Kamis, 30 Januari 2014

Seribu Usaha Kecil di Boyolali Kolaps karena kalah bersaing

BOYOLALI –Seribuan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Boyolali terpaksa kolaps karena kalah bersaing dengan pengusaha lainnya. Selain itu banjir yang terjadi di beberapa wilayah juga mempengaruhi pemasaran hasil produksi UMKM Boyolali.
Pengunjung mengamati beraneka ragam produk yang dijual dalam pameran bertajuk "Gebyar UMKM, Koperasi, PKBL, dan Produk Unggulan Daerah 2013" di Mal Solo Square, Jumat (14/06/2013). Acara ini diikuti peserta dari berbagai daerah di Indonesia dengan menampilkan produk-produk unggulan yang menarik. | Foto : Pandu Yoga
Agus Partono, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Boyolali mengatakan, dari sekitar 26 ribu UMKM yang ada di Boyolali banyak yang kurang memiliki daya saing. Menurut Agus, terbatasnya daya saing yang dimiliki UMKM dikarenakan mereka kurangnya pemanfaatan teknologi.


“Yang kolaps sekitar seribuan UMKM. UMKM yang kolaps ini karena  mereka kalah bersaing dengan pengusaha-pengusaha yang sudah menggunakan teknologi tinggi,” ungkap dia saat peresmian showroom Penggerak Partisipasi Perempuan dan Anak Indonesia (Pepari) Boyolali di kompleks Sunggingan, Rabu (29/1/2014).

Dijelaskan Agus, kebanyakan UMKM di Boyolali masih menggunakan cara-cara manual. Sehingga dari sisi produksi maupun kualitas mereka kalah bersaing dengan usaha yang menggunakan teknologi tinggi. Selain itu banyak UMKM di Boyolali yang menurut Agus dikerjakan sebagai usaha sampingan, sehingga kurang digarap serius dan konsisten.

Selain kendala teknologi, bangkrutnya UMKM ini juga dipengaruhi dengan pangsa pasar serta kondisi politik maupun perekonomian secara nasional serta kondisi alam. Meski demikian, menurut Agus fluktuasi UMKM merupakan hal yang biasa dalam dunia usaha. Namun terkait ini pihaknya juga terus berupaya agar UMKM di Boyolali dapat terus berkembang.

SOLOBLITZ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar