Diukur dari jumlah rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTSPM) penerima bantuan beras untuk keluarga miskin (Raskin), dari 19 kecamatan di Boyolali, Kecamatan Wonosegoro menjadi wilayah yang penduduknya menerima paling banyak, yakni sebanyak 14.250 dari sebanyak 64.166 RTSPM se-Boyolali. Kondisi geografis Wonosegoro yang kering dan gersang, menjadi menjadi sebab populasi warga miskin paling tinggi di Boyolali.
Kasi pertanian Setda Boyolali, Rudianto, Kamis (28/08/2014) mengatakan, sebagian besar wilayah Wonosegoro kurang cocok menjadi lahan pertanian, terlebih selama ini, petani di wilayah tersebut hanya mengandalkan air tadah hujan untuk kebutuhan irigasi. Akibatnya, banyak penduduk di Wonosegoro yang masuk dalam kriteria RTSPM.
Kondisi tersebut berbanding dengan Kecamatan Sawit kondisi geografis Kecamatan Sawit, yang tercatat sebagai wilayah yang penduduknya paling sedikit menerima bantuan raskin. Yakni hanya sebanyak 1.621 RTSPM saja. Sedikitnya RTSPM di kecamatan tersebut karena kondisi lahan oertanian yang subur, serta sistem irigasi yang berjalan baik karena ketersediaan sumber air sepanjang tahun.
“Di Sawit, petani mampu menanam lahan pertanian seperti padi tiga tahun sekali. Sehingga tingkat kesejahteraan di Sawit cukup bagus,” ucap Rudianto.
Sementara terkait distribusi atau penyaluran raskin sampai saat ini, berdasar evaluasi di tingkat Bakorwil, Boyolali termasuk dalam kategori cukup bagus. Belum ada pengaduan dari pihak penerima raskin, baik pengaduan atas kualitas beras atau sistem penyaluran yang buruk.
Diterangkannya, sistem penyaluran raskin kepada RTSPM yakni dengan sistem cash and carrie. Artinya, penerima harus membayar dulu sebesar Rp 1.600 untuk mendapatkan satu kilo beras premium senilai Rp 6.600. Jadi penerima raskin mendapat subsidi per kilo sebanyak Rp 5.000. Sedang untuk tahun ini, jumlah total raskin yang disalurkan kepada penerima sebanyak 962.490 kilogram.
“Penerima raskin dilarang menjual beras yang yang didapatnya. Jika ketahuan, mereka akan dicoret dari daftar RTSPM,” ucap Rusdianto mengakhiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar