju di Pilkada Bekasi karena ingin menyelesaikan sejumlah persoalan yang pernah ditangani saat menjabat sebagai bupati Bekasi 2007-2012.

Opini Kita : Menemukan Akar Sejarah PKS: Mengenang KH Ruslan Effendi

KH Ruslan Effendi
Di tengah keriuhan politik lokal dan nasional, keluarga besar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berduka atas kepergian KH Ruslan Effendi (68 tahun). Perintis dakwah yang sezaman dengan allahuyarham KH Rahmat Abdullah itu wafat sebagai seorang da’i, bukan politisi, dan berwasiat untuk dimakamkan di sisi sahabatnya di Taman Pemakaman Iqra, Pondok Gede.
  Ustadz Lani, demikian panggilan akrabnya, sebenarnya tak ingin disebut Kiai. Bukan karena tak mengelola pesantren, melainkan karena ingin dekat dengan semua kawan dakwahnya. Tak hendak membangun jarak berdasarkan senioritas dalam pergerakan. Karena itulah, anggota Dewan Syariah di Majelis Zikir Az-Zikra (pimpinan M. Arifin Ilham) itu biasa mengikuti mukhayam (perkemahan dakwah) tanpa fasilitas khusus atau ikut berjalan kaki dalam demonstrasi di panas terik matahari. Bahkan, Ustadz Lani kerap membina anak-anak Taman Pendidikan Al-Qur’an di masjid dekat rumahnya dan mengisi majelis taklim Riyadhus Shalihin.


Ust Lani dan Arifin Ilham
Akan halnya panggilan ‘Ustadz’ telanjur menjadi cap generik bagi kader PKS di tengah masyarakat, seolah-olah semua anggota PKS memiliki kapasitas mengajar ilmu keislaman. Semoga itu pertanda positif akan kehadiran sebuah entitas politik yang membawa misi dakwah, meskipun ada yang sinis, betapa PKS mengeksploitasi atau mempolitisasi dakwah Islam. Bang Lani, begitu jamaahnya lebih suka menyapa, seakan membantah semua anggapan itu. Kader PKS tak pernah merasa diri pantas disebut ‘Ustadz’ karena harus terus belajar, mengejar ilmu dan kearifan hidup. Anggota PKS juga tak berniat mempolitisasi dakwah, menjadikan dakwah sebagai alat untuk mencapai kekuasaan politik, tetapi hanya ingin memperbaiki kondisi masyarakat, salah satunya lewat jalur politik. Jalur lain, sosial-budaya dan pemberdayaan ekonomi juga dilakoni kader PKS, tapi jarang disorot publik.
Bang Lani adalah sosok yang tepat untuk menggambarkan jati diri PKS yang terus berproses (in making), menemukan akar pemikiran dan perjuangan di kancah publik. Selama ini orang memandang PKS (didahului oleh Partai Keadilan/PK) sebagai aktor baru yang lahir pasca Reformasi 1998. Secara teoretik, PK/PKS dikategorikan produk Muslim-urban, dan lebih khusus lagi, berbasis kalangan muda terpelajar. Kaum kiri di Indonesia acap mengkritik, eksponen PKS sebagai anak kandung Orde Baru dan mencuri peluang politik yang terbuka saat runtuhnya rezim Soeharto. Kritik yang terlalu menggampangkan masalah dan memandang perubahan sejarah modern Indonesia hanya didominasi satu pihak.
Bang Lani dan juga sahabatnya, Rahmat Abdullah, adalah contoh paling nyata bahwa PKS benar-benar anak kandung sejarah dan budaya Indonesia. Sebagian orang ada yang berteori, bahwa PKS merupakan produk ideologi politik Timur Tengah yang ditransmisi ke Indonesia melalui gerakan transnasional (lihat M. Imdadun Rahmat, 2008). Ada lagi, pengamat asing yang berteori, PKS dan partai-partai Islam segaris dengan gerakan radikal dan kelompok teroris (Zachary Abuza, 2007). Teori itu tak berdasar dan dilupakan orang, tapi sesekali muncul mengganggu persepsi publik pada momen pemilu atau pilkada.
Ust Lani dan Ust Rahmat
Kader PKS sendiri tak begitu peduli dengan berbagai tudingan aneh, tapi masih kesulitan untuk berkomunikasi dengan publik yang majemuk. Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) PKS, Suharna Surapranata adalah salah seorang tokoh perintis yang paling serius untuk mencari: jangkar sejarah PKS dalam medan amal perjuangan Indonesia. Untuk itu, Kang Harna merumuskan paradigma dakwah PKS sebagai obyektivikasi nilai-nilai universal Islam dalam kerangka transformasi bangsa. Kang Harna yang low profile itu adalah aktivis Masjid Kampus ARH Universitas Indonesia era 1970-an, juniornya Bang Imaduddin Abdulrahim (dari Masjid Salman ITB). Suharna tidak hanya berteori tentang relevansi gerakan Islam dalam dinamika Indonesia kontemporer, melainkan berkontribusi langsung saat menjabat Menteri Negara Riset dan Teknologi (2009-2011) dengan merancang Sistem Inovasi Nasional dan blue print pengembangan SDM sebagai pengungkit daya saing nasional. Kontribusi kader PKS dalam bidang pemikiran kenegaraan dan reformasi birokrasi masih kurang dielaborasi pengamat.
Kepergian para perintis seperti Bang Lani, Rahmat Abdullah, KH Acep Abdul Syukur, Makmur Hasanuddin dan lain-lain mengingatkan kader PKS untuk mewariskan tongkat estafeta perjuangan kepada generasi baru yang mungkin tak sempat mengenal dakwah lebih mendalam. Sebagian akar sejarah PKS dapat ditelusuri dari jejak Bang Lani dan Rahmat Abdullah yang tergolong murid KH Abdullah Syafi’i (tokoh legendaris Betawi, pimpinan Ponpes As-Syafi’iyah). Jika Bang Lani merefleksikan kemurnian dan ketegasan aqidah, maka Ustadz Rahmat (dijuluki ‘Sang Murabbi’) memancarkan kepekaan moral dan seni-budaya, aspek yang sering diabaikan dalam potret gerakan Islam kontemporer.
Tokoh yang masih hidup dari angkatan tersebut adalah KH Abdul Hasib (pendiri Ma’had al-Hikmah Mampang, Jakarta Selatan) dan Abdi Sumaithi alias Abu Ridha (kader senior Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia). Dari susunan pendiri PK (20 Juli 1998, berjumlah 52 orang) dan PKS (20 April 2002, berjumlah 50 orang), kita melihat perbauran kelompok tradisional dan modernis Muslim. Bisa dipahami, kesulitan PKS untuk mengidentifikasi diri dalam konteks budaya-politik Indonesia, karena mereka adalah generasi pelintas batas. Karena itu, terlalu jauh simplifikasi yang menyebut PKS dibentuk oleh alumni Timur Tengah atau intelektual produk Barat. Apalagi, bila diselingi insinuasi bahwa PKS merupakan rekayasa intelijen pasca Orde Baru untuk mengisi kekosongan politik Islam di kalangan generasi muda. Semua asumsi miring itu terbantahkan dalam praktek, motifnya hanya stigmatisasi generasi reformasi.
Akar sejarah PKS sudah sangat jelas memiliki basis budaya lokal dan nasional yang kuat, meskipun terbuka dengan inspirasi gerakan Islam global (Yon Machmudi, 2005). Reformasi 1998 membuka momen transformasi dari rezim otoriterian menuju demokrasi dengan sekat-sekat primordial yang mulai mencair, demikian pula batas-batas politik antar bangsa. Semua unsur aliran dan organisasi arus utama Islam bisa ditemukan dalam tubuh PKS. Disamping tokoh-tokoh yang sudah disebutkan di atas, ada Acep Abdul Syukur dari Mathlaul Anwar (Banten), Makmur Hasanuddin (Persatuan Islam), atau Muslih Abdul Karim (alumni Ponpes Langitan/Nahdlatul Ulama).
Tokoh sentral Hilmi Aminuddin dan Salim Segaf al-Jufri memang alumni Timur Tengah, namun memiliki akar budaya Sunda dan Sulawesi, bahkan Salim Segaf dikenal sebagai cucu pendiri Al-Khairat yang memiliki jaringan luas di Indonesia Timur. Dari kalangan lebih muda ada Hidayat Nur Wahid (Muhammadiyah), Sunmanjaya Rukmandis (alumni HMI), Mutammimul Ula (pengurus PB PII di masa Orde Baru berkuasa), Ahmad Heriyawan (Persatuan Ummat Islam, sekarang menjabat Ketua Dewan Syura PUI) dan Nabiel Musawa (setelah mundur dari kancah politik, sepenuhnya mengabdikan diri dalam Majelis Rasulullah).
Upaya menemukan akar sejarah dengan menelusuri saksi-saksi hidup dalam perjalanan dakwah merupakan langkah yang lebih produktif, disamping menginisiasi respon simbolik. Kader PKS generasi baru telah menggelar lomba baca kitab kuning (beraksara Arab gundul), memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw dengan membaca kitab Simthud Durar, mengadakan sarasehan wayang dalam perspektif dakwah, dan berbagai kegiatan sosial-budaya di daerah masing-masing. Langkah simpatik pendekatan publik itu akan lebih lengkap dengan pemahaman sejarah yang komprehensif.
Selamat jalan Bang Lani, kepergian Abangda mengingatkan ada banyak celah yang harus diisi dalam rangkaian mozaik dakwah. Semoga generasi muda pergerakan Islam menyadari tugas sejarah mereka untuk menyempurnakan mozaik itu, tentu saja berdasarkan realitas dan tantangan aktual yang dihadapi.
Ditulis oleh Sapto Waluyo – Direktur Eksekutif Center for Indonesian Reform

Ketekunan Memelihara Lebah Madu Jawa yang berbuah manis

Ribuan lebah memenuhi pekarangan rumah Sri Mardiyati di Dukuh Karangbulu, Desa Mudal, Boyolali Kota, 

Lebah-lebah itu mengeluarkan suara berdenging. Ada yang berkerumun di pohon-pohon, di rumah-rumahan dari papan kayu, ada pula yang bersembunyi di balik batang kelapa tua.

Menariknya, lebah-lebah itu tak satu pun yang mengganggu penghuninya, apalagi tetangganya. Sebaliknya, binatang kelompok serangga ini memberikan keuntungan yang tak sedikit bagi Sri Mardiyati karena menghasilkan madu super setiap harinya.
“Setiap pekan, madu-madu lebah ini saya ambil. Sebulan kadang bisa 2 kg. Kadang bisa 5 kg juga,” ujar Sri Mardiyati saat berbincang denganSolopos.com di rumahnya, Minggu.
Lebah yang dipelihara Sri Mardiyati merupakan jenis Jawa. Madu dari lebah jenis ini tergolong langka. Harganya tiga kali lipat dibandingkan madu lebah jenis Australia atau madu lain yang dijual pada umumnya.
Selain rasa madunya yang jauh lebih menggigit, khasiat madu lebah Jawa juga langsung bisa dirasakan di tubuh. Solopos.com sempat mencicipi madu langsung dari hasil panen. Tak berapa lama langsung keluar keringat di sekujur tubuh.
“Itu pertanda toksin-toksin di tubuh dikeluarkan,” ujar Sri.
Keistimewaan inilah yang membuat madu lebah Jawa diburu pejabat dan orang-orang penting. Mereka antara lain pejabat di Akademi Militer (Akmil), tamu negara, hingga pejabat tinggi Keraton Kasunanan Surakarta.
Sri tak pernah dan tak mau memasang harga madu lebah Jawanya. Baginya lebah itu adalah amanat Tuhan yang harus ia rawat di pekarangan rumahnya.
“Terserah mereka mau kasih berapa. Hla wong madu ini titipan Gusti Allah,” jawab dia.
Pangageng Keraton Surakarta, K.P. Eddy Wirabhumi, mengaku sejak lama mengonsumsi madu lebah Jawa yang dilestarikan Sri. Menurut Eddy, orang yang melestarikan lebah Jawa sama dengan mengamalkan falsafah hidup Jawa yang sangat dalam.
“Lebah Jawa ini kan tak mau tinggal di lingkungan yang penghuninya serakah, tamak, dan tergesa-gesa. Makanya, kalau tak memahami falsafah Jawa, sulit melestarikan lebah Jawa,” ujar suami Gusti Moeng, pengageng Sasana Wilapa Keraton.
Sri sama sekali tak menyangka pekarangan rumahnya bakal menjadi istana bagi ribuan lebah Jawa. Padahal, saat ini orang yang mau melestarikan lebah Jawa sangat sedikit, bisa dihitung dengan jari.
Selain mudah pergi dan susah diatur, lebah Jawa tergolong jenis binatang yang cukup “misterius”. “Kenapa saya sebut misterius? Sebab jika penghuninya mengejar keuntungan semata dengan memeras madunya, lebah ini akan kabur,” kata guru Pramuka SMAN 2 Boyolali ini.
Perjalanan panjang Sri melestarikan lebah Jawa memang sulit diukur. Sri kerap mengunjungi kuburan-kuburan kuno dan angker demi berburu lebah Jawa.
Ia juga sering menelusuri gua-gua dan rumah-rumah tua yang menjadi tempat tinggal lebah Jawa. Lebah-lebah itu lantas diajak pindah ke pekarangan rumahnya.
“Harus pelan-pelan dan memakai hati. Kalau kita emosi dan marah, lebah Jawa ini tak akan bertahan lama dan segera pergi,” jelas dia. solopos

Menu Olahan dan Menara Jagung Pecahkan Rekor MURI

Dua rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sekaligus berhasil dipecahkan di Boyolali, Minggu (30/10). Yaitu, menu olahan serba jagung terbanyak dan menara jagung tertinggi.

Penyerahan penghargaan rekor MURI diserahkan langsung oleh Sri Widayati, perwakilan MURI kepada Wakil Bupati (Wabup) Boyolali, M Said Hidayat, serta Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BK3P) Boyolali, Juwaris.
Menurut Sri Widayati, dua rekor tersebut tercatat di MURI pada nomor rekor 7.688 dan 7.689. Saat ini, menara jagung setinggi 15 meter dengan diameter tiga meter, menjadi menara jagung tertinggi di Indonesia.
Selain itu, rekor jumlah masakan dari olahan jagung di Boyolali juga berhasil memecahkan rekor terbanyak, yakni mencapai 301 jenis masakan. Kedua rekor ini menyusul sejumlah rekor MURI lain yang berhasil dicatat di Boyolali.
“Rekor 301 menu olahan jagung serta menara jagung tertinggi resmi saya serahkan hari ini,” ungkap Sri.
Wabup Boyolali, M Said Hidayat menyatakan apresiasinya atas penghargaan MURI tersebut. Kedua rekor MURI ini akan menambah kebanggaan masyarakat Boyolali. Namun diharapkan, rekor MURI tak sebatas penghargaan semata.
“Ini harus terus dikembangkan, menu jagung bisa menjadi usaha kuliner khas Boyolali,” imbuhnya.
Bahkan, ke depan, masing-masing kecamatan didorong mengembangkan menu tersebut.
“Kami akan membangun pusat kuliner di masing-masing kecamatan supaya makanan berbahan jagung ini bisa terus dikembangkan dan dikenalkan ke masyarakat,” pungkas Sri.

Minggu, 30 Oktober 2016

Saat Jokowi kejar swasembada pangan, cangkul diimpor dari China

Bertepatan dengan Hari Pangan Se-dunia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Jokowi meninjau langsung lokasi panen raya padi di Desa Tanjungsari, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Dalam kesempatan ini, Jokowi mengatakan hasil produksi padi di Boyolali pada tahun 2016 meningkat tajam dibanding tahun 2015.
"Melihat hasil dari Inpari 32 yang biasanya kita rata-rata itu hanya 5 sampai 5,5 ton per hektar, Inpari 32 kini bisa sampai 10 sampai 11 ton. Artinya hampir 2 kali lipat hasil yang sudah dicoba di Boyolali ini," ungkap Jokowi saat memberikan keterangan pers, di Boyolali, Sabtu (29/10).

Meningkatnya hasil produksi ini, Jokowi memastikan stok beras nasional tersedia hingga Mei 2017 dan tidak akan ada impor. "Saya pastikan sampai akhir tahun tidak ada impor."
Menurut Jokowi, peningkatan hasil produksi di Boyolali disebabkan dua hal. "Karena memang, pertama tahun ini air melimpah. Kedua, penggunaan benih-benih unggul memberi hasil yang baik," jelasnya.
Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, persediaan atau stok beras pada September hingga Oktober 2016 mencapai 1,9 juta ton. Angka ini meningkat jauh dari tahun sebelumnya yakni 1,3 juta ton. "Artinya peningkatan memang sangat drastis sekali," ujar dia.
Kendati sudah mengalami perubahan signifikan dalam produksi, Jokowi mengaku belum berencana mengekspor padi. merdeka 
"Saya kira lebih baik kita memperbesar stok dulu baru kita berbicara ke arah ekspor. Meskipun ekspor untuk kualitas-kualitas saya kira sudah setiap tahun dimulai. Sejak tahun lalu," tuntasnya.
Tak hanya beras, Jokowi juga berambisi menghentikan impor jagung pada 2018 mendatang.

Rabu, 26 Oktober 2016

Tarian Turanggaseta di Boyolali Jadi Warisan Budaya Nasional

Penetapan tarian Turanggaseta oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menuai banyak aspirasi dari berbagai kalangan masyarakat Boyolali. Diharapkan, tarian yang berkembang di masyarakat lereng Gunung Merapi-Merbabu tersebut, menjadi ikon yang membanggakan Boyolali.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Boyolali, Agus Ali Rosidi mengatakan penetapan tersebut patut diapresiasi tinggi dan sangat membanggakan bagi masyarakat Boyolali. Menurut Agus, dengan penetapan sebagai warisan budaya, membuktikan bahwa potensi budaya lokal di Boyolali bisa diakui sebagai salah satu warisan budaya nasional. JS

Senin, 24 Oktober 2016

Dituntut 18 Bulan Penjara Kuasa Hukum Terdakwa Kasus Purnabakti menyatakan keberatan

Sembilan terdakwa kasus korupsi dana purnabakti DPRD Boyolali 1999-2004 dituntut pidana penjara satu tahun enam bulan dan denda Rp50 juta subsider tiga bulan penjara.

Selain itu, mereka juga wajib membayar uang pengganti dana-dana purnabakti yang belum dikembalikan ke negara. “Tuntutannya sama, pidana 18 bulan dan denda Rp50 juta subsider tiga bulan. Sedangkan nilai uang pengembaliannya berbeda-beda, masing-masing subsider tiga bulan penjara. Jika tidak bisa memenuhi kewajiban mengembalikan uang negara diganti pidana penjara 3 bulan,” kata Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Boyolali, Romlie Mukayatsyah, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (18/10/2016).

Sidang tuntutan terhadap sembilan terdakwa yakni Muh. Amin Wahyudi, Adha Nur Mujtahid, Sumarsono Hadi, Sriyadi, Sururi, Suwardi, Anshor Budiono, Syaifudin Aziz, dan Tjipto Haryono, dilaksanakan Senin (26/9/2016) lalu.
Mereka adalah anggota Panitia Anggaran (Panggar) DPRD Boyolali periode 1999-2004. Satu orang di antaranya, yakni Sriyadi, masih merupakan anggota aktif DPRD dari Fraksi Partai Golkar.
Mereka akan menghadapi sidang putusan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Semarang, Senin (31/10/2016). Dalam kasus ini mereka berperan memberikan persetujuan penetapan perubahan Perda No. 4 Tahun 2004 tentang Kedudukan Keuangan DPRD Boyolali khususnya mengatur tunjangan perbaikan penghasilan, tunjangan kesejahteraan, tunjangan purnabakti, tunjangan perjalanan dinas tetap, dan biaya penunjangan operasional pimpinan.
Kebijakan tersebut merugikan keuangan negara hingga Rp3,2 miliar. Para terdakwa dianggap melakukan perbuatan melawan hukum memperkaya diri sendiri dan mendapatkan sejumlah uang dari kebijakan yang mereka buat.
Tiga Tersangka
Selain sembilan terdakwa itu, saat ini masih ada tiga orang lagi yang berstatus tersangka atas kasus yang sama, yakni Wakil Ketua Panitia Rumah Tangga (PRT) DPRD Boyolali 1999-2004, Probo Suhartono (Beton), serta anggota PRT, Isa Ansori dan Fathoni.
“Untuk tiga tersangka ini masih dalam proses. Kami menunggu fakta hukum dan fakta persidangan atas perkara sembilan terdakwa ini. Setelah itu kami baru baru bisa menentukan sikap,” ujar Romlie.
Kuasa hukum terdakwa Syaifudin Aziz dan Sriyadi, Budi Sularyono, menilai jaksa terlalu memaksakan kehendak tanpa alasan hukum yang sah. “Sesuai tata tertib DPRD saat itu, yang menyusun perubahan perda kedudukan keuangan DPRD adalah panitia khusus. Sedangkan klien saya, Syaifudin Aziz bukan anggota pansus bukan pula panitia rumah tangga,” kata Budi.
Budi juga menyebut Syaifudin sudah tidak menjadi anggota Panggar saat peraturan itu disahkan. “Saat itu posisinya sudah digantikan Sarman Untung. Jadi dalam bahasa hukum ini adalah error in persona.”
Budi berharap kedua kliennya bisa lepas dari tuntutan hukum karena secara umum dalam kasus ini persoalannya tentang waktu. Jaksa mendasarkan kasus ini pada anggota Panggar DPRD yang menyusun perda tidak mengindahkan SE Mendagri No. 161 tanggal 29 Desember 2003.
Sedangkan perda disusun atau dirancang kali pertama oleh pansus dan panitia rumah tangga pada 19 November 2003. “Jadi saat itu tengah terjadi kekosongan dasar hukum, belum ada pedomannya. Kami yakin klien kami Syaifudin dan Sriyadi bisa lepas dari tuntutan.”

Mantan Komisioner KPK Bambang Widjojanto jadi Jubir Anies-Sandi

Bambang W. (kompas)
Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan membenarkan bahwa nama Bambang Widjojanto, mantan pimpinan KPK merupakan dewan pakar dan juru bicara tim pemenangan dari dirinya dan pasangan calon wakilnya, Sandiaga Uno.
Hal tersebut disampaikan Anies usai menghadiri rapat pleno penetapan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2017, di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (24/10).
"Apakah Mas Bambang Widjajanto akan menjadi juru bicara? Ya, Bambang Widjajanto adalah dewan pakar dan juru bicara tim pemenangan Anies-Sandi," ujar Anies.

Tidak hanya Bambang, tetapi komika sekaligus artis Panji Pragiwaksono juga disebutkannya telah menjadi juru bicara dari tim pemenangannya. Termasuk juga mantan komisioner KPK, Adnan Pandu Praja menjadi tim pakar dan juru bicara, sama halnya seperti Bambang.
"Dan ada beberapa nama lagi juru bicara lain, dari PKS dan Gerindra," katanya.
Sementara itu, calon wakil Anies, yakni Sandiaga Uno menyampaikan, pihaknya juga sudah mengundang aktris Olla Ramlan sebagai juru bicara yang akan fokus di grup pokok kerja untuk membicarakan ekonomi kreatif.
"Bagaimana bisa lebih ke depan menciptakan lapangan pekerjaan di Jakarta. Jadi ada beberapa nama yang bersedia bergabung tapi tidak dipajang sebagai kontes popularitas tapi menambah nilai dalam proses demokrasi," pungkasnya. beritasatu

Minggu, 23 Oktober 2016

Bank Mandiri Serahkan CSR di SMA Islam Sudirman 2 Boyolali

Bank Mandiri terus meningkatkan kepedulian terhadap Pendidikan bangsa ini melalui Program Bantuan Corporate Social Responsibility (CSR).


Kali ini Kamis (20/10/2016) CSR diberikan untuk SMA Islam Sudirman 2 Boyolali. Bantuan CSR tersebut secara resmi dibuka oleh Linda Permatasari selaku Area head Solo Bank Mandiri di SMA Sudirman 2 Boyolali.

“Bantuan yang kami berikan berupa komputer dan printer senilai seratus juta rupiah dan diharapkan dapat membantu dunia pendidikan melalui kegiatan Bantuan CSR untuk Rakyat.” ujar Linda di sela-sela memberikan bantuan tersebut.

Kamis, 20 Oktober 2016

Apa Itu Tuhan? inilah makna tuhan menurut SPI Fatahillah

Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Fatahillah, Jakarta, kembali digelar pada hari Rabu ba’da Maghrib, 5 Oktober 2016, di Kantor Suara Islam (SI), Jl. Kalibata Tengah No. 3A, Jakarta Selatan. Tema yang diangkat pada minggu kelima ini adalah “Tauhidullah” dengan pemateri Ustaz Akmal Sjafril.
Menurut Akmal, Tauhidullah adalah ciri Islam, mencakup keesaan Allah dalam Dzat-Nya, Sifat-sifat-Nya, dan Perbuatan-perbuatan-Nya. Konsep ini adalah khas milik Islam.

Masing-masing orang yang beragama Islam, Kristen, Hindu, dan Budha, sama-sama mengaku beriman kepada ‘Tuhan’, tapi ‘Tuhan’ itu hanya kata yang digunakan untuk menjelaskan makna tentang sesuatu yang absolut. Masing-masing tidak sama dalam memaknai kata ‘Tuhan’. Konsep Tuhan dalam Islam misalnya Allaahu ahad dan lam yalid walam yuulad, jelas berbeda dengan doktrin Kristen tentang anak tuhan, begitupun Hindu dengan banyak tuhan,” ujarnya.
Karena Allah tidak sama dengan selain-Nya, maka Islam menegaskan bahwa Dia hanya bisa dipahami melalui wahyu, bukan dengan akal semata. “Islam telah mengajarkan pemahaman yang komprehensif tentang Allah SWT, tanpa didasarkan pada spekulasi filosofis,” tandasnya di akhir kuliah.
Irma Oktiani, salah seorang peserta, memberi komentar positif terhadap materi kali ini. “Materi tauhidullah membuka wawasan keislaman kita melalui sejarah. Islam dengan tauhid-nya merupakan konsep ketuhanan yang paling sempurna. Terlahir dalam keadaan muslim merupakan anugerah yang sangat luar biasa bagi manusia dan sudah seharusnya umat muslim bangga dengan keislaman yang dimilikinya. Betapa beruntungnya orang yang Allah izinkan menikmati indahnya Islam. I am proud to be a Moslem,” pungkasnya. islamedia

Desperindag Boyolali Tutup 3 Pasar Mangkrak

Tiga pasar tradisional yang selama ini mangkrak, secara resmi ditutup Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Boyolali. Aset ketiga pasar tersebut segera diserahkan ke Dinas Pendapatan Pengelolaan Kekayaan dan Aset Daerah (DPPKAD) setempat.

Tiga pasar yang selama ini mangkrak ditinggalkan para pedagang yakni Pasar Teras Kecamatan Teras, Pasar Walen di Kecamatan Simo dan Pasar Putat yang ada di Kecamatan Andong. Ketiga pasar tersebut saat ini sudah tidak ada lagi aktivitas perdagangan dan hanya tersisa papan namanya saja.
Bahkan untuk Pasar Walen dan Putat, saat ini hanya tersisa lahan kosong saja. Sementara di Pasar Teras, meski masih ada bangunan kios, sudah dianggap tidak memiliki nilai aset bangunan karena kondisinya sudah rusak. joglo semar

Ini Lhooo... usulan UMK Boyolali Tahun 2017

Para buruh terkena dampak penggunaan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 untuk penetapan Upah Minimum Kabupaten (UMK). Aturan tersebut mengakibatkan penurunan dalam peningkatan upah buruh.
”Usulan besaran UMK Boyolali tahun 2017 sudah dikirimkan ke Gubernur Jawa Tengah pada 14 Oktober lalu,” ujar Kabid Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan Dinasosnakertrans Boyolali, Joko Santoso, Selasa (18/10). Tahun ini dengan acuan PP nomor 78, kenaikan UMK Boyolali hanya 8,04 persen.

Untuk UMK Boyolali tahun 2017 diusulkan sebesar Rp 1.516.500, meningkat sebesar Rp 112.841 dibanding UMK tahun ini. Menurut Joko, penghitungan usulan UMK kali ini yakni dengan metode UMK tahun lalu dikalikan pertumbuhan ekonomi dan inflasi berdasar data dari BPS. Ada sebanyak 82 Kabupaten/Kota yang menjadi kontributor data penghitungan pertumbuhan ekonomi dan inflasi. ”Namun untuk kawasan Solo Raya, hanya Kota Solo yang menjadi kontributor.”
Kejar Peringkat
Dengan mekanisme penetapan yang seragam, maka suatu daerah tak memungkinkan untuk mengejar peringkat peningkatan upah dengan daerah lain meski indikator peningkatan ekonomi wilayah tersebut meningkat. ”Ini cukup disayangkan karena UMK di Jawa Tengah masih terbilang rendah bila dibandingkan daerah lain.” Apakah usulan yang diajukan masih bisa diubah?
Hal itu tergantung upaya Dewan Pengupahan dalam memberikan rekomendasi dan masukan ke Gubernur. Namun upaya itu cukup sulit, mengingat dalam PP tak memberi ruang gerak untuk mengubah hitungan UMK.
”Artinya, hasil penghitungan UMK yang diajukan sudah dikunci melalui PP. Penetapan UMK 2017 dijadwalkan diumumkan paling lambat 21 November mendatang.” SM

Perlunya Master Plan disetiap Desa di Boyolali

Setiap desa wajib memiliki masterplan masterplan pembangunan desa untuk mendorong pengembangan pembangunan. Terkait hal ini, Pemkab Boyolali menjalin kerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) untuk menyusun masterplan pembangunan desa.

Bupati Boyolali mengatakan, penandatanganan MoU antara Pemkab Boyolali dengan UGM sudah dilakukan akhir pekan kemarin. Menurutnya, pengembangan potensi tersebut harus dituangkan dalam sebuah masterplan. Sehingga seluruh desa dituntut untuk kreatif memilah potensi dan menyusunnya dalam sebuah dokumen masterplan.
“Desa harus kreatif memanfaatkan potensi yang dimilikinya. Dengan adanya masterplan, ke depan jika hendak membangun tinggal membuka masterplan yang sudah disusun sebagai rencana induk pengembangan desa,” ungkap Bupati. joglosemar

Boyolali telah Alokasikan Rp 1,98 Miliar Beli Software Smart City

Pemkab Boyolali menyiapkan dana senilai Rp 1,98 miliar pada APBD Perubahan 2016 untuk pengadaan perlengkapan pendukung konsepsmart city. Alokasi anggaran tersebut untuk pengadaan perangkat lunak atausoftware hingga Closed Circuit Television (CCTV).

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Boyolali, Bony Facio Bandung,, rencana pengadaan tersebut untuk menindaklanjuti proyek smart city. “Sudah mulai dianggarkan untuk realisasi proyek smart city tahap pertama, salah satunya untuk pengadaan perangkat lunak,” ungkap dia, Selasa (18/10).

Dijelaskan Bony, pada dasarnya konsep smart city terdiri dari banyak program dengan dukungan Informasi Information dan Technology (IT). Seperti parkir secara elektronik, sistem trafficlight otomatis dan program telepon gratis bagi satu juta warga yang di mulai tahun depan. joglosemar

Bank Jateng telah Resmikan Kantor Cabang Pembantu Syariah Boyolali

Lembaga Keuangan Syariah diyakini terus berkembang seiring tuntutan masyarakat. Untuk itu, pada Senin (17/10) kemarin Bank Jateng pun membuka Kantor Cabang Pembantu Syariah Boyolali guna menjawab keinginan masyarakat tersebut.
“Kami terus berkomitmen memperluas layanan kepada masyarakat,” ujar Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatno dalam siaran tertulis peresmian Kantor Cabang Pembantu Syariah Boyolali, sebagaimana copas dari Tribun Jateng, Selasa (18/10).

Dijelaskan, saat ini ada empat Kantor Cabang Syariah, tujuh kantor cabang pembantu, tujuh kantor kas dan 145 layanan syariah di setiap kantor layanan Bank Jateng di seluruh Jawa Tengah.
Tahun 2016 ini, selain Kantor Cabang Pembantu di Boyolali, juga akan dibuka empat kantor cabang pembantu yaitu di Klaten, Tegal, Salatiga dan Cilacap.
“Seluruh upaya tersebut adalah komitmen manajemen Bank Jateng dalam mendorong dan mengembangkan Bank Syariah di Jateng," katanya.
Sejak dikenalkan tahun 2008 lalu, imbuh Supriyatno, Unit Usaha Syariah Bank Jateng telah menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Pada akhir September 2016, posisi aset mencapai Rp 1,89 triliun atau mampu tumbuh sebesar 49,64 persen dari posisi sama tahun 2015.
Angka pertembuhan aset tersebut lebih tinggi dari rata- rata pertumbuhan set bank syariah nasional yang pada posisi Juli 2016 tercatat sebesar 18,49 persen. Pertumbuhan aset didukung penghimpunan dana dari pihak ketiga sebesar Rp 1,04 triliun atau tumbuh 41,54 persen.
Kinerja pembiayaan Syariah juga tumbuh sebesar 30,95 persen atau Rp 1,12 triliun. KInerja pembiayaan juga diimbangi dengan rendahnya rasio pembiayaan bermasalah atau NPL yang hanya sebesar 0,96 persen.
“Laba Bank Jateng Syariah juga sangat membanggakan yaitu, mampu mendapatkan laba sebesar Rp 34,6 miliar atau sebesar 149 persen dari target," katanya.
Tahun ini Bank Jateng Syariah juga mendapatkan sejumlah penghargaan. Antara lain, Indonesia Business Market Leader Award 2016 kategori The Most Leading Company In Sharia Banking Service of The Year meraoh penghargaan Infobank The Best Sharia Financing Award 2016 kategori bank syariah beraset Rp 1 trilun- Rp 5 trilun.
“Diharapkan, pembukaan Kantor Cabang Pembantu Syariah Boyolali ini dapat memberikan pelayanan perbankan syariah secara optimal kepada masyarakat Boyolali dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Bandoe Widiarto berharap keberadaan Kantor Cabang pembantu ini mampu memberikan layanan kepada masyarakat. Sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Apalagi Boyolali tercatat memiliki pertumbuhan ekonomi hingga 6,08 persen.
“Angka tersbut melebihi pertumbuhan ekonomi rata- rata di Jateng sebesar 5,4 persen dan nasional yang sebesar 4,1 persen," katanya. tribunnews

Tragis....Pelajar Taat Lalu Lintas meninggal akibat Truk Trabas Lampu Merah

Siswa SMP Muhammadiyah 7 Banyudono, Boyolali, Trias Pramutika (15) menjadi korban kecelakaan di Simpang Tiga Bangak, jalur Solo-Semarang, pada Rabu (19/10/2016) pagi. Warga Dukuh Nglundhu RT 3 RW I, Desa Denggungan, Banyudono, Boyolali itu tewas di lokasi kejadian setelah ditabrak truk bermuatan tepung.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, kecelakaan maut itu terjadi saat korban sedang dalam perajalanan berangkat sekolah. Seperti biasa, korban berangkat mengendari sepeda onthel miliknya. Pada saat itu korban sempat berhenti di Simpang Tiga tersebut karena lampu trafficlight menyala merah. Setelah lampu menyala hijau, korban langsung mengayuh sepedanya.
Bersamaan dengan itu, dari arah Semarang (barat) melaju sebuah truk Nopol AD 1846 CU dan menerabas lampu merah. Truk yang menerobos lampu merah alias ngeblong bangjo itu langsung menabrak korban. Korban meninggal dilokasi kejadian dengan luka cukup parah.

Senin, 17 Oktober 2016

Prediksi Pertandingan Liverpool vs Man United dibawah asuhan Klopp dan Mou

Usai jeda internasional yang digelar awal Oktober 2016, pecinta Liga Primer akan langsung disuguhkan pertandingan akbar pada pekan kedelapan. Laga besar ini menyajikan rivalitas klasik antara Liverpool menghadapi Manchester United. Laga ini bakal digelar pada Selasa (18/10) dini hari WIB.


Tensi laga bertajuk North West Derby kali ini pun dipastikan akan berjalan lebih tinggi. Kalah pada laga ini akan menyulitkan perjalanan kedua kesebelasan untuk masuk ke papan atas klasemen sementara. Liverpool saat ini menempati peringkat empat dengan 16 poin, terpaut tiga poin dari Manchester City yang memuncaki klasemen. Sementara Manchester United berada di peringkat ke-7 dengan 13 poin.
Adu taktik antara kedua manajer pun menarik untuk dinantikan. Keberadaan Juergen Klopp di Liverpool dan Jose Mourinho di pihak Manchester United akan membuat laga ini memungkinkan untuk kedua kesebelasan memberikan kejutan-kejutan yang bisa mengubah jalan dan hasil pertandingan.

Mengantisipasi Serangan Sayap Manchester United
Menghadapi Manchester United, Liverpool dihadapkan pada masalah cedera beberapa pemain. Dejan Lovren, Nathaniel Clyne, Adam Lallana dan Georginio Wijnaldum mengalami cedera sebelum dan ketika jeda internasional berlangsung. Namun dari empat pemain tersebut, Lallana dan Wijnaldum kemunginkan besar akan melewatkan laga ini.
Untuk mengisi kekosongan kedua pemain tersebut, Emre Can yang disebut sudah pulih dari cedera tampaknya akan menggantikan peran yang ditinggalkan Wijnaldum. Jika Can masih ragu untuk dipasang, Klopp masih memiliki Lucas Leiva.
Kondisi ini tampaknya akan membuat Philippe Coutinho berubah peran pada laga ini. Jika biasanya mantan pemain Internazionale Milan ini mengisi pos winger kiri, kali ini Coutinho tampaknya akan memainkan peran Lallana untuk bermain di lini tengah, bersama Jordan Henderson dan Emre Can/Lucas Leiva.
Untuk pos lini depan yang ditinggalkan Coutinho, Daniel Sturridge tampaknya akan menjadi pilihan utama Klopp pada laga ini. Hanya saja memainkan Sturridge bisa berarti membuat Roberto Firmino bermain sebagai winger kiri karena Sturridge akan menempati pos penyerang tengah.
Hanya saja jika Coutinho, Firmino, Sturridge dan Sadio Mane dimainkan secara bersamaan, Klopp memiliki opsi untuk menanggalkan formasi dasar 4-3-3 andalannya. Formasi 4-2-3-1 bisa jadi akan dipasang Klopp agar Coutinho tetap menempati sisi kiri dan Firmino bermain sebagai gelandang serang, yang membuatnya tak terkunci di satu sisi.
Klopp memang harus sebisa mungkin tetap mempertahankan trio lini depan Liverpool, Coutinho-Firmino-Mane, bermain seperti biasanya. Perubahan posisi dan peran tentunya akan mengubah daya serang Liverpool. Produktivitas ketiganya membuat Liverpool memiliki lini serang paling ditakuti di mana 18 gol telah diciptakan (tertinggi bersama Manchester City pada pekan ke-7).
Liverpool sendiri masih akan menerapkan gegenpressing pada laga ini. Apalagi perlu diingat, Manchester United sempat kewalahan menghadapi pressing blok tinggi pada Manchester derby yang diterapkan Pep Guardiola. Sementara pressing blok tinggi Klopp jauh lebih agresif ketimbang pressing milik Pep bersama Manchester City-nya.
Karenanya menempatkan formasi dasar 4-2-3-1 tampaknya akan cocok untuk Liverpool pada laga ini. Empat pemain terdepan bisa menjadi tembok pertama dalam memberikan tekanan pada pemain bertahan Manchester United di lini pertahanannya. Sementara double pivot yang diperankan Can dan Henderson bisa membatasi atau menghambat lini tengah Manchester United ketika pressing yang dilancarkan empat pemain terdepan gagal menghentikan serangan Liverpool.
Memiliki empat pemain yang memiliki kemampuan melewati pemain lawan di atas rata-rata sendiri bisa menjadi senjata Liverpool dalam menembus pertahanan Manchester United. Manchester United sendiri merupakan salah satu kesebelasan yang memiliki rataan pelanggaran cukup tinggi di Liga Primer, 12 kali per pertandingan, yang merupakan tertinggi kelima. Liverpool yang memiliki eksekutor bola mati bisa memanfaatkan hal ini untuk membobol gawang David De Gea.
Manchester United Perlu Bermain Cepat
Menghadapi gaya Liverpool, Jose Mourinho tentunya bisa belajar banyak pada Manchester derbi. Jika Manchester United gagal menangkal pressing blok tinggi Liverpool seperti kala menghadapi Manchester City, Manchester United kemungkinan besar akan kembali kewalahan pada laga ini.
Permainan Liverpool yang cepat harus mampu mereka imbangi. Oleh sebab itu, memainkan Wayne Rooney pada laga ini tampaknya kurang ideal. Pemain cepat di posisi pengatur serangan seperti Juan Mata dan Henrikh Mkhitaryan tentu harus dapat dipertimbangkan demi menangkal strategi Klopp.
Bongkar pasang pemain pada skema 4-2-3-1 andalan Mourinho di Manchester United tampaknya akan kembali dilakukan. Beruntung bagi Mourinho, hanya Phil Jones yang dipastikan absen pada laga ini. Tak heran, Mourinho memiliki banyak opsi untuk memilih susunan pemain utama.
Yang perlu dilakukan oleh Mourinho tentu saja mencari cara agar bisa melepaskan tekanan darigegenpressing yang akan dimainkan Liverpool. Paul Pogba dan siapapun di antara Marouane Fellaini atau Ander Herrera akan memiliki peranan penting ketika Manchester United membangun serangan.
Namun pemain cepat yang dibutuhkan Manchester United sebenarnya bisa difungsikan untuk mengakali risiki tekanan yang didapatkan pemain bertahan Manchester United yang menguasai bola jika membangun serangan dengan umpan pendek sejak dari kiper. Pemain cepat diperlukan untuk memaksimalkan umpan-umpan panjang.
Memaksimalkan umpan panjang sendiri sebenarnya memaksimalkan kemampuan Ibrahimovic dalam duel udara. Keunggulannya dalam duel udara bisa menjadi cara Manchester United untuk sesegera mungkin mengirimkan bola ke sepertiga pertahanan lawan.
Anthony Martial dan Marcus Rashford/Jesse Lingard bisa menjadi pilihan ideal untuk kedua sayap. Kecepatan dan penyelesaian akhir keduanya bisa menjadi opsi ideal untuk memaksimalkan skema umpan panjang yang mengandalkan Ibrahimovic sebagai pusat operan.
Rooney jelas tidak masuk dalam skema ini. Pilihan untuk memainkan Mata atau Mkitharyan bakal lebih ideal untuk mengisi posisi di belakang Ibrahimovic. Kemampuan keduanya dalam membagi bola pun bisa memberikan dimensi lain dalam membongkar pertahanan Liverpool.
Skema umpan panjang ini kemungkinan besar akan diterapkan Mourinho kala menghadapi Liverpool. Indikasi ini terlihat ketika Fellaini difavoritkan mengisi double pivot bersama Pogba. Fellaini tercatat memiliki 15 kali umpan panjang berhasil dari 20 kali percobaan. Bandingkan dengan Herrera yang hanya sembilan kali berhasil dari 24 kali percobaan.
Kesimpulan
Hasil akhir North West Derby kali ini memang cukup sulit diprediksi. Di satu sisi, Liverpool memiliki masalah atas absennya Wijnaldum dan Lallana. Di sisi lain, Manchester United cukup kerepotan jika menghadapi lawan yang bermain dengan pressing blok tinggi.
Selain itu, kedua kesebelasan pun memiliki banyak pemain yang menjalani laga internasional sebelum laga ini. Kebugaran pemain kedua kesebelasan juga akan menentukan bagaimana laga ini berjalan, karena laga ini akan berjalan dengan intensitas tinggi.
Meskipun begitu, kami mengunggulkan Liverpool memenangi laga ini. Sebab, Manchester United saat ini belum menemukan bentuk permainan terbaiknya. Bahkan mungkin saat ini Mourinho masih kebingungan, apakah pada laga ini ia akan menurunkan Rooney atau tidak. panditbola

hummm...Andai Pemimpin Berjilbab Berkata, “Jangan Mau Dibodoh-bodohi Pake Injil”

Bayangkan seorang kepala daerah berjilbab tahu-tahu berpidato, “Jangan mau dibodohin pake Injil.” Kira-kira gimana respons publik? Saya yakin, hampir semua kelompok akan berang dan meradang, termasuk Muslim.
Umat beragama mana pun merasa itu BUKAN kalimat yang pas dan pantas diucapkan seorang pejabat, berseragam dinas, di depan umum pula. Dan untunglah, kisah di atas cuma fiktif, sekadar komparasi terhadap statement Pak Basuki tentang Surah Al-Maidah 51.

Beliau merasa berhak menafsirkan karena mengaku 9 tahun belajar di sekolah Islam (padahal itu sekolah negeri biasa, bukan sekolah Islam). Terlepas dari itu, selama 9 tahun saya belajar di sekolah Katholik, yang saya pahami, umat Kristiani yang taat dilarang menghina kitab suci agama orang lain.
Demikian pula Islam. Muslim yang taat dilarang menghina sesembahan orang lain (baca QS 6: 108). Saling menghormati. Menahan diri. Sekiranya ini semua diterapkan, betapa damainya dunia ini. Lebih damai daripada Bumi Serpong Damai, hehe.
Terkait Al-Maidah 51 ini, saya sempat bertanya kepada guru saya. Dan inilah jawabannya, “Bukan Al-Maidah 51 saja. Ada juga ayat-ayat serupa, seperti Al-Imran 28, Al-Imran 149 dan 150, An-Nisa 144, Al-Maidah 57, At-Taubah 23, dan Al-Mujadilah 22.”
Lalu guru saya melanjutkan, “Sayangnya, segelintir Muslim mencari kisah-kisah darurat untuk membantah ayat-ayat itu. Misalnya, ketika para sahabat meminta perlindungan ke raja non muslim di Afrika. Atau, ketika pengungsi Suriah hijrah ke Jerman dan Belgia, yang artinya siap dipimpin oleh non muslim. Padahal itu semua darurat.”
Repotnya, kalau Muslim mengutip Al-Quran dituduh sentimen SARA. Lha, giliran yang lain mengutip Al-Quran dan bebas menafsirkan, dianggap ‘inilah demokrasi’.
Kita sama-sama tahu, Al-Quran adalah sumber hukum tertinggi bagi Muslim. Sangat dimuliakan. Kalau diolok-olok? Wajar saja kalau Muslim jadi berang dan meradang, termasuk saya. Apakah selama ini saya sentimen terhadap Pak Basuki? Hehe, insya Allah nggak.
Lihat saja status FB saya selama 5 tahun terakhir. Adakah menjelekkan beliau? Nggak ada. Yang ada malah status saya memuji keharmonisan beliau bersama sang istri. Ada fotonya pula.
Apakah saya SARA? Begini. Saudara-saudara dari ayah saya banyak yang Khatolik. Ada pula yang Hindu. Kami hidup rukun sejak kecil. Tak mungkin saya sentimen terhadap pemeluk agama lain. Islam pun tidak mengajarkan saya bersikap seperti itu.
Salah satu tante saya, seorang aktivis gereja. Dia sayang sama saya. Dan saya pun sayang sama dia. Setiap kali bertemu, saya selalu mencium tangannya, meminta doanya, dan juga mendoakannya. Perbedaan iman tidak menghalangi kami untuk saling menghormati dan menyayangi.
Sekali lagi, apakah saya SARA? Mungkin malah sebaliknya. Sejak 2010, saya sering menulis tentang ‘dekatnya’ Islam dan China dulunya, baik di nusantara maupun di dunia. Gegara tulisan-tulisan ini, sampai-sampai saya dituduh macam-macam. Hehe, ada-ada saja.
Adapun artikel tentang Pak Basuki kali ini TERPAKSA saya tulis, karena ini soal prinsip. P-r-i-n-s-ip. Saya tahu, sebagian follower saya akan kecewa dengan artikel saya ini. Yah, mau gimana lagi? Saya harap teman-teman semua bisa mengerti dan berempati. Kalau boleh, paragraf pertama dibaca lagi.
Dan saya tidak mau berdebat dengan teman-teman Muslim yang mengabaikan ayat-ayat tertera di atas dan tetap memilih Pak Basuki. Itu hak politik Anda. Sekali lagi, itu hak politik Anda. Saya cuma ingin menyampaikan satu hal. Boleh?
Saya mungkin sama seperti Anda. Mengaku Muslim, tapi jarang sholat on time dan jarang buka Al-Quran. Namun saat Al-Quran diolok-olok bahkan ulama yang mengutipnya dianggap melakukan pembodohan, mestinya hati kita terusik. Ini soal prinsip.
Contoh lain. Anda subuhan tanpa qunut, yang lain berqunut. Tetap saja Anda TIDAK BOLEH berseru ‘pembodohan’ terhadap mereka yang berqunut. Padahal ini soal khilafiyah. Untuk hal-hal khilafiyah saja, kita sesama Muslim dilarang berseru ‘bodoh’ apalagi untuk hal-hal prinsip seperti Al-Maidah 51.
Saya pun sedikit lega. Setelah sekian hari bersikeras bahwa dirinya tak bersalah, akhirny
a Pak Basuki mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Karena video versi ringkas dan lengkapnya, isinya sama-sama merendahkan Al-Maidah 51 dan merendahkan ulama-ulama yang mengutipnya.
Yah memang perlu penyesalan dan permintaan maaf. Semoga insiden seperti ini tidak terjadi lagi.
Lantas, bagaimana dengan proses hukum terhadap Pak Basuki? Perlukah diteruskan demi mencegah kejadian-kejadian serupa? Seingat saya, Ibu Rusgiani sempat dipenjara 14 bulan karena menghina agama Hindu di Bali.
Kejadiannya tepat 3 tahun yang lalu, Oktober 2013. Tapi, terus-terang saja, saya ini bukan orang hukum dan setahu saya sudah banyak pihak yang mengurusi itu. Adapun concern saya cuma satu, kemuliaan Al-Quran.
Terakhir, himbauan saya buat seluruh Muslim. Secara hakikat, mungkin kejadian ini teguran buat kita. Lha, kita saja jarang membuka Al-Quran. Itu kan artinya kita kurang menghormati Al-Quran. Kalau kita saja kurang menghormati, gimana mungkin orang lain mau menghormati?

Minggu, 16 Oktober 2016

Siip...., Sebanyak 975 PNS SMA/SMK di Boyolali dipindah ke Provinsi

Sebanyak 975 PNS di lingkungan sekolah tingkat SMA di Boyolali, statusnya akan diambil alih Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng), menyusul pengalihan kewenangan SMA/SMK dari kabupaten ke Pemprov.
Ratusan PNS tersebut saat ini tersebar di 72 sekolah tingkat SMA. Mereka menjabat mulai pengawas, kepala sekolah, staf hingga guru di sekolah dengan status sekolah negeri.

Dengan pengalihan kewenangan tersebut, salah satu implikasinya yakni sistem penggajian mereka pun akan ikut anggaran provinsi. joglosemar