Boyolali — Gunung Merapi Merbabu masih menjadi lokasi pilihan bagi masyarakat untuk merayakan pergantian tahun baru. Meski kondisi Merapi sulit diprediksi, namun ratusan pendaki tetap nekat melakukan pendakian. Setidaknya tercatat 250an pendaki yang nekat ke Puncak Merapi. Meski jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun kemarin.

Kondisi berbeda terjadi di Gunung Merbabu, setidaknya tercatat 700 orang memilih menghabiskan pergantian tahun di Merbabu. Jumlah ini melonjak tajam dibandingkan tahun kemarin. Bahkan, sejumlah pendaki terpaksa kecewa dan turun lantaran jalur pendakian sudah overload. Banyak pendaki yang terpaksa hanya bisa berdiam diri di posko saja.
”Katanya, jalur pendakian ke Merbabu sudah penuh pendaki, sehingga kami tidak boleh naik,” ungkap Agus, 21, seorang pendaki asal Malang yang gagal melanjutkan perjalanan ke Puncak Merbabu, Rabu (1/1).
Penjaga posko pendakian Merbabu, Subari, mengatakan, pembatasan jumlah pendaki memang dibatasi. Yakni maksimal hanya 500 orang saja. Padalah dari dua posko pendakian merbabu, total tercatat 760-an pendaki.
”Ini himbauan dari SAR dan TNGMb. Apalagi saat musim hujan seperti ini,” imbuhnya
SementarakKoordinator Pokso Barameru Pendakian Merapi, Syamsuri mengatakan, para pendaki sudah mulai berdatangan sejak Selasa (31/12) pagi. Tetapi, jumlah pendaki mulai padat mulai sore hari.
”Pendaki terus berdatangan hingga tengah malam,” kata dia saat ditemui di posko yang berada di Dusun Plalangan Desa Lencoh Kecamatan Selo ini, kemarin (1/1).
Pihaknya mencatat, jumlah pendaki yang naik ke Merapi sebanyak 250-an. Padahal tahun sebelumnya jumlah pendaki mencapai 700-an orang. Bahkan selama liburan panjang ini, jumlah pendaki hanya 500-an orang saja. Merosotnya jumlah pendaki ini diduga lantaran cuaca di Merapi yang tidak bersahabat. Intensitas hujan yang tinggi, membuat jalur pendakian licin. Selain itu, dikawasan puncak sering terjadai badai, dan kabut tebal.
“Kami selalu mengimbau kepada pendaki agar waspada dan hati-hati. Kami bahkan juga melarang pendaki agar tidak nekat ke puncak. Hanya cukup sampai pasar bubar saja,” tandasnya.
Salah seorang pendaki asal Semarang, Amin, 20, mengakui, pendakian malam tahun baru kali ini hanya sampai ke pasar bubar saja. Sebab, di kawasan tersebut sering terjadi angin kencang, bahkan badai. Dia bersama tiga orang temannya hanya mendaki sampai Pasar Bubar saja.
“Kita hanya sampai Pasar Bubar, sepanjang jalan gerimis dank abut tebal disertai angin kencang, banyak yang berani naik ke Puncak memilih balik kanan,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar